VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada perbandingan hasil analisis luas kanopi dan non-kanopi pohon dengan koefisien dasar bangunan KDH dan koefisien dasar hijau KDH, luas
RTH pohon pada taman rumah di kedua perumahan sudah mencukupi atau sesuai. Namun, jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat tahun 2006, luas RTH pohon kawasan di kedua perumahan masih belum mencukupitidak sesuai sehingga perlu penambahan luas RTH pohon.
Sedikitnya perlu penambahan luas RTH pohon kawasan sekitar 3 ha di perumahan BCC dan 3,49 ha di perumahan Taman Yasmin untuk menjadi 10
luas RTH pohon kawasan dari total luas kawasan perumahan. Sementara itu, untuk menjadi 20 luas RTH pohon kawasan dari total luas kawasan, sedikitnya
perlu penambahan sekitar 16,1 ha di perumahan BCC dan 13,78 ha di perumahan Taman Yasmin.
Pepohonan pada ruang terbuka hijau RTH di perumahan mampu memberikan kontribusi pembersihan udara yaitu dengan menyerap CO
2
melalui proses fotosintesis. Berdasarkan hasil analisis menggunakan CITYgreen pada
Citra Satelit Quickbird tahun 2006, dapat diketahui manfaat pepohonan dalam menyimpan dan menyerap karbon di suatu lingkungan perumahan.
Hasil analisis CITYgreen pada kelompok site sampel berdasarkan persentase penutupan lahan oleh kanopi pohon menunjukkan bahwa semakin
besar persentase luas kanopi pohon, maka semakin besar kemampuan pohon dalam menyimpan dan menyerap karbon. Kelompok site C dengan persentase
penutupan lahan oleh kanopi pohon sebesar 10-15 mampu menyimpan dan menyerap karbon lebih besar dibandingkan kelompok site A 0-5 dan B 5-
10. Hal ini sesuai dengan rumus umum yang digunakan CITYgreen dimana kapasitas karbon tersimpan dan daya serap karbon berbanding lurus dengan
persentase luas penutupan lahan oleh kanopi pohon. Selain luas kanopi pohon, faktor umur pohon serta kondisi kesehatan dan
pertumbuhan pohon juga dapat mempengaruhi kapasitas karbon. Semakin bertambah umur pohon maka semakin besar kapasitas karbon tersimpan dan daya
serapnya. Namun, daya serap karbon akan menurun pada umur tertentu dimana pohon telah mencapai ukuran optimal. Semakin baik kondisi kesehatan dan
pertumbuhan pohon maka akan semakin besar daya serap karbonnya. Pertumbuhan pohon pada beberapa tahun mendatang menyebabkan
terjadinya perubahan luas kanopi pohon. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah karbon yang mampu disimpan dan diserap RTH pohon di perumahan.
Berdasarkan model pertumbuhan pohon Tree Growth Model dalam analisis CITYgreen untuk 10 dan 20 tahun mendatang pada kelompok site sampel,
diperoleh bahwa bertambahnya luasan kanopi pohon dapat menambah jumlah karbon yang mampu disimpan dan diserap RTH pohon.
Sama halnya dengan perubahan luas RTH pohon pada 10 dan 20 tahun mendatang, penambahan luas kanopi pohon menjadi 10 dan 20 dari total luas
kawasan perumahan menggunakan Model Alternatif Skenario dalam analisis CITYgreen, juga dapat menambah jumlah karbon yang mampu disimpan dan
diserap RTH pohon perumahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan luas RTH pohon menjadi 20 lebih memberikan manfaat optimal dibandingkan
dengan penambahan menjadi 10 dari total luas kawasan perumahan. Semakin besar jumlah karbon yang dapat diserap oleh RTH pohon, maka
dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan sekitarnya akan semakin rendah pula. Hal tersebut tentu saja berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya
yaitu berupa udara yang bersih dan kenyamanan lingkungan. Hal ini secara tidak langsung dapat menambah manfaat ekonomi berupa peningkatan permintaan
konsumen akan tempat tinggal di perumahan dan pengurangan biaya eksternal yang dikeluarkan untuk hal-hal yang disebabkan jika tanaman tidak dapat
menyimpan atau menyerap karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia di sekitar lingkungan perumahan.
6.2 Saran