Luas Ruang Terbuka Hijau

mineral, peternakan, pengairan, dan lain-lain; 2 ruang terbuka sebagai perlindungan, misalnya cagar alam, daerah budaya dan sejarah; 3 ruang terbuka untuk kesehatan, kenyamanan, antara lain untuk melindungi kualitas air, pengaturan, pembuangan air dan sampah, rekreasi, taman lingkungan, taman kota. Menurut Nurisjah 1991 Ruang Terbuka Hijau adalah semua ruang terbuka yang ditanami dengan tanaman, dari yang bersifat alami seperti lapangan rumput, stepa, sabana, hutan raya, sampai yang bersifat buatan seperti halaman rumah, jalur hijau, taman bermain, pemakaman dan taman lingkungan pada pemukiman. Ruang Terbuka Hijau dikembangkan berdasarkan kawasan peruntukkan kota, di mana kawasan peruntukkan kota tersebut dibagi atas : 1 kawasan pemukiman kepadatan tinggi 2 kawasan pemukiman kepadatan sedang 3 kawasan pemukiman kepadatan rendah 4 kawasan industri 5 kawasan perkantoran 6 kawasan sekolah, kampus perguruan tinggi 7 Kawasan perdagangan 8 kawasan jalur jalan 9 kawasan jalur sungai 10 kawasan jalur pesisir pantai 11 kawasan jalur pengaman utilitasisolasi . RTH dapat diklasifikasikan sebagai berikut Sulistyantara, 2001 : 1. Taman kota, fasilitas kota yang disediakan dan dipelihara oleh Pemda untuk memenuhi kebutuhan rekreatif seperti rileks, kesenangan, istirahat, olahraga, permainan, pemandangan, pendidikan, dll. Selain itu, taman kota berfungsi sebagai perlindungan terhadap bencana alam, polusi udara dan sebagai tempat pengungsian. 2. Makampemakaman, fasilitas kota untuk peristirahatan. Unsur vegetasi cukup dominan. 3. Ruang terbuka jalan, ruang terbuka hijau di jalan, untuk keamanan dan kenyamanan lalu lintas serta keindahan lanskap jalan. 4. RTH lain, seperti lapangan golf, taman industri dan taman bertema.

2.4 Luas Ruang Terbuka Hijau

Luas ruang terbuka hijau RTH yang ideal di suatu kota berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 dari luas wilayah kota, pada ayat 3 berbunyi proporsi RTH publik pada wilayah kota paling sedikit 20 dari luas wilayah kota. Pembagian ruang wilayah kota berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Pembagian ruang wilayah kota. Sumber: Departemen PU Pola untuk pemanfaatan RTH terdiri atas RTH publik dan RTH privat. RTH publik merupakan RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Adapun yang termasuk RTH publik antara lain taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai. Sementara itu, yang termasuk RTH privat antara lain kebun atau halaman rumah atau gedung milik masyarakat maupun swasta yang ditanami tumbuhan. Pada dasarnya, kawasan perumahan perlu menyediakan RTH yang bermanfaat untuk menjaga kualitas dan keseimbangan lingkungan di sekitar kawasan. Persyaratan RTH dapat didasarkan luas wilayah dan berdasarkan jumlah penduduk. Selain UU No. 26 tahun 2007, ada juga peraturan lain yang mengatur Ruang Wilayah kota Ruang Terbangun 60 Ruang Terbuka 40 Ruang Hunian 40 Ruang Non- Hunian 20 Jaringan Jalan 20 Taman Kota 12,5 Lainnya non- hijau 12,5 RTH di ruang hunian: Asumsi KDB maks 80 RTH= 20 x 40 = 8 RTH di ruang non hunian: Asumsi KDB maks 90 RTH= 10 x 20 = 2 RTH di jaringan jalan: Asumsi jalur hijau 30 RTH= 30 x 20 = 6 sungai, jalan KA, SUTET: Asumsi 20 lahan hijau RTH= 20 x 7,5 = 1,5 RTH Privat = 10 RTH Publik = 20 luas RTH wilayah. Menurut Peratuan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 34 tahun 2006 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas PSU Kawasan Perumahan menyebutkan bahwa untuk persyaratan luas wilayah, ditentukan luas RTH publik milik pemerintah dan terbuka untuk umum dan privat perorangan paling sedikit 10 dari seluruh luas wilayah kawasan perumahan, atau mengacu pada peraturan perundang- undandangan yang berlaku. Sementara itu, untuk persyaratan jumlah penduduk, ditentukan luas per kapita dalam m 2 . Misalnya jumlah penduduk 250 jiwa sampai dengan 480.000 jiwa, diperlukan RTH sebesar 1 m 2 sampai dengan 0,3 m 2 per kapita.

2.5 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau