Dampak yang diharapkan dari implementasi pengelolaan perikanan

6 Urutan Prioritas Strategi untuk Pengembangan Perikanan Tangkap di Kab. Kep. Talaud adalah: 1 Prioritas APBD untuk pengembangan kelautan dan perikanan 2 Kerjasama di bidang bisnis perikanan dan Philipina 3 Pemberdayaan masyarakat lokal 4 Pembentukan pasar 5 Peningkatan jumlah unit penangkapan ikan 6 Pendidikan dan latihan 7 Pembangunan industri pengolahan

5.2 Saran

1 Perlu pengembangan infrastuktur perikanan 2 Perlu perbaikan akses terhadap pasar selisih harga domestik dan harga perbatasan tidak terlalu tinggi 3 Perlu penguatan program pemberdayaan masyarakat lokal untuk menekan illegal fishing 4 Perlu Keberpihakan Kebijakan Politik terhadap pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Kepulauan Talaud DAFTAR PUSTAKA Anwar A 2002. Ekonomi Organisasi: Konsep Pilihan Aktivitas Ekonomi melalui Kelembagaan pasar atau Organisasi. Bahan perkuliahan Sistem Organisasi. Ekonomi dan Sosial Pedesaan. Program Studi llmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Program Pascasarjana IPB. Bogor. hal 7. Anwar A dan Setiahadi 1996. Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Prisma No. Khusus 25 Tahun 1971 -1996. LP3ES. Jakarta, hal. 16-18. Andrianto L. 2006. Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan. Inovasi, Vol 6XVII. Jepang,. pp: 23-29. Anna S. 2003. Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan- Pencemaran. Disertasi Program Pasca Sarjana Institut PErtanian Bogor. Bogor. Atmaja S.B dan Haluan J. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Bulletin PSP, Vol. XII No.2. Departemen Pemanfaatan Sumber daya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 31-40. Ayodhyoa AU. 1981. Metode penangkapan ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97 hal. Aziz KA Boer M, Widodo J, Naamin N, Amrullah, Bidawi MH, Djamali A, Priyono BE. 1998. Potensi Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut KOMNAS KAJISKANLUT. Jakarta, hal 23. Aziz KA. 1989. Pendugaan Stok Populasi Ikan Tropis. Pusat Antar Universitas llmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 251 hal. [BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. 2009. Monografi Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 1999. Bappeda Kabupaten Kepulauan Talaud. hal 111 Bahari R. 1989. Peran Koperasi Perikanan dalam Pengembangan Perikanan Rakyat. Presiding Temu Karya llmiah Perikanan Rakyat, Jakarta, 18 - 19 Desember 1989. Pusat Penelitian dan Pengembangan perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian . Jakarta, hal 3 dan 7 Baskoro MS Sudirman, Purbayanto Ari 2004. Analisis Hasil Tangkapan Dan Keragaman Spisies Setiap Waktu Hauling Pada Bagan Rambo di Perairan Selat Makasar. Buletin PSP Volume XIII. No 1. April. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hal 15 Border Crossing Agreement BCA 1975. BAPPEDA, RENSTRA Tahun 2000- 2004. Bland SJR. 1986. The Use of Surplus Production Models In Assesing the State of Indonesia Fish Stocks an Example of A Whole System Model Approach to the Problems of Multi-Species, Multi-Gear Fisheries. Proceeding of Seminar. Universitas Diponegoro. Semarang. p: 17-26 [BRKP] Badan Riset Kelautan dan Perikanan 2002. Pengkajian stok ikan di perairan indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 78 hal. Bryson JM. 2000. Perencanaan Strategis, Terjemahan. PT Prenhallindo, Yogyakarta. hal 231. Charles A. 2001. Sustainable Fisheries System. Oxford: Blackwell Science. London. 370 p. Charles AT and Reed WJ. 1985. A Bioeconomic Analysis of Sequential Fisheries: Competition, Coexistence and Optimal Harvest Allocation between Inshore and Offshore Fleets. Can. J. Fish. Aquat. Sci., Vol. 42, 1985. Charles AT. 1992. Canadian Fisheries: Paradigms and Policy. Jurnal Canadian Ocean Law and Policy. Part one: Living Resources Development and Management. Dahuri R. 1996. Kebutuhan Riset untuk mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara terpadu. Jurnal Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal 9 dan 12 Dahuri R. 1998a. Pembangunan Kawasan Pesisir dan Lautan, Tinjauan Aspek Ekologis dan Ekonomi. Makalah Pada Diskusi Agama dan Lingkungan, Kantor Menteri Lingkungan Hidup. Jakarta, hal 8 Dahuri R. 1998b. Kebutuhan Riset untuk Mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara terpadu. Makalah disampaikan pada Teknologi Kelautan PUSPITEK KELAUTAN Diselenggarakan oleh Puslitbang Oseanologi - LI PI . Jakarta, 16 Maret 1998. ha8 Dahuri R. 1999. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu Berbasis Masyarakat. Presiding Rapat Koordinasi Proyek dan Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan di Indonesia, Jakarta 18 Me 1999. DITJEND BANGDA, DEPDAGRI. Jakarta, hal 38 Dahuri R. 2002. Manajemen Sumberdaya Alam dan Desentralisasi : Peranan Institui Lokal Dalam Pemecahan Konflik-konflik Sumberdaya Alam Wilayah Pesisir. hal 98-2002b. Suatu Arah tentang Analisis Institusi Sistem Kontrak Pertanian di Wilayah Perdesaan. Materi Kuliah Program studi PWD. Program Pascasarjana IPB Bogor. hal 5 Dahuri R. 2002a. Kebijakan dan Program Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Jumal Pesisir dan Lautan. Pusat kajian sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. hal 47 Dahuri R. 2002b. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia berbasis Kelautan. Orasi llmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 168 Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta, hal 32 Dahuri R, Rais J, Ginting SP, dan Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, hal 101. David FR. 1998. Manajemen strategis terjemahan. PT. Prenhallindo, Jakarta, hal 98 Desniarti. 2006. Ahalisis kapasitas perikanan tangkap ikan pelagis di perairan pesisir propinsi sumatera barat. Desertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hal 162 [Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1991. Perumusan National Workshop on Fisheries Policy and Planing tanggal 26 - 30 November 1990. Jakarta, hdl 97 [Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1997. Pedoman pengenalan sumberdaya perikanan laut, bagian i jenis-jenis ikan ekonomis penting. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 104 hal. [Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1994. Petunjuk teknis pengelolaan pelabuhan perikanan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 85 hal. [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan Rl. 2001 Perkembangan Perikanan Tangkap tahun 2002. hal 153 [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2004. Pencapaian pembangunan perikanan tangkap tahun 2001-2003. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 135 hal. [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Program pengembangan pelabuhan perikanan tahun 2006. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 56 hal. [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Statistik perikanan tangkap indonesia tahun 2004. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 128 hal [FAO] Food and Agriculture Organization, United Nation Organization 1995. Code of Conduct For Responsible Fisheries. Rome. 41 p. Fatchudin 2006. Analisis Kebijakan Perkreditan untuk Pengelolaan Perikanan Tangkap Yang Berkelanjutan. Disertasi Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. hal 239. Fauzi A 2000b. An Overview of Sosioeconomic aspect of Indonesian Marine Protected Area: A Perspective from Kepulauan Seribu Marine Park. Paper presented at the International Conference on Economic Of Marine Protected Area MPA Vancouver, Canada, July. 2000. hal 216 Fauzi A 2000. Analisis Kebijakan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Melalui pendekatan Multi Criteria Decision Making MCDM. Working Paper, Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB. Bogor. hal 32 Fauzi A. 2001. Menimbang Untung Rugi Kapal Ikan Asing di ZEE. PILARS No. 16 Thn IV. Fauzi A dan Simanjuntak S. 2001. Telaah Kritis Strategi Kebijakan Kapal Asing di Perairan ZEE. Seminar Nasional Strategi Kebijakan Kapal Asing. Fauzi A. 2002. Menggagas Penerimaan Negara melalui “Fishing User Fee”. Warta PEsisir 04III2002 ISSN: 1410-9514. Fauzi A dan Anna S 2002a. Data Envelopment Analysis DEA Kapasitas Sumberdaya Perikanan Pesisir. Jurnal Pesisir dan Lautan forthcoming, hal 34. Fauzi A dan Anna S 2002b. Evaluasi Keberlanjutan Pembangunan Perikanan : Aplikasi Pendekatan Rapfish Studi Kasus Perairan Pesisir OKI Jakarta. Jurnal Pesisir dan Lautan, Vol. 4 3: 43-45. hal 21. Fauzi A dan Anna S 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan RAFISH Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta. Jumal Pesisir dan Lautan Indonesia 4: 36-49. Fauzi A dan Buchary E 2002. A Socio-economic Pespective of environmental degradation at Kepulauan Seribu National Marine Park, Indonesia. J Coastal Management 30: 167-181. Fauzi A. 2004. Pengembangan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan: Perspektif Ekonomi Kelembagaan. April, 2004. Makalah disampaikan pada Seminar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelautan Perikanan dalam Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan Perikanan bagi KEsejahteraan Bangsa. Fauzi A dan Suzy A 2005. Pendekatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 343 hal.