63
Tabel 13: PDRB Kabupaten Talaud atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
1. PERTANIAN :
293.721.400 a. Tabama
: 35.810.000
b. Perkebunan :
210.351.000 c. Peternakan
: 8.283.000
d. Kehutanan :
1.156.000 e. Perikanan
: 38.150.000
2. Pertambangan dan Penggalian :
13.693.000 3. Industri pengolahan
: 13.158.000
4. Bangunan : 65.162.000
5. Listrik Jasa :
1.835.000 6. Perdagangan hotel dan restoran
: 63.054.000
7. Pengangkutan dan komunikasi :
33.288.000 8. Keuangan persewaan dan jasa perusahaan
: 39.537.000
9. Jasa – jasa
: 83.964.000
TOTAL :
607.438.000 Sumber : BPS Talaud Kabupaten Kepulauan Talaud 2008
4.4 Keragaan Perikanan 1. Sumberdaya ikan
Sumberdaya ikan di perairan Kepulauan Talaud banyak di dominasi dari jenis ikan layang dan ikan tongkol, ikan tuna dan ikan cakalang dari hasil
produksi tahun 2008 didapatkan bahwa produksi ikan layang sebanyak 2.479,8 ton atau sebesar 32,41 dari total produksi ikan di perairan Kepulauan Talaud
dan ikan tongkol sebanyak 2.139,9 ton atau sebesar 27,96 dari total produksi ikan. Adapun komposisi ikan berdasarkan jenis ikan pada tahun 2008 dapat
dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Produksi ikan di Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2008
Jenis Ikan Produksi
Persentase
Cendro 34,5
0,45 Ekor kuning
78,3 1,02
Selar 383,8
5,02 Kuwe
22,8 0,30
Layang 2.479,8
32,41 Lencam
23,1 0,30
Tetengkek 0,5
0,01 Bawal hitam
3,2 0,04
Japuh 0,9
0,01 Tembang
1,2 0,02
Lemuru 0,6
0,01 Lemadang
72,0 0,94
Teri 2,1
0,03 Kakap merah
27,9 0,36
Belanak 1,1
0,01 Biji Nangka
19,8 0,26
Kurisi 58,4
0,76
64
Jenis Ikan Produksi
Persentase
Swangi 2,6
0,03 Gulamah
1,5 0,02
Cakalang 771,5
10,08 Kembung
3,0 0,04
Tenggiri 24,2
0,32 Tuna
353,3 4,62
Tongkol abu-abu 2.139,9
27,96 Kerapu karang
19,1 0,25
Kerapu sunu 3,9
0,05 Baronang
66,5 0,87
Senuk 0,7
0,01 Cucut botol
323,8 4,23
Pari 0,9
0,01 Lainnya
731,5 9,56
Jumlah 7.652,4
100,00
Sumber: Laporan akhir tahun 2008 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara
2.
Karakteristik nelayan di Kepulauan Talaud
Berdasarkan data statistik, tahun 2003-2008 jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP di Kabupaten Kepulauan Talaud sebanyak 5.887 nelayan. Dari
jumlah RTP tersebut pada umumnya memiliki kondisi social yang masih dibawah garis kemiskinan bila disbanding dengan masyarakat lainnya.
Kemiskinan yang dihadapi tersebut meliputi material, pendidikan dan status sosial yang semua itu bukan disebabkan karena terbatasnya sumber daya
ikan tetapi erat hubungannya dengan terjadinya perubahan ekonomi, belum meratanya pembangunan serta disebabkan oleh perilaku budaya sebagian besar
nelayan yang belum mendukung kearah perubahan yang positif. Jumlah nelayan perikanan laut berdasarkan RTP menurut Katgori Usaha
di Kabupaten Kepulauan Talaud disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Perkembangan rumah tangga perikanan RTP di Kepulauan Talaud
tahun 2003-2008
Tahun Jumlah Rumah
Tangga Perikanan
RTP Kategori
Tanpa Perahu
Dengan Perahu Tanpa Motor
Perahu dengan Motor Tempel
2003 5.415
1.308 3.685
422 2004
5.418 1.246
3.691 481
2005 5.478
1.246 3.732
540 2006
5.538 1.180
3.866 592
2007 5.588
1.130 3.876
632 2008
5.887 1.113
3.876 640
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, tahun 2003-2008.
65
Jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP pada tahun 2008 naik menjadi 5.887 RTP dibandingkan pada tahun 2007 yang berjumlah 5.588 RTP.
Perkembangan jumlah RTP di Kabupaten Talaud terus meningkat hal ini dikarenakan potensi perikanan yang ada di kabupaten ini sangat besar. Adapun
perkembangan kemampuan kapal motor dari tahun 2003-2008 disajikan pada Tabel 16. Perkembangan Kapal Motor KM dari Tahun 2003-2008
Tahun Kapal Motor GT
0-5 6-10
11-20 21-30
Total
2003 10
10 5
1 26
2004 10
12 22
2005 11
141 1
26 2006
12 14
2 28
2007 12
14 2
28 2008
9 10
1 20
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Talaud 2008
3. Kinerja Ekonomi dan Identifikasi Kinerja Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2008
Berdasarkan data BPS Kabupaten Kepualuan Talaud pada tahun 2008 disebutkan sebagai berikut
Tabel 17 Kinerja ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud Item
Seluruh Sektor Sektor Perikanan
Pendapatan perkapita PDRB
PAD Penyerapan tenaga kerja
8.110.856 607.438.300.000
6.000.000.000 1.720 orang
3.497.000 38.150.500
47.000.000 625 orang
Dalam Tabel ini dapat dilihat bahwa pendapatan perkapita sektor perikanan 0.043 dari pendapatan perkapita total daerah, PDRB sektor
perikanan adalah 6.28 daripada PDRB total daerah, pendapatan asli daerah PAD sektor perikanan 0.78 dari pendapatan perkapita total daerah,
sedangkan penyerapan tenaga kerja daerah secara keseluruhan berjumlah 1720 orang dan khusus untuk sektor perikanan penyerapan tenaga kerjanya berjumlah
625 orang atau kurang lebih 0.36 namun dibandingkan dengan sektor lainnya tabel 10 sektor kelautan perikanan sangat potensial unruk dikembangkan dalam
meningkatkan kinerja ekonomi.
66
4. Rumah Tangga Perikanan RTP
Adapun data Rumah Tangga Perikanan RTP di Kabupaten Talaud tahun 2003-2008 dengan kategori perahu tanpa motor dan perahu dengan motor
tempel dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 18 Rumah tangga perikanan RTP
Tahun Jumlah Rumah
Tangga Perikanan
RTP Kategori
Tanpa Perahu
Dengan Perahu Tanpa Motor
Perahu dengan Motor Tempel
2003 5.415
1.308 3.685
422 2004
5.418 1.246
3.691 481
2005 5.478
1.246 3.732
540 2006
5.538 1.180
3.866 592
2007 5.588
1.130 3.876
632 2008
5.887 1.113
3.876 640
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, tahun 2003-2008.
Dari tabel 15 ini kita dapat melihat jumlah rumah tangga perikanan meningkat dari tahun ke tahun, jumlah perahu motor tempel terlihat cenderung
meningkat, pemilikan perahu bertambah dan pemilikan motor tempel meningkat juga dari tahun ke tahun.
5. Perkembangan Kapal Motor
Kategori perahu yang banyak digunakan di Kabupaten Talaud yaitu perahu tanpa motor 3,86 unit tahun 2008 dan perahu dengan motor yang
banyak temple 640 unit 9tahun 2008. Sedangkan kapal motor yang banyak digunakan adalah yang berukuran 6-10 GT yaitu 10 unit 2003 dan 12 unit
2004, 14 unit 2005, 2006, 2007 sedangkan tahun 2008 menjadi 20 unit. Selengkapnya perkembangan kapal motor di Kabupaten Talaud disajikan pada
Tabel 19. Tabel 19 Perkembangan Kapal Motor
Tahun Kapal Motor GT
0-5 6-10
11-20 21-30
Total
2003 10
10 5
1 26
2004 10
12 22
2005 11
141 1
26 2006
12 14
2 28
2007 12
14 2
28 2008
9 10
1 20
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Talaud 2008 Di Kabupaten Talaud secara umum dikenal 3 tiga tipe perahu kapal yaitu :
67
1 KapalPerahu Purse Seine Pajeko terbuat dari kayu dengan konstruksi sebagai berikut:
Jenistipe : Kapal Purse seine
Ukuran Perahu PxLxD : 9-13 m x 2,0 m x 1,3 m
Tenaga Penggerak -
Ukuran mesin : 45 Pk
- Merk
: Mitsubishi -
Bahan bakar : Bensin-solar
Alat tangkap yang digunakan disesuaikan dengan musim ikan, sehingga kapal ini menggunakan berbagai jenis alat tangkap dan sesuai target
spesies ikan yang ditangkap yaitu: Poll and Line spesial menangkap cakalang, Pure seine spesial menangkap layang dan tongkol, Long line
spesial menangkap tuna. 2 KapalPerahu Pan boat terbuat dari kayu mempunyai konstruksi sebagai
berikut: Jenistipe
: Panboat Longline Ukuran perahu PxLxD
: 7
-9
m x 60 cm x 70 cm Tenaga penggerak Mesin
: -
Ukuran mini : 15 Pk
- Bahan bakar
: Bensin, solar, minyak tanah 3 Perahu Tanpa Motor terbuat dari kayu dengan konstruksi sebagai berikut:
Jenistipe : Londe katinting
Ukuran perahu PxLxD : 4,5 x 45 x 50 cm x 60 cm
Tenaga penggerak :
- Layar - Penggayung Punda
6. Jumlah alat tangkap perikanan Kabupaten Talaud 2007-2008
Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Talaud adalah: Pancing Tonda 1.137 unit, Pukat Cincin 47 unit, Jaring insang hanyut
718 unit tahun 2008. Selengkapnya jumlah alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 20.
68
Tabel 20 Jumlah Alat Tangkap Perikanan Kabupaten Talaud 2008
JENIS ALAT TANGKAP JUMLAH UNIT
2007 2008
1. PUKAT CINCIN 2. JARING INGSANG
- Hanyut - Lingkar
- Tetap 3. PANCING
- Rawai Hanyut selain rawai Tuna
- Rawai tetap Dasar - Pancing Tonda
- Pancing Ulur - Pancing Tegak
- Pancing Cumi - Pancing Lainnya
4. PERANGKAP - Bubu
- Lainnya 5. ALAT TANGKAP
LAINNYA - Muro Ami
- Jala Tebar - PenangkaP Teripang
- Garpu Tombak 25
601 122
280
316 55
1.029 518
340 56
450 260
155
95 2
150 171
47 718
180 470
480 208
1.137 650
470 20
50 62
30
2 20
10 780
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Talaud 2008 Peningkatan jumlah alat tangkap yang distandarisasi terlihat pada tabel 20
dimana pukat cincin tahun 2007 berjumlah 25 unit tahun 2008 menjadi 47 unit, jaring insang hanyut tahun 2007 berjumlah 607 pada tahun 2008 meningkat jadi
718 unit, demikian juga alat tangkap pancing tonda pada tahun 2007 berjumlah 1.029 unit menjadi 1.1.37 unit.
7. Produksi menurut jenis ikan tahun 2007-2008
Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Talaud data tahun 2008 dari Dinas kelautan Perikanan digambarkan oleh jumlah produksi perikanan tangkap
menurut jenis ikan, seperti disajikan pada Tabel 21.
69
Tabel 21 Produksi menurut Jenis Ikan Tahun 2008
JENIS IKAN PRODUKSI TON
Pelagis Besar •
Tenggiri Scomberomorus •
Ikan Layaran Istiopharus Platypterus •
Tuna Madidihang Thannus albacores •
Cakalang Katsunlonus pelamis •
Lemadang Cory phaenahippurus •
Sunglir Elagatis bipinnuiatus Pelagis Kecil
• Tongkol Auxis thazard
• Kembung Rastrelliger brachysoma
• Cendro Belonidae Tilosurus
• Ekor Kuning Caesio cuning spp
• Selar Seloroides spp
• Kuwe Caranx spp
• Layang Decapterus spp
• Japuh Dussumieria acuta
• Tembang Sardinella fimbriata
• Lemuru Sardinella lemuru
• Teri Stolephorus spp
• Ikan Terbang Cypselurus spp
• Julung-julung Hemirhampus spp
24,2 12,9
353,3 771,5
72,0 42,5
2.139,9 3,0
34,5 78,3
383,8 22,8
2.479,8 0,8
1,3 0,6
2,1 102,8
112,6 Demersal
Gerot
– gerot Pomadasys maculatus
Lancam Lethrinus spp
Kakap Merah Lutjamus spp
Belanak Mugil chephalus
Biji Nangka Parupeneus indicus
Kurisi Nemimterus hexodon
Swangi Priacanthus tayenus
Gulamah Nibea albiflora
Bawal Hitam Formio niger
Tetengkek Megalaspis cordyla
Kerapu Karang Chephalohodis boenack
Kerapu Sunuk Plectropomus leopardus
Beronang Senuk Sphyraena jello
Cucut Careharhinus spp
Pari Mobulla spp Jenis Ikan Lainnya
Udang
– Udangan Panulirus versicolor
Udang Karang Panulirus versicolor
Udang Lainnya Panilirus versicolor Moluska
Cumi
– Cumi Loligo spp
Gurita Octopus spp
Sotong Sepia spp
Teripang Stechopus spp 7,6
23.1 27.9
1.1 19.8
58.4 2.6
1.5 1.2
0.5 19.1
3.9 6.5
0.7 328.8
0.9 731.5
83.1 103.0
1,9 1,7
1,6 1,7
Sumber : DKP Kabupaten Talaud 2008
8. Sumberdaya ikan utama
Dari seluruh jenis ikan yang diproduksi perikanan tangkap Kabupaten Talaud, terpilih 4 jenis ikan unggulan:
1 Cakalang Katsuwonus pelanis 2 Tuna Madidihang Thunnus albacares
3 Tongkol Enthynnus spp 4 Layang Decapterus spp
Keempat jenis ikan tersebut ditangkap oleh alat utama:
70
Tabel 22 Alat tangkap dan jenis ikan
ALAT TANGKAP JENIS IKAN
1. Pukat cincin Purse seine 2. Jaring insang hanyut Gill nets
Mata jaring besar Mata jaring kecil
3. Pancing tonda Troll line - Cakalang
- Layang - Tongkol
- Cakalang, Madidihang, Tongkol - Layang
- Cakalang - Tuna Madidihang
- Tongkol
9. Alat Penangkapan Ikan yang menangkap Jenis Ikan Unggulan Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan Kabupaten
Kepulauan Talaud adalah pukat cincin Purse seine, jaring insang hanyut Gill net dan pancing tonda Troll line.
Spesifikasi dari ukuran masing-masing alat tangkap dapat dijelaskan sebagai berikut:
71
1 Pukat cincin Purse Seine
Gambar 7 Desain Pukat Cincin Sumber : Drs. Waluyo Subani dan Ir. H.R. Barus
Alat tangkap purse seine yang umum digunakan oleh nelayan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara mempunyai konstruksi sebagai
berikut: Panjang pukat cincin
: 382.5 m, lebar 99 m Bahan jaring
: Polyethylene dan Polyamida Ukuran mata jaring
: 1 inci dan 2 inci Ukuran benan
: PA D9, PE D9 danPE D12 Panjang tali ris atas
: 422.5 m Ø 5 mm Panjang tali ris bawah
: 422.5 m Ø 5 mm Panjang tali pelampung
: 382.5 m Ø 5 mm
72
Pelampung: -
Tipe pelampung : pisang
- Bahan pelampung
: plastik -
Ukuran pelampung : Ø 10 cm panjan 15 cm
Sinkerpemberat -
Ukuran pemberat : Ø 10 cm
- Bahan pemberat
: timah hitam -
Berat : 333 gramtimah
- Ukuran cincin
: Ø dalam 4 cm, Ø luar 8 cm -
Bahan cincin : kuningan
Panjang tali kerut purse line : 600 m Ø 30 mm
Bunt kantong: -
Ukuran mata : 0.5 inci dan 1 inci
- Panjang kantong
: 22.5 m 2 Jaring insang hanyut Drift Gill net
Gambar 8 Desain Jaring Insang Hanyut atau Soma giob Sumber : Drs. Waluyo Subani dan Ir. H.R. Barus
73
Alat tangkap gillnet yang umum digunakan oleh nelayan mempunyai berbagai variasi konstruksi antara lain, sebagai berikut:
Ukuran jaring PxL : 1.500 m x 18 m
Bahan jaring : poliamida D12 multifilamen
Ukuran mata mesh size : 5 inci
Panjang tali ris : 1.520 m bahan Polyethylene Ø 0,8 cm
Pelampung : - Bentuk pelampung
: pisang - Pelampung besar
: 30 bh dari PVC Ø 30 cm - Pelampung kecil
: 525 bh dari sintetik Rubber Ø 6 cm - Jarak antar pelampung
: 60 cm Pemberat
: 70 kg dari batu kali 3 Pancing Tonda Troll line
Gambar 9 Desain Pancing Tonda Sumber : Drs. Waluyo Subani dan Ir. H.R. Barus
74
Banyak bentuk dan macam dari pancing tonda troll line mungkin terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu namun pada prinsipnya adalah sama. Yaitu
pancing tonda terdiri dari : Tali utama, bahan umumnya dari benang plastik, panjang tali bervariasi
tergantung keadaan, umumnya antara 50-100 m Kili-kili swivel
Tali kawat stainless steel Mata pancing hook mata pancing ini bisa tunggal bias juga ganda.
Umpan tiruan.
10 Sumber Daya Ikan Utama
Berdasarkan data produksi tahun 2008, sumber daya ikan di perairan Kepulauan Talaud didominasi oleh kelompok jenis ikan pelagis, utamanya adalah
ikan layang, tongkol, cakalang, dan tuna. Jumlah produksi dari keempat jenis ikan tersebut mencapai 5.129,4 ton atau sekitar 62,1 dari total produksi ikan
yang didaratkan di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kontribusi terbesar berasal dari jenis ikan layang yakni 27,3, kemudian tongkol sebesar 22,3, cakalang
sebesar 8,9, dan tuna sebesar 3,6 dari total produksi ikan yang dihasilkan tersebut.
Selain itu, keempat jenis ikan pelagis ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan potensial sebagai komoditi ekspor. Dengan dasar dan fakta sepeti
tersebut diatas, maka jenis sumber daya ikan utama yang terdapat di perairan laut Kepulauan Talaud adalah ikan layang, tongkol, cakalang, dan tuna.
Selanjutnya, untuk pengelolaan yang berkelanjutan perlu diketahui mengenai potensi dari keempat jenis ikan pelagis tersebut, guna mengetahui seberapa
besar tingkat pemanfaatan yang telah dilakukan terhadap keempat jenis ikan tersebut.
Dari hasil pengamatan dilapang, diketahui bahwa keempat jenis ikan pelagis ini dihasilkan dari 3 jenis unit penangkapan ikan yang utama, yakni pukat
cincin purse seine, jaring insang hanyut drift gillnet dan pancing tonda troll line. Secara umum, ketiga jenis unit penangkapan ikan tersebut beroperasi
secara one day trip atau 1 kali dalam sehari. Waktu operasi penangkapannya, umumnya dilakukan antara pukul 05.00 sampai jam 14.00 untuk yang beroperasi
pada siang hari dan antara pukul 18.00 sampai jam 03.00 dinihari untuk yang beroperasi pada malam hari. Sementara jumlah nelayannya setiap kapal
75
tergantung dari jenis alat tangkap yang digunakan. Untuk ketiga jenis alat tangkap tersebut berkisar anatar 6 sampai 10 orang. Ukuran armada kapal yang
digunakan antara 5-10 Gross Tonage GT. Namun demikian, untuk mendapatkan keseluruhan jumlah effort dari ketiga jenis unit penangkapan ikan
tersebut, perlu dilakukan standardisasi terlebih dahulu karena ketiga jenis unit penangkapan ikan yang dianalisis ini mempunyai kemampuan tangkap yang
berbeda.
11. Produksi sumber daya ikan utama
Perkembangan jumlah produksi ikan layang, tongkol, cakalang, dan tuna yang dihasilkan oleh alat tangkap pukat cincin, jaring insang hanyut, dan pancing
tonda selama 6 tahun dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 Perkembangan produksi sumber daya ikan utama di perairan laut
Kepulauan Talaud yang dihasilkan oleh pukat cincin, jaring insang hanyut, dan pancing tonda tahun 2003-2008 dalam ton
Tahun Pukat
cincin Jaring insang
hanyut Pancing
tonda Total
produksi
2003 3367,0
130,7 862,4
4360,1 2004
3400,0 140,0
893,8 4433,8
2005 4402,6
152,5 957,4
5512,5 2006
4298,0 191,9
999,5 5489,4
2007 4412,5
186,7 836,6
5435,8 2008
4013,4 198,4
917,3 5129,1
Rata-rata
3982,3 166,7
911,2 5060,1
Sumber data: diolah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat bahwa produksi sumber daya ikan
utama, yakni: ikan layang, tongkol, cakalang, dan tuna memiliki trend produksi dari tahun 2003-2008 yang berfluktuasi naik turun dari hasil tangkapan ketiga alat
tangkap pukat cincin, jaring insang hanyut, dan pancing tonda, dimana pada tahun 2005 produksi mengalami kenaikan yang tertinggi selama 6 tahun terakhir.
Namun setelah tahun 2005 tersebut, jumlah total produksinya mengalami trend penurunan.
Secara rata-rata dalam 6 tahun terakhir produksi yang dihasilkan purse seine sebesar 3.982,3 tontahun, jaring insang hanyut sebesar 166,7 tontahun,
dan pancing tonda sebesar 911,2 tontahun. Adapun untuk total tangkapan rata- rata pertahunnya dari ketiga jenis alat tangkap tersebut adalah sebesar
5.060,1 ton.
76
Kemudian jenis alat tangkap yang menghasilkan produksi tertinggi adalah alat tangkap purse seine, namun sebagian besar produksinya adalah ikan layang
Gambar-8. Sementara, alat tangkap yang secara spesifik khusus untuk menangkap ikan tongkol, cakalang, dan tuna adalah pancing tonda.
77
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Potensi Sumberdaya Ikan 1. Estimasi parameter biologi dan nilai tangkapan lestari
Ada beberapa cara untuk mengetahui parameter biologi, adapun dalam penelitian ini digunakan cara dengan meregresikan CPUE dengan effort untuk
mendapatakan nilai dan , sehingga rumus model regresi yang digunakan adalah Y=
– E. Adapun =qK, = q
2
Kr dan parameter ekonomi seperti terlihat pada Tabel 24.
Tabel 24 Nilai parameter biologi dan ekonomi dari sumber daya ikan utama di perairan Talaud
Parameter Biologi Tanpa Pencemaran Parameter
Nilai
= 1.133978
= 0.000059
Cost = 7.5 Juta Rupiah
Price 0,67 Juta Rupiah
Setelah tahapan awal nilai parameter biologi diketahui, maka dapat diestimasi nilai tangkapan lestari produksi maksimum yang seharusnya
dihasilkan agar sumberdaya ikan tetap lestari di perairan Kepulauan Talaud dan kemudian dapat membandingkannya dengan hasil tangkapan aktual. Adapun
perbandingan produksi aktual dengan estimasi jumlah tangkapan atau produksi lestari dengan pendekatan model logistic dan Gompertz untuk 6 tahun terakhir
dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25 Perbandingan produksi aktual dengan produksi lestari produksi
maksimum yang seharusnya dihasilkan agar sumberdaya ikan tetap lestari
Tahun Effort
Prod. Aktual ton Prod. Lestari ton
Logistik Gompertz
2003 5.296
4.360,1 3.651,06
4.358,08 2004
4.491 4.433,8
3.652,55 4.373,83
2005 8.809
5.512,5 2.518,01
5.226,00 2006
8.772 5.489,4
2.387,13 5.248,18
2007 8.408
5.435,8 2.761,96
5.174,74 2008
10.602 5.129,1
1.727,20 5.323,36
Sumber: data diolah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara.
Berdasarkan Tabel 25 didapatkan bahwa semua jumlah produksi aktual sudah berada diatas jumlah produksi lestari produksi maksimum yang
seharusnya dihasilkan agar sumberdaya ikan tetap lestari, baik dengan fungsi Logistik maupun Gompertz. Hal ini berarti bahwa jumlah produksi ikan di
Kabupaten Kepulauan Talaud diduga telah mengalami kegiatan tangkap berlebih overfishing. Dengan demikian, dalam 6 tahun terakhir 2003-2008 di perairan
Kabupaten Kepulauan Talaud ini diduga telah terjadi kegiatan penangkapan ikan utama yang berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya overfishing.
2. Estimasi sustainable yield
Potensi lestari sumber daya ikan utama di perairan laut Kepulauan Talaud diestimasi dengan pendekatan model Schaefer untuk kondisi Maximum
Sustainable Yield MSY dan model Gordon-Schaefer untuk kondisi Maximum Economic Yield MEY, dan Open Acces OA. Model Schaefer menggunakan
hubungan antara upaya penangkapan effort standar dengan catch per unit effort CPUE-nya. Sementara untuk model Gordon-Schaefer menggunakan hubungan
antara effort standar dengan nilai penerimaan revenue dan biaya cost-nya, sehingga memerlukan tambahan data biaya per upaya penangkapan dan harga
ikan. Data runtut waktu jumlah produksi ikan utama dan effort standar serta nilai CPUE dari aktivitas penangkapan di perairan Kepulauan Talaud dapat dilihat pada
Tabel 26. Tabel 26 Data runtut waktu jumlah produksi ikan utama, jumlah effort dan nilai
CPUE-nya di perairan Kepulauan Talaud
Tahun Produksi
ton Effort standar
trip CPUE
tontrip
2003 4360,1
5.439 0,80
2004 4433,8
5.477 0,81
2005 5512,5
8.765 0,63
2006 5489,4
8.940 0,61
2007 5435,8
8.623 0,63
2008 5129,1
9.713 0,53
Secara umum nilai CPUE dalam 6 tahun terakhir 2003-2008 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah upaya effort
penangkapan ikan utama layang, tongkol, cakalang, dan tuna tidak diikuti dengan peningkatan produksinya. Berdasarkan kondisi ini, dapat diduga bahwa
pemanfaatan sumberdaya ikan utama di perairan Kepulauan Talaud sudah mulai
jenuh. Kemudian, karena yang digunakan sebagai alat standardisasi adalah purse seine, maka nilai biaya upaya penangkapan yang digunakan untuk
mengestimasi nilai MEY adalah biaya per trip dari unit penangkapan purse seine. Rata-rata biaya penangkapan ikan per trip yang dikeluarkan kapal purse seine di
Kepulauan Talaud adalah sebesar Rp 1.500.000,-, sedangkan rata-rata harga ikan hasil tangkapan yang digunakan adalah sebesar Rp 6.000,- per kg.
Kemudian, hasil perhitungan berdasarkan tiga rezim pengelolaan yaitu pada saat Maximum Sustainable Yield MSY, Maximum Economic Yield MEY, dan Open
Access OA dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27 Kondisi sumber daya ikan utama saat MSY, MEY dan OA.
Keterangan Estimasi Nilai
MSY MEY
Open Access Effort
9.610 8.853
17.706
Produksi Ton 5.448,75
5.414,93 1.581,72
TR Juta Rupiah 40.865,63
40.611,98 11.862,90
TC Juta Rupiah 6.438,69
5.931,46 11.862,91
Rente Juta Rupiah 34.426,94
34.680,52 Berdasarkan Tabel-27 di atas maka didapatkan bahwa kondisi
sumberdaya ikan saat MSY effort sebanyak 9.610 trip dan produksi MSY sebesar 5.448,75 ton sedangkan rente saat MSY sebesar Rp. 34.426,94 juta. Saat
kondisi MEY, dimana untuk effort sebesar 8.853 trip dan kondisi produksi sebanyak 5.414,93 ton dan rente saat MEY sebesar Rp. 34.680,52 juta. Dalam
kondisi open access maka diperoleh nilai effort sebesar 17.706 trip dan produksi sebanyak 1.581,72 ton dan rente saat open access sebesar Rp. 0 artinya bahwa
nelayan akan terus menangkap ikan hingga tidak mendapatkan keuntungan. Kemudian, bila nilai MEY dan MSY ini dibandingkan dengan kondisi data
aktual yang ada Gambar 10, maka dapat dinyatakan secara umum bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan utama di perairan Talaud sudah mengindikasikan
telah terjadi overfishing secara ekonomi MEY dan biologi MSY.