Konsep kebijakan perikanan tangkap

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan, dengan lokasi penelitian di Kabupaten Kepulauan Talaud dan di Provinsi Sulawesi Utara. Tahap 1 melakukan pra penelitian mulai tanggal 3 Mei 2007 – 10 Oktober 2007, sedangkan pada tahap 2 melakukan penelitian mulai pada tanggal 7 September 2009 – 14 November 2009. Kegiatan dimulai dari penyusunan rencana penelitian, orientasi lapangan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data serta penyusunan disertasi. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD KABUPATEN SANGIHE MALUKU UTARA GENERAL SANTOS CITY MELONGUANE TAHUNA SULAWESI UTARA Gambar 4 Peta Kabupaten Kepulauan Talaud. 126 40’00 BT 4 01’00” LU

3.2 Cara Penentuan Responden

Penentuan responden dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku individu atau lembaga yang mempengaruhi pengambilan kebijakan, baik langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan dan pemanfaatan perikanan tangkap di Perairan Kabupaten Kepulauan Talaud. Responden terdiri dari para pejabat dan staf yang menguasai permasalahan yang berasal dari beberapa instansilembaga pemerintah baik pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Bappeda, Kantor Perizinan Terpadu, Bagian Ekonomi Setda, Dinas Pariwisata, Badan Pusat Statistik, Badan Litbang, Bagian Pembangunan Setda, Dinas Pendidikan Nasional Diknas, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, Dinas Kimpraswil, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Pengusaha perikanan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI, dan unsur Akademisi. 3.3 Metode Pengumpulan Data 1 Survei Deskripsi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggali data dan informasi langsung dari lokasi penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer tentang komposisi jenis ikan dan jumlah alat tangkap yang digunakan. Data Sekunder berupa data statistik produksi perikanan baik provinsi maupun Kabupaten Talaud. Metode simulasi digunakan untuk mengevaluasi dampak Illegal Fishing. Tabel 3 Jumlah tempat dan alat tangkap serta responden TEMPAT JENIS ALAT PENANGKAPAN JUMLAH RESPONDEN Kec. Salibabu Kec. Moronge Kec. Lirung Kec. Kolongan Kec. Beo Kec. Melonguane Kec. Melonguane Timur Kec. Pulutan Kec. Rainis Kec. Nanusa Kec. Damau Kec. Mangaran Pukat cincin, Pancing tonda, Jaring insang hanyut Pukat cincin, Pancing tonda, Jaring insang hanyut Pukat cincin, Pancing tonda, Jaring insang hanyut Pancing ulur, Bubu Pancing ulur, Jaring insang hanyut Pukat cincin, Pancing tonda, Jaring insang hanyut Pukat cincin, bubu, pancing ulur, pancing cumi Pukat cincin, Pancing tonda, Jaring insang hanyut Pukat cincin, Pancing tonda, Jala tebar Pukat cincin, pancing tegak, Penangkap taripang Pukat cincin, pancing tonda, Garpu tombak Pukat cincin, Garpu tombak, muroami 7 Org 3 Org 3 Org 3 Org 4 Org 4 Org 5 Org 3 Org 3 Org 6 Org 3 Org 3 Org TOTAL 47 Org 2 Survei aspirasi Jumlah responden yang diwawancarai dalam aspek aspirasi terhadap pembangunan perikanan adalah 21 orang yang mewakili seluruh stakeholders perikanan dan kelautan. Tabel 4 Jumlah Stakeholders yang di wawancarai STAKEHOLDERS JUMLAH 1. Dinas Kelautan dan Perikanan 2. Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 4. Kantor Perizinan Terpadu 5. Bagian Ekonomi Setda 6. Dinas Pariwisata 7. Badan Pusat Statistik 8. Badan Litbang 9. Bagian Pembangunan Setda 10. Dinas Pendidikan Nasional Diknas 11. Dinas Perhubungan 12. Dinas Pertanian 13. Dinas Kimpraswil 14. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 15. Pengusaha 16. Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI 17. Akademisi 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 TOTAL 21 Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan meliputi struktur biaya dari usaha penangkapan ikan antar fleet serta pola usaha perikanan dan wilayah tangkapan yang diperoleh dari dengan teknik wawancara kepada nelayan dan juragan kapal. Data struktur biaya dibagi kedalam beberapa kelas fleet yang kemudian