Cara Penentuan Responden Kebijakan pengembangan perikanan tangkap di kawasan perbatasan Kabupaten Kepulauan Talaud

dilakukan pembobotan untuk memperoleh rataan tertimbang weighted average. Penelitian ini banyak menggunakan data sekunder yang urut waktu time series yang meliputi data landing produksi dan input yang digunakan effort, harga per unit output harga ikan per kg per tahun, indeks harga konsumen consumers price index, gross domestic regional product PDRB wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud dan data penunjang lainnya. Data sekunder ini diperoleh dari penelitian dinas instansi lembaga terkait dengan pengelolaan dan penelitian ini. Data sekunder tersebut diperoleh dari lembaga-lembagainstansi yang terkait di tingkat pusat, Provinsi Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Utara, dan Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Talaud. Lembaga-lembaga Pusat antara lain Ditjen Bangda Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor PKSPL-IPB. Lembaga Instansi di Tingkat Provinsi antara lain BAPPEDA Tingkat I, Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Kantor Wilayah Kelautan dan Perikanan, Kantor Wilayah Pariwisata, Dinas Perikanan Tingkat I dan instansi lainnya yang terkait. Data sekunder dari lembaga tingkat Kabupaten diperoleh dari BAPPEDA Tingkat II, Dinas Pariwisata Tingkat II, Dinas Perikanan Tingkat II, dan instansi lainnya yang terkait, di Kabupaten Kepulauan Talaud.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis akan dilakukan dan tujuan dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk melakukan identifikasi kinerja perikanan, melakukan simulasi perikanan, identifikasi kebijakan dan menyusun rancang bangun perikanan tangkap. Jenis analisis untuk tujuan penelitian dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Metode analisis untuk tujuan setiap penelitian TUJUAN ANALISIS KELUARAN 1. Identifikasi potensi ikan 2. Keragaan finansial 3. Simulasi perikanan daerah perbatasan 4. Optimasi penangkapan Ikan 5. Identifikasi Kebijakan 6. Rekomendasi Kebijakan Deskriptif Bioekonomi Gordon Schaefer Usaha Simulasi Vensim LGP SWOT AHP Deskripsi Perikanan MSY – CPU Kelayakan usaha Model Simulasi Alokasi alat tangkap Kebijakan Urutan Prioritas

3.4.1 Analisis sumberdaya ikan

Analisis tingkat pemanfaatan sumber daya ikan dilakukan dengan menduga terlebih dahulu nilai produksi maksimal lestari atau Maximum Sustainable Yield MSY dengan menggunakan model Schaefer McConnel dan Sutinen, 1957, 1979, yaitu dengan memplotkan hasil tangkapan persatuan upaya yang telah distandardisasi elf dalam satuan kgtrip dan upaya penangkapan yang telah distandardisasi f dalam satuan trip kemudian dihitung Survei Lapangan Analisis Sumberdaya Ikan Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap Analisis illegal fishing Analisis optimasi pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap Analisis SWOT Analisis AHP Strategi pembangunan perikanan tangkap di kawasan perbatasan kabupaten Kepulauan Talaud dengan model regresi linier, sehingga diperoleh nilai konstanta regresi b dan intersep a. Gordon, 1983. Nilai intersep a dan konstanta regresi b kemudian digunakan untuk menentukan beberapa persamaan yang diperlukan, yaitu: 1 Hubungan antara HTSU dan upaya penangkapan standar : HTSU = a-bf atau HTSU = cf 2 Hubungan antara hasil tangkapan c dan upaya penangkapan: c = af- bf 3 Upaya penangkapan optimum f opt diperoleh dengan cara menyatakan .turunan pertama hasil tangkapan upaya penangkapan sama dengan: c = af- bf 2 , c = a-2bf=0 fopt = a2b 4 Produksi maksimum lestari MSY diperoleh dengan mensubstitusi nilai upaya penangkapan optimum ke dalam persamaan 2 di atas: c max = aa2b - ba 2 4b 2 Untuk mendapatkan nilai produksi tuna, cakalang, tongkol yang sebenarnya maka dilakukan standardisasi produksi, dimana produksi tuna, cakalang, tongkol terhadap total tangkapan dari alat tangkap pancing tonda dan pukat cincin, sebagai berikut : Produksiikan j= tangkap ikan jtangkap totalproduktifitas alat tangkap j …3-1 Setelah diketahui proporsi produksi ikan tuna, cakalang, tongkol , maka akan diketahui data terhadap keempat spesies tersebut terhadap total alat tangkap. Proses dekomposisi untuk menentukan produksi keempat jenis ikan tersebut dilakukan dengan perhitungan persamaan di bawah ini : it ij ijt h h   …………...………………………………………………………3-2a ij i i j h h h     ….……………………………………………………….3-3 Total tangkapan ikan dapat dihitung berdasarkan dekompisisi di atas dengan menjumlahkan tangkapan untuk setiap jenis ikan pada periode waktu yang berbeda. total h i j i j h h     ..……………………………………………………………….3-4

3.4.1.1 Standardisasi alat tangkap

Mengingat beragamnya alat tangkap yang beroprasi di wilayah Perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, maka untuk mengukur dengan satuan yang setara, dilakukan standardisasi effort antar alat dengan teknik standardisasi