2.5 Perencanaan produksi perikanan
Perencanaan produksi berkaitan erat dengan keseluruhan operasi dalam suatu organisasi pada horizon waktu tertentu. Perencanaan produksi
dimaksudkan untuk menentukan tenaga kerja dan sumber material yang penting untuk memproduksi output yang diminta dengan cara efisien.
Perencanaan produksi merupakan perencanaan dan pengorganisasian dari orang-orang, bahan-bahan, unsur-unsur dan modal yang diperlukan untuk
memproduksi barang pada satu periode tertentu dimasa datang sesuai yang diperkirakan. Perencanaan produksi juga mencakup kegiatan mengawasi apakah
yang sudah direncanakan telah terencana dengan baik Sukanto 1985. Menurut Handoko 1997, sistem perencanaan dan pengendalian
produksi yang berkembang saat ini merupakan sistem terpadu yang menyerupai suatu siklus atau sering disebut siklus tertutup. Bagian-bagian sistem dipadukan
dalam susunan yang tepat, yang dimulai dengan membuat rencana, mengimplementasikan rencana, mengawasi kegiatan atas dasar rencana dan
memberikan umpan balik untuk proses berikutnya. Kegiatan perencanaan produksi dimulai dengan melakukan peramalan forecast apa dan berapa yang
perlu diproduksi pada waktu akan datang. Didalam kegiatan berproduksi diperlukan faktor-faktor produksi,
disamping itu juga sangat diperlukan adanya manajemen yang baik agar pekerjaan dapat berhasil dengan efisien dan memuaskan serta dengan biaya
yang minimum. Menurut Rahardi et al. 1996, hal-hal yang harus menjadi perhatian dalam persiapan produksi perikanan meliputi perencanaan produk,
perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi dan pengadaan tenaga kerja.
Menurut Rahadi et al. 1996, di dalam perencanaan produk perikanan, harus diketahui jenis ikan apa yang hendak diproduksi, apakah jenis ikan
tersebut disukai konsumen dan mempunyai pangsa pasar, apakah jenis tersebut sesuai dengan potensi yang tersedia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu
dipikirkan sebelum mengambil keputusan. Ada beberapa faktor yang diperlukan dalam memilih jenis produk yang
akan diproduksi antara lain kegunaan, jumlah permintaan pasar, kemungkinan pengembangan, potensi penjualan, persaingan, distribusi, faktor budidaya dan
umur panen. Gabungan faktor-faktor ini dapat menunjukkan profil ikan yang sesungguhnya, serta dapat diketahuinya kekuatan dan kelemahan yang akan
timbul bila memproduksi ikan tersebut Rahadi et al. 1996.
2.6 Pengembangan perikanan tangkap
Pengembangan perikanan merupakan suatu proses atau kegiatan manusia untuk meningkatkan produksi dibidang perikanan dan sekaligus
meningkatkan pendapatan nelayan melalui penerapan teknologi yang lebih baik Bahari 1989. Apabila pengembangan perikanan, dari sub-sistem produksi,
pasca panen penanganan dan pengolahan hasil, sampai pemasaran dikerjakan secara professional dan berbasis iptek, maka keunggulan komparatif yang
dimiliki perikanan akan menjelma menjadi keunggulan kompetitif yang merupakan asset utama bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
Keunggulan kompetitif perikanan ini akan terujud apabila lingkungan bisnisnya yang meliputi kebijakan fiskal dan moneter, prasarana dan sarana, sistem hukum
dan kelembagaan, serta sumberdaya manusia dan iptek, bersifat kondusif bagi tumbuh suburnya usaha perikanan secara efisien, produktif dan berdaya saing
tinggi Dahuri 2000. Bila dilihat dari ekologis proses pengembangan perikanan saat ini, kurang
memperhatikan kelanjutan sumberdaya perikanan itu sendiri. Kondisi tangkap lebih menimpa pada beberapa stok ikan diperairan pantai utara jawa, samudra
Indonesia, selat malaka dan laut Sulawesi, pencemaran perairan laut, kerusakan lingkungan dan habitat seperti terumbu karang hampir terjadi disemua wilayah
pesisir Indonesia Dahuri 2000. Oleh karena itu, pengembangan perikanan dalam rangka pemanfaatan
sebagaimana yang diharapkan, maka yang pertama harus dilakukan adalah menyatukan kesamaan visi pembangunan perikanan, yaitu Suatu pembangunan
perikanan yang dapat memanfaatkan sumberdaya ikan beserta ekosistemnya secara optimal bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia, terutama
nelayan dan petani ikan secara berkelanjutan. Pengembangan jenis teknologi penangkapan ikan di Indonesia perlu
diarahkan agar dapat menunjang tujuan umum pembangunan perikanan. Apabila hal ini dapat disepakati, maka syarat-syarat pengembangan teknologi
penagkapan ikan di Indonesia haruslah memenuhi kriteria berikut: 1 Menyediakan kesempatan kerja yang baik
2 Menjamin pendapatan yang memadai bagi para tenaga kerja atau nelayan 3 Menjamin jumlah produksi yang tinggi untuk penyediaan protein hewani
4 Mendapatkan jenis ikan komoditi ekspor atau jenis ikan biasa diekspor
5 Tidak merusak kelestarian sumberdaya ikan. Intensifikasi untuk meningkatkan produksi dibidang perikanan, pada
dasarya adalah penerapan teknologi modern pada sarana dan teknik-teknik .yang dipakai, termasuk alat penangkapan ikan, perahu atau kapal dan alat bantu
ainnya yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing tempat. Namun tidak moderenisasi dapat menghasilkan peningkatan produksi, demikian pula tercapai
peningkatan produksi, belum tentu menghasilkan peningkatan tepatan bersih nelayan. Oleh karena itu, introduksi teknik-teknik penangkapan ikan yang baru
harus didahului dengan penelitian dan percobaan secara intensif dengan hasil yang menyakinkan.
Upaya pengelolaan dan pengembangan perikanan laut dimasa mendatang memang akan terasa lebih berat sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi IPTEK. Tetapi dengan pemanfaatan iptek itu pulalah kita diharapkan akan mampu mengatasi keterbatasan sumberdaya
melalui suatu langkah yang rasional untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan berkelanjutan. Langkah pengelolaan dan pengembangan tersebut juga
harus mempertimbangkan aspek biologi, teknis, sosial budaya dan ekonomi. Saat ini, para nelayan Indonesia belum dapat memanfaatkan sumberdaya
laut dengan benar karena terbentur pada kualitas sumberdaya manusia SDM dan teknolgi. Untuk dapat memiliki SDM dibidang kelautan yang handal memang
membutuhkan waktu dan kemauan, karena itu semua pihak diharapkan ikut berperan. Pengetahuan yang tergolong rendah membuat para nelayan kurang
memiliki daya nalar untuk menyerap teknologi inovasi di bidang IPTEK kelautan, ditambah lagi dengan keterbatasan modal usaha yang membuat para nelayan
yang terus terbelit dalam kemiskinan. Untuk pengembangan produksi atau pemanfaatan sumberdaya perikanan
di masa mendatang, langkah-langkah yang harus dikaji dan kemudian diusahakan pelaksanaannya adalah:
1 Pengembangan prasarana perikanan 2 Pengembangan agroindustri, pemasaran dan permodalan dibidang
perikanan 3 Pengembangan kelembagaan dan penyelenggaraan penyuluh perikanan
4 Pengembangan sistem informasi manajemen perikanan Ditjen 1990
Pengembangan perikanan juga tidak dapat dipacu terus tanpa melihat