Analisis illegal fishing 1. Analisis simulasi nilai kerugian akibat illegal fishing

sementara blok kedua adalah kotak yang menggambarkan terjadinya illegal fishing. Keduanya kemudian dihubungkan dengan variabel ekonomi berupa kebocoran ekonomi yang diderita oleh perikanan Talaud akibat adanya illegal fishing oleh kapal asing khususnya dari Filipina. Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, interaksi stok dan effort yang diukur dari kapal yang beroperasi di wilayah Talaud tergambar di sebelah kiri Gambar simulasi sementara di sebelah kanan menggambarkan variable dan parameter yang terkait dengan wilayah perbatas seperti harga ikan di wilayah perbatasan, illegal fishing dan surplus tangkap yang dapat diperoleh setelah dikurangi dengan illegal fishing. PENJELASAN : Model ini terdiri dari 2 bagian: Pertama : Bagian sebelah kiri adalah interaksi stock dan effort yang diukur dari kapal yang beroperasi di Kabupaten Talaud Kedua : Bagian sebelah kanan adalah blok model illegal fishing Simulasi ini akan saya gambarkan dalam 4 sistem dinamik yang berinteraksi secara dinamis. 1 Ikan adalah sistem sumber daya alam 2 Upaya adalah sistem sosial nelayan – kapal 3 Tangkap adalah sistem ekonomi Rp – Biaya 4 Keuntungan adalah sistem pasar domestik 5 Illegal Fishing digambarkan dalam sistem dinamik ini, karena illegal fishing mempengaruhi dinamika stock dan dinamika nelayan karena adanya perbedaan harga.

3.4.4 Analisis optimasi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap

Teknik ini digunakan untuk menganalisis kebutuhan optimum dari suatu kegiatan dengan tujuan ganda. Analisis linear goal programming merupakan perluasan dari model linear programing yang ditambah dengan sepasang variabel deviasional yang akan muncul difungsi tujuan dan difungsi kendala tujuan goal constraint. Variabel deviasional berfungsi untuk menampung penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Dalam penelitian ini, analisis linear goal programming digunakan untuk menentukan alokasi unit penangkapan untuk jenis-jenis ikan unggulan atau dominan yang merupakan salah satu komponen dari perikanan tangkap, yaitu komponen kapal dan alat penangkap ikan. Model seperti ini pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh onal et al, 1991. Bentuk umum persamaan matematis dari model ini adalah sebagai berikut Lee et al. 1985 dan Muslich 1993: 1 Fungsi tujuan, Minimumkan Z=  W ik P k d - i – d + i 2 Fungsi kendala, a ij X j + d - i – d + i = b i i=1,2,3,...,m X j , d - i , d + i ≥ 0 Dimana, P k = urutan prioritas P k P k + 1 W ik - dan W ik + = bobot untuk variabel simpangan 1 di dalam suatu tingkat prioritas k d - i dan d + i = deviasi negatif dan positif a ij = koefisien teknologi X j = variabel keputusan Setiap model linear goal programming paling sedikit terdiri atas tiga bagian, yaitu sebuah fungsi tujuan, kendala-kendala tujuan dan kendala non negatif. Selanjutnya, dalam model ini dikenal 3 macam fungsi tujuan, yaitu: 1 Minimumkan Z=  d - i – d + i Fungsi tujuan ini digunakan jika variabel simpangan dalam suatu masalah tidak dibedakan menurut prioritas bobot. 2 Minimumkan Z= P k d - i – d + i k= 1,2,..., k Fungsi tujuan ini digunakan dalam suatu masalah di mana urutan tujuan diperlukan tetapi variabel simpangan didalam setiap prioritas memiliki kepentingan yang sama. 3 Minimumkan Z= W ik P k d - i – d + i k= 1,2,..., k Dalam fungsi ini, tujuan-tujuan diurutkan dan variabel simpangan pada setiap tingkat prioritas dibedakan dengan menggunakan bobot yang berlainan W ik .

1. Analisis kebutuhan prasarana pelabuhan

Kebutuhan prasarana pelabuhan PPa dapat diestimasi dengan cara menentukan kelas pelabuhannya berdasarkan ukuran kapal atau unit penangkapan ikan yang akan dilayani. Kemudian, baru menghitung kebutuhan jumlahnya dengan cara membagi jumlah total GT kapal ikan yang ada dengan daya tampung kelas pelabuhan yang telah ditentukan. Klasifikasi pelabuhan perikanan dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.16Men2006. Formulasi matematis untuk mengestimasi kebutuhan prasarana pelabuhan adalah sebagai berikut Sutisna 2007: Keterangan : PPa = Jumlah prasarana pelabuhan yang dibutuhkan untuk tipe pelabuhan perikanan ke-a unit TGT a = Total produksi optimum kapal yang mendarat di tipe pelabuhan perikanan ke-a tontahun UPI aj = Jumlah optimum unit penangkapan ikan ke-j yang masuk kategori tipe pelabuhan perikanan ke-a unit GT j = Produktivitas kapal untuk unit penangkapan ikan ke-j tonkapal DTPa = Total daya tampung produksi untuk tipe pelabuhan perikanan ke-a tontahun a = Tipe pelabuhan perikanan yang terdiri dari : 1 = Tipe PPI dengan syarat GTj 5 GT 2 = Tipe PPP dengan syarat GTj : 5-15 GT 3 = Tipe PPN dengan syarat GTj : 15-60 GT 4 = Tipe PPS dengan syarat GTj 60 GT 2. Analisis kebutuhan sarana pemasaran hasil tangkapan Kebutuhan unit sarana pemasaran hasil tangkapan LTPIa, yang diidentikkan dengan luasan kebutuhan tempat pelelangan ikanTPI yang optimum, dapat diperoleh dengan menggunakan formula baku yang ditetapkan oleh Direktorat Pelabuhan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementrian Kelautan dan Perikanan. Formulasi baku untuk menghitung kebutuhan luasan TPI ini adalah sebagai berikut Sutisna 2007: