Gambaran Umum Program PNPM-P2KP di Desa Srogol

BAB V KERAGAAN PROGRAM PNPM-P2KP DI DAERAH PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Program PNPM-P2KP di Desa Srogol

Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP merupakan sebuah program alternatif pengentasan kemiskinan yang dikeluarkan pemerintah bekerjasama dengan Bank Dunia pada tahun 1997. Program ini dinilai berhasil dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia, sehingga pada tahun 2008 Program P2KP diadopsi oleh Program PNPM Mandiri sebagai salah satu program unggulan dengan nama Program PNPM-P2KP. Program PNPM-P2KP di Desa Srogol telah berjalan selama tiga tahun yakni dari tahun 2007 hingga saat ini. Program PNPM-P2KP merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan yang ada di Desa Srogol. Program ini berbeda dengan program-program pemerintah lain karena program ini mengacu pada pendekatan pemberdayaan masyarakat, yakni masyarakat yang menjadi subyek dan obyek dalam program tersebut. Di dalam Program PNPM-P2KP terdapat tiga bidang yang menjadi sasaran program yakni bidang lingkungan, bidang sosial, dan bidang ekonomi. Penelitian ini khusus untuk membahas Program PNPM-P2KP bidang ekonomi. Pelaksanaan Program PNPM-P2KP tidak terlepas dari peran Badan Keswadayaan Masyarakat BKM yang merupakan lembaga lokal desa yang khusus menangani permasalahan kemiskinan. Walaupun telah berjalan cukup lama, yakni hampir tiga tahun dan sudah melalui dua tahap pencairan dana, BKM Desa Srogol tidak memiliki tempat khusus sebagai kantor Program PNPM-P2KP Desa Srogol. Para anggota BKM biasa berkumpul dan melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan Program PNPM-P2KP di rumah Bapak Mn, ketua koordinator Program PNPM-P2KP Desa Srogol, yang beralamat di RW 03, Kampung Cisalopa, Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Anggota BKM Desa Srogol berjumlah 13 orang, namun yang masih aktif hanya tujuh orang. Komposisi pengurus BKM tersaji dalam Tabel 12. Tabel 12. Komposisi Pengurus BKM dan UPK di Desa Srogol, 2009 No. Jabatan Jenis Kelamin 1. Ketua Koordinator BKM Laki-laki 2. Sekretaris Laki-laki 3. Bendahara Perempuan 4. UPK Lingkungan Laki-laki 5. UPK Ekonomi Perempuan 6. UPK Sosial Perempuan 7. Koordinator Tagihan Laki-laki Sumber: BKM Desa Srogol, 2009 Berdasarkan Tabel 12. terlihat bahwa jumlah perempuan dalam kepengurusan BKM Desa Srogol lebih sedikit daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam organisasi kemasyarakatan masih terbilang rendah. Perempuan merasa bahwa kurang pantas jika mereka sering ikut kegiatan-kegiatan desa. Seperti yang dituturkan oleh ketua koordinator BKM, Bapak Mn berikut: “Perempuan di sini mah kurang aktif, neng. Kalau ada rapat-rapat di desa, pada ngga mau dateng. Alasannya mah ngurus anak, ngurus rumah. Cuma Bu Ns dan Bu Sh aja nih yang mau repot ngurusin desa.” Pernyataan yang sama juga dituturkan oleh Ibu Nn, salah satu anggota BKM, yang mengatakan: “Saya juga bingung ngajak nya kumaha deui neng. Pada ngga mau, pada takut. Ngurusin rumah aja udah susah apalagi ngurusin desa. Kalau saya mah orangnya emang seneng kumpul-kumpul neng. Suka ikutan rapat-rapat di desa, biar nambah ilmu.” Walaupun telah tergolong ke dalam kategori desa modern yang ditandai dengan semakin berkurangnya penduduk desa yang bekerja di bidang pertanian, serta ditambah pula dengan adanya lembaga pendidikan Sekolah Polisi Negara SPN Lido, tampaknya modernisasi dalam keterlibatan perempuan di berbagai bidang belum terlihat. Perempuan di Desa Srogol masih beranggapan bahwa laki- laki atau suami lah yang berhak ikut ke acara-acara di Balaidesa. Kemudian budaya patriarkhi yang masih kental menjadi salah satu faktor penghambat bagi perempuan untuk mengikuti berbagai kegiatan di desa.

5.2. Pelaksanaan Program PNPM-P2KP di Desa Srogol

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Partisipasi masyarakat miskin terhadap penanggulangan kemiskinan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM-M) perkotaan di Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

0 5 120

Optimalisasi fungsi pekarangan melalui program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 2 12