Kebutuhan Praktis Gender Kebutuhan Strategis Gender

2.5.4.2 Tingkat Pengembalian Pinjaman

Tingkat Pengembalian pinjaman adalah besarnya dana yang dapat dikembalikan oleh responden dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan lamanya PNPM-P2KP berjalan, biasanya dalam satu periode yakni selama 10 bulan. Pengukuran: 1. Tidak terlunasiMacet = skor 1 2. Terlunasi = skor 2

2.5.5. Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan Perempuan adalah sejauhmana Program PNPM-P2KP dapat memberdayakan perempuan dilihat dari pemenuhan kebutuhan praktis gender dan kebutuhan strategis gender.

2.5.7.1 Kebutuhan Praktis Gender

Kebutuhan praktis gender adalah terpenuhinya kebutuhan mendasar responden setelah mengikuti program yang diukur dari pernyatan berikut: 1. Makan lebih dari dua kali dalam sehari; 2. Mengkonsumsi makanan bergizi; 3. Berobat ke dokter atau rumah sakit; 4. Memperbaiki kerusakan dalam rumah; 5. Memiliki MCK sendiri; 6. Memiliki modal usaha; 7. Melunasi iuran sekolah anak; 8. Melunasi hutangtagihan; 9. Berkembangnya Usaha; dan 10. Meningkatnya keeratan organisasiKSM. Pengukuran: 1. Tidak = skor 1 2. Ya = skor 2 Pengukuran kebutuhan praktis gender: 1. Skor 10 ≤ n ≤ 15 = skor 1 = tidak terpenuhi 2. Skor 16 ≤ n ≤ 20 = skor 2 = terpenuhi

2.5.7.2. Kebutuhan Strategis Gender

Kebutuhan strategis gender adalah perubahan peranan dan status responden dalam perkembangan usaha dan rumah tangganya setelah mengikuti program. Kebutuhan strategis gender dapat diukur berdasarkan pengambilan keputusan dalam hal: 1. Menentukan frekuensi makan sehari-hari; 2. Menentukan menu makan sehari-hari; 3. Menentukan besarnya biaya untuk makan; 4. Menentukan besarnya biaya untuk belanja bulanan; 5. Menentukan berobat dimana ketika ada keluarga yang sakit; 6. Menentukan pengurusan anak; 7. Menentukan pendidikansekolah anak; 8. Menentukan uang sakujajan anak; 9. Menentukan komoditijenis usaha; 10. Menentukan besarnya uang yang digunakan untuk melunasi hutangtagihan; 11. Menentukan ikut KSM; 12. Menentukan pengelolaan dana pinjaman; 13. Menentukan siapa yang menjalankan usaha; 14. Menentukan usaha akan lanjut atau berhenti; dan 15. Menentukan dana investasitabungan. Pengukuran: 1. Suami = skor 1 2. Istri = skor 2 Total skor adalah: 1. Skor sama dengan 15 = skor 1 = tetap 2. Skor 16 ≤ n ≤ 22 = skor 2 = kurang berubah 3. Skor 23 ≤ n ≤ 30 = skor 3 = berubah Pertanyaan dalam pemenuhan kebutuhan strategis ini ditujukan kepada responden sebelum dan sesudah mengikuti program untuk melihat apakah terjadi perubahan peranan dan status perempuan. Jadi ada selisih antara total skor sebelum dan sesudah mengikuti program, maka program berhasil dalam memenuhi kebutuhan strategis gender, begitupun sebaliknya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan menggunakan desain survei yaitu mengumpulkan informasi dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Singarimbun dan Effendi, 1989. Data kualitatif digunakan untuk mendukung data kuantitatif yang didapatkan dari pendekatan kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan terkait untuk memahami proses pelaksanaan PNPM-P2KP.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa wilayah tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang tertinggi dan terlancar dalam pengembalian pinjaman dana PNPM-P2KP di Kecamatan Cigombong. Selain itu, desa tersebut merupakan desa binaan Posdaya IPB sekaligus tempat Kuliah Kerja Profesi KKP peneliti, sehingga diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam memperoleh data dan informasi. Pengambilan data dilakukan dalam dua bulan yaitu pada bulan Oktober dan November 2010.

3.3. Teknik Pemilihan Populasi dan Sampel

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keberhasilan program PNPM- P2KP pada setiap anggota KSM Bidang Ekonomi sehingga pengambilan sampel dilakukan dengan dua metode yakni Frame Sampling dan Propotional Sampling. Frame Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan cara membuat sebuah kerangka sampling berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Frame Sampling dalam penelitian ini dilakukan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Partisipasi masyarakat miskin terhadap penanggulangan kemiskinan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM-M) perkotaan di Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

0 5 120

Optimalisasi fungsi pekarangan melalui program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 2 12