Tabel 1. Matriks Alat Analisis Gender dan Pembangunan
Tiga Kategori Utama Alat Analisis Gender Kerangka Harvard
Kerangka Moser Kerangka
Pemberdayaan • Pembagian Kerja:
produktif, reproduktif, dan sosial budaya.
• Akses dan kontrol terhadap sumberdaya
dan manfaat. • Faktor-faktor yang
mempengaruhi di dalam masyarakat.
• Pembagian peran produktif, reproduktif,
dan sosial budaya. • Kebutuhan praktis
menyangkut kondisi. • Kebutuhan strategis
menyangkut posisi • Penguasaan kontrol.
• Partisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan. • Penyadaran.
• Akses terhadap sumberdaya dan
manfaat. • Kesejahteraan
Alat ini dapat digunakan untuk analisa sebelum
membuat perencanaan program pembangunan.
Alat ini dapat digunakan untuk perencanaan
programproyek pembangunan.
Alat untuk melihat tahapan pemberdayaan semakin
bertahap ke arah dari kesejahteraan sampai ke
penguasaan. Menggambarkan adanya
pemerataan dan peningkatan perempuan.
Sumber: Wigna, 2002
2.1.3.1 Kerangka Analisis Harvard
Kerangka analisis Harvard memadai untuk menggali data yang berguna pada tahap analisa situasi. Data yang dikumpulkan dapat bersifat umum maupun
sangat rinci tergantung kebutuhan. Kerangka analisis ini juga mudah diadaptasi untuk beragam situasi. Selain itu kerangka merupakan alat baru untuk
meningkatkan kesadaran gender dan alat latihan yang efektif untuk menganalisis situasi hubungan gender di dalam komunitas masyarakat atau suatu organisasi
pembangunan. Kerangka analisis Harvard terdiri dari tiga komponen utama yaitu: 1.
Pembagian Kerja dapat dilihat dari profil kegiatan laki-laki dan perempuan. 2.
Profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi profil kegiatan, akses, dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat, partisipasi dalam lembaga dan
pengambilan keputusan.
2.1.3.2 Kerangka Analisis Moser
Teknik analisis Moser adalah suatu teknik analisis yang membantu perencana atau peneliti dalam menilai, mengevaluasi, merumuskan usulan dalam
tingkat kebijaksanaan program dan proyek yang lebih peka gender, dengan menggunakan perdekatan terhadap persoalan perempuan kesetaraan, keadilan,
anti kemiskinan, efisiensi, penguatan atau pemberdayaan, identifikasi terhadap peranan majemuk perempuan reproduksi, produksi, sosial-kemasyarakatan, serta
identifikasi kebutuhan gender praktis-strategis. Alat analisis gender yang dipakai oleh Moser adalah pembagian peran:
produktif, reproduktif, dan sosial budaya; pemenuhan kebutuhan praktis gender dan kebutuhan strategis gender. Peran atau kegiatan produktif adalah kegiatan
yang menyumbang pendapatan keluarga dalam bentuk uang atau barang, misalnya bertani, berkebun, beternak, berdagang, kerajinan tangan, dsb. Kegiatan
reproduktif adalah kegiatan yang menjamin kelangsungan hidup manusia dan keluarga, misalnya melahirkan dan mengasuh anak, pekerjaan rumah tangga,
memasak, mencuci, mengambil air, mencari bahan bakar, dsb. Kegiatan sosial adalah kegiatan yang tidak terbatas pada pengaturan rumah tangga, tetapi yang
menyangkut kegiatan masyarakat, misalnya berorganisasi dalam kelompok tani, koperasi, PKK, LKMD, kelompok simpan pinjam, dan partisipasi dalam
kelompok agama dan sosial budaya. Pembagian peran dan kebutuhan praktis
gender menggambarkan akses perempuan terhadap program sedangkan kebutuhan strategis gender menggambarkan kontrol perempuan terhadap program.
2.1.3.3 Kerangka Analisis Pemberdayaan