BAB IV KEADAAN UMUM DESA SROGOL
Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan profil responden. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial Desa Srogol dijadikan
sebagai bahan untuk menganalisis aspek-aspek kehidupan masyarakat Desa Srogol yang meliputi kondisi fisik desa, kependudukan, sistem ekonomi, dan
lembaga kemasyarakatan. Adapun profil responden yang dideskripsikan dalam bab ini adalah karakteristik individu yang meliputi umur, tingkat pendidikan, dan
mata pencaharian.
4.1. Keadaan Umum Wilayah Penelitian
4.1.1. Kondisi Fisik Desa Srogol
Desa Srogol merupakan salah satu desa di wilayah di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini terletak sekitar tiga
kilometer dari ibukota kecamatan, 41 kilometer dari ibukota kabupatenkota Bogor, dan 141 kilometer dari ibukota provinsi, Bandung. Dengan menggunakan
kendaraan bermotor, desa ini dapat ditempuh dalam waktu lima sampai sepuluh menit dari kota kecamatan, atau sekitar dua jam dari Kota Bogor. Adapun dari
ibukota provinsi dapat ditempuh dalam waktu 5-6 jam . Untuk mencapai Desa Srogol dapat dilakukan dengan menempuh trayek
Jalan Raya Bogor-Sukabumi melewati wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, sebuah jalur lintas luar kota yang sangat padat, sehingga untuk mencapai
desa ini, baik itu menggunakan mobil pribadi atau angkutan kota dapat memakan waktu sekitar satu hingga dua jam. Kantor Balai Desa Srogol terletak sekitar dua
kilometer dari gerbang desa.. Secara geografis Desa Srogol Kecamatan Cigombong berbatasan dengan
masing-masing sebuah desa di empat kecamatan yang terletak masih di Kabupaten Bogor, yaitu: a di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Buncir, di
Kecamatan Caringin, b di sebelah Selatan dengan Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, c di sebelah Timur dengan Desa Pasir Buncir, Kecamatan
Caringin, dan d di sebelah Barat dengan Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong.
Merunut dari sejarah berdirinya desa yang diceritakan oleh pegawai desa setempat, pada mulanya Desa Srogol merupakan bagian dari Desa Ciburuy,
Kecamatan Cigombong. Oleh karena terjadi perluasan dan pemekaran wilayah serta pertambahan penduduk yang cukup pesat, maka Desa Srogol memisahkan
diri dari Desa Ciburuy pada tahun 1985. Secara administratif, Desa Srogol terdiri dari enam Rukun Warga RW dan 18 RT. Secara topografis, desa ini terletak di
ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Desa Srogol memiliki wilayah seluas 131,985 hektar, dengan rincian alokasi penggunaan lahan sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel 3. di bawah ini. Tabel 3. Wilayah Desa Grogol Menurut Alokasi Penggunaan Lahan, 2008
No. Kategori Penggunaan Lahan
Luas Ha Persen
1. Pemukiman 17,7
13,40 2. Persawahan
25 18,94
3. Perkebunan 12
9,09 4. Makamkuburan
2,3 1,74
5. Pekarangan 10
7.58 6. Perkantoran
5 3,79
7. Sekolah Polisi Negara SPN Lido dan
Pesantren Al Kahfi 60 45,46
Jumlah 132 100
Sumber: Monografi Desa Srogol, 2008
Sebagaimana terlihat pada Tabel 3. persentase terluas wilayah desa ini digunakan sebagai area bangunan pendidikan Sekolah Polisi Negara SPN Lido
dan Pesantren Al Kahfi . Kedua lembaga pendidikan ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam wilayah Desa Srogol, karena meskipun secara administratif
Gedung SPN Lido terletak di wilayah RW 07, namun karena SPN Lido merupakan lembaga negara yang memiliki kewenangan tersendiri mengelola
kegiatan yang menjadi tanggung-jawabnya, sumberdaya manusia di lingkungan SPN tidak diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan desa.
Selain lahan yang dialokasikan untuk SPN dan Pesantren Al-Kahfi, mayoritas berikutnya dari wilayah Desa Srogol digunakan sebagai areal pertanian
28,03 persen. Oleh karena letaknya yang tepat di pinggir jalur luar kota Bogor- Sukabumi yang cukup padat, kondisi di desa ini lebih menyerupai perkotaan,
setidaknya hal ini tercermin dari persentase tertinggi ketiga dari lahan desa ini yang digunakan untuk pemukiman. Meskipun demikian, yang menarik adalah
bahwa rumah-rumah penduduk masih memiliki lahan pekarangan yang pada Tabel 3. mencakup seluas hampir delapan persen dari luas total desa atau sekitar
27 persen dari lahan pertanian. Kondisi pemukiman di desa Srogol dapat dibedakan ke dalam dua
kategori, yakni modern dan tradisional-semi modern. Pemukiman penduduk yang modern terletak di sekitar SPN Lido yang ditandai dengan bangunan rumah yang
permanen, berdinding tembok, berlantai ubin, sedangkan pemukiman penduduk yang tergolong semi-permanen berada jauh dari pusat pemerintahan desa, ditandai
dengan bangunan rumah semi permanen, berdinding campuran dari tembok dan kayu dengan fasilitas jalan dari tanah dan sempit.
4.1.2. Keadaan Umum Pendudukan