Kepuasan Kerja Guru Deskripsi Teori
123 Menurut Newstrom dan Davis 2002:104 bahwa ”Motive is defined as a
tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustmen. The adjustmenis said to satisfy the motive
” Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri drive dan diakhiri dengan
penyesuaian diri untuk memuaskan motif. Terry dalam Manullang 2008:193 Motivasi adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
bertindak sesuatu. Lebih lanjut diuraikan Luthans 1995: 202 bahwa motivasi sebagai pendorong atau penggerak perilaku kearah pencapaian tujuan, merupakan
suatu siklus yang terdiri dari tiga elemen, yaitu adanya kebutuhan needs, dorongan untuk berbuat dan bertindak drives, dan tujuan yang diinginkan goals.
1. needs, The best one word definition a need is deficiency. In homeostatic sense, needs are created whenever there is a physiological or psychological imbalance;
2 drives. A drives can simply defined as deficiency with direction. Drives are action oriented and provide an energizing thrust toward goal accomplishment; 3
goals. At the end for motivation cycle is the goal. A goal in the motivation cycle can be defined as anything which will alleviate aneed and reduce a drive. Thus,
attaining a goal tend to restore physiological or psychological balance and will reduce or cut off drive.
Pada gambar di bawah ditunjukkan bagaiman proses motivasi terjadi dimulai dengan adanya kebutuhan, kemudian diikuti adanya dorongan dan adanya
tujuan yang ingin dicapai.
Gambar 2.2 Proses Motivasi Luthans 1985:184 KEBUTUHAN
NEEDS DORONGAN
DRIVES TUJUAN
GOALS
124 Robbins 2007:208 menyebutkan bahwa motivasi sebagai suatu proses
yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Individu yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai akan
melakukan perubahan tingkah laku agar dapat mencapai tujuan tersebut. Gibson, Ivancevich, dan Donnelly
1985:158 menyatakan ”Motivation has to do with: 1 the direct of behavior; 2 the strength of the response once an employee chooses
to follow a course of action; dan 3 the persistence of the behavior ”. Pendapat ini
juga didukung Gallerman 1985:58 menyatakan motivasi adalah tindakan apapun yang menyebabkan perubahan perilaku seseorang.
Kepuasan kerja guru tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, satu diantaranya adalah motivasi berprestasi. Gomes 1995:179 Menyatakan terdapat
hubungan antara motivasi dan kepuasan dari seorang pekerja. Hubungan tersebut dapat digambarkan
M oti
va si
KEPUASAN TINGGI
RENDAH TINGGI
I. Nilai positif bagi
organisasi dan bagi pegawai
II. Nilai positif bagi organisasi
dan negatif
bagi karyawan
RENDAH III. Nilai negatif bagi
organisasi, positif
bagi pegawai IV. Nilai negatif bagi
organisasi dan bagi pegawai
Gambar 1.1 hubungan motivasi dengan kepuasan kerja Sumber: Gomes, 1995:179
125 Kuadran pertama, menunjukkan pegawai yang motivasi dan kepuasannya
tinggi, dan ini merupakan keadaan ideal, baik bagi majikan maupun bagi pegawai. Kuadran kedua, pekerja termotivasi untuk bekerja dengan baik, tetapi tidak
merasa puas dengan kerja mereka. Kuadaran ketiga,terdapat kinerja yang rendah dan pegawai yang puas
dengan pekerjaannya Kuadran keempat, pegawai tidak bekerja dengan baik dan tidak memperoleh
rangsangan yang memuaskan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan motivasi merupakan
pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan. Newstrom dan Davis 2002:104. Achievement motivation is a drive some
people have to pursue and attain goal. An individual with this drive wishes to achieve objectives and advance up the ladder of succes. Accomplishment is seen as
important primarily for its own sake, not just for the rewards that accompany it. Johnson dalam Simanjuntak 2011:24 mengemukakan achievement motive is
impetus to do well relative to some standard of excellence. McClelland dalam Thoha 1983:236. Seseorang dianggap mempunyai
motivasi untuk berpretasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Mc. Clelland dalam
Hasibuan 1999:162-163 mengemukkan teorinya yaitu Mc. Clelland’s
Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial .
Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan
dimanfaatkan oleh karyawan karena dorongan oleh: 1 kekuatan motif dan
126 kekuatan dasar yang terlibat; 2 harapan keberhasilannya; dan 3 nilai insentif
yang terlekat pada tujuan. Hal-hal yang memotivasi seseorang adalah: 1 kebutuhan akan prestasi need for achievement=n Ach, merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, karena itu, n Ach akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan mengarahkan semua
kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berp restasi tinggi, asalkan kemungkinan
untuk itu diberi kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan
pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan- kebutuhannya; 2 kebutuhan akan afiliasi need for Affiliation=n. Af menjadi daya
penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, n. Af ini merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-
hal : kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia tinggal dan bekerja sense of belonging, kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap
manusia merasa dirinya penting sense of importance, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal sense of achievement, dan kebutuhan akan perasaan ikut
serta sense of participation. Seseorang karena kebutuhan n Af akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya; 3 kebutuhan akan kekuasaan need for Power = n Pow. Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan. N
Pow akan merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta mengarahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik.
Ego manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan menimbulkan
127 persaingan. Persaingan ditumbuhkan secara sehat oleh manajer dalam memotivasi
bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat. Ketiga kebutuhan ini terbukti merupakan unsur yang amat penting dalam
menentukan prestasi seseorang dalam bekerja. Pendapat ini didukung oleh bagan di bawah ini yang menyatakan dorongan dalam motivasi .
Tabel 2.1 Motivation drives
ACHIEVEMENT A drive to accomplish objectives and get ahead
AFFILIATION A drive to relate to people effectively
POWER A drive to influence people and situations
Sumber: Newstrom dan Davis, 2002:105
Mc Clelland telah memformulasikan konsep kebutuhan untuk keberhasilan the need to achieve . Mc Clelland dalam Manullang 2008:185-186. Orang yang
mempunyai kebutuhan untuk keberhasilan, yakni mempunyai keinginan kuat untuk mencapai sesuatu, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 mereka
menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, tetapi tujuan itu cukup merupakan tantangan untuk dapat dikerjakan dengan baik; 2 mereka
menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri; 3 mereka senang
kepada pekerjaannya itu dan merasa sangat berkepentingan dalam keberhasilannya sendiri; dan 4 mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjaan yang dapat
memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjaannya.