Hubungan antara Motivasi Berprestasi X

179 Dari analisis korelasi parsial ditemukan harga koefisien antara variabel iklim organisasi X 2 terhadap kepuasan kerja guru Y bila variabel motivasi berprestasi X 1 dianggap konstan, dengan r hitung = 0,550 dan r tabel = 0,148 maka r hitung r tabel maka hipotesis menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru teruji kebenarannya. Hal ini berarti bahwa korelasi parsial antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru dengan mengontrol motivasi berpretasi cukup kuat hal ini dibuktikan dengan nilai t yang diperoleh sebesar 8,587 dengan membandingkan t tabel pada α =0,05 yakni 1,645, maka terlihat t hitung t tabel yaitu 8,5871,645. Dengan demikian dapat disimpulkan koefisien korelasi parsial antara Iklim organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru dengan mengontrol Motivasi berprestasi sangat signifikan. Persamaan garis regresi Y = -29,860+0,650X 1 +0,530X 2 setelah diuji dengan statistik dengan taraf signifikansi 5 maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi berprestasi dan iklim organisasi maka kepuasan kerja guru semakin meningkat. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi para guru termasuk kategori tinggi 33 orang 19,19 dan kategori sedang 139 orang 80,81. Dari hasil perhitungan bahwa sebanyak 133 guru 77,33 menyatakan iklim organisasi tinggi, dan 39 guru 22,67 menyatakan iklim organisasi sedang. Sementara perhitungan juga menunjukkan tingkat kepuasan kerja guru yang termasuk kategori tinggi 47 guru 27,33, kategori sedang 119 orang 69,19, sedangkan yang tergolong untuk kategori cukup 6 orang 3,48.

E. Pembahasan Hasil Penelitian.

180 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, menunjukkan ketiga hipotesis yang diajukan dapat diterima secara signifikan. Uraian masing-masing hipotesis yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut : Pengujian hipotesis pertama: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien korelasi ganda ditemukan harga koefisien antara variabel motivasi berpretasi X 1 dengan kepuasan kerja guru Y sebesar 0,587 dengan r tabel pada α= 0,05 adalah 0,148 maka r hitung r tabel yaitu 0,587 0,148, sedangkan F hitung F tabel yaitu F hitung = 63,027. Sedangan, F tabel = 6,79 pada dk = 1171 dan α = 0,01. Hasil ini menunjukkan F hitung F tabel atau 63,027 6,79. Hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa motivasi berprestasi yang dimiliki guru sangat membantu guru dalam melaksanakan tugas sehingga tercipta proses belajar dan mengajar yang baik dan efektif, semakin tinggi motivasi berpretasi yang dimiliki guru maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota. Kurikulum menuntut guru untuk selalu melakukan inovasi dan kreasi dalam mengefektifkan proses belajar, untuk melakukan inovasi dan kreasi tersebut tentu dibutuhkan dorongan dari dalam diri guru. Dorongan itu merupakan motivasi berprestasi guru. Motivasi berpretasi guru dapat ditandai dengan adanya kreatifitas guru, tindakan, perilaku dan ketekunan guru dalam dalam proses belajar dan mengajar yang sejalalan dengan tujuan pendidikan. Pengujian hipotesis kedua: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan