134 kepala sekolah. Skala yang termasuk dalam dimensi ini diantaranya adalah
dukungan pesrta didik, afiliasi, keretakan, keintiman, kedekatan, dan keterlibatan; 2 dimensi pertumbuhan atau perkembangan pribadi dimensi pertumbuhan
pribadi yang disebut juga dimensi yang berorientasi pada tujuan, membicarakan tujuan utama sekolah dalam mendukung pertumbuhan atau
perkembangan pribadi dan motivasi diri guruuntuk tumbuh dan berkembang. Skala-skala iklim sekolah yang dapat dikelompkkan ke dalam dimensi ini
diantaranya adalah minat profesional, halangan, kepercayaan, standar prestasi dan orientasi pada tugas; 3 dimensi perubahan dan perbaikan sistem dimensi ini
membicarakan sejauh mana iklim sekolah mendukung harapan, memperbaiki kontrol dan merespon perubahan. Skala-skala iklim sekolah yang termasuk
dalam dimensi ini antara lain adalah kebebasan staf, partisipasi dalam pembuatan keputusan, inovasi, tekanan kerja, kejelasan dan pegawasan; dan 4 dimensi
lingkungan fisik dimensi ini membicarakan sejauh mana lingkungan fisik seperti fasilitas sekolah dapat mendukung harapan pelaksanaan tugas. Skala-skala yang
termasuk dalam dimensi ini diantarnya adalah kelengkapan sumber dan kenyamanan lingkungan
Berdasarkan uraian di atas pengertian iklim organisasi dalam penelitian ini adalah suasana yang berlangsung terus menerus dan memengaruhi perilaku anggota
serta menjadi karakteristik pembeda organisasi dengan organisasi lain, dengan indikator: 1 struktur organisasi sekolah terbuka; 2 melibatkan guru dalam
mengambil keputusan; 3 tanggung jawab guru dalam bekerja; 4 standar pekerjaan; dan 5 hubungan interpersonal.
135
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Suhadiyono 2007. Dengan judul Hubungan Antara Iklim Organisasi Sekolah Dan Kepuasan Kerja Guru Dengan
Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Magelang. Populasi dari penelitian adalah 266 guru tetap pada SMA Negeri di Kota Magelang. Pada penelitian ini mengambil 66
guru 25 yang pengambilannya secara random acak. Menemukan terdapat terdapat hubungan sedang 0,547 antara variabel iklim organisasi sekolah dan
kinerja guru, berarti kemungkinan sedang bagi kinerja guru ada kecenderungan disebabkan oleh iklim organisasi sekolah. Terdapat suatu hubungan rendah 0,341
dan hubungan positif antara kepuasan kerja guru dan kinerja guru. Terdapat hubungan antara iklim organisasi sekolah dan kepuasan kerja guru secara bersama-
sama terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi sebesar 0,5618. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa 31,56 kinerja guru
ditentukan bersama-sama oleh iklim organisasi sekolah dan kepuasan kerja guru.
Penelitian Wuryani 2011. Dengan judul Kontribusi Motivasi Kerja Guru Dan Kepuasan Kerja Guru Terhadap Prestasi Kerja Guru Di Lingkungan Unit
Pelaksana Teknis Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Populasi penelitian adalah semua guru SD Negeri di lingkungan UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil berjumlah 138 orang. Penetapan sampel
berdasarkan teknik cluster random sampling, menemukan 1 terdapat kontribusi yang positif signifikan motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru SD Negeri
di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang p=0,002 0,05, 2 terdapat kontribusi yang positif signifikan kepuasan kerja guru
136 terhadap prestasi kerja guru SD Negeri di lingkungan UPTD Pendidikan
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang p=0,002 0,05, 3 Secara bersama- sama motivasi kerja dan kepuasan kerja guru memiliki kontribusi signifikan
terhadap prestasi kerja guru sd negeri di lingkungan uptd pendidikan Kecamatan suruh
Kabupaten semarang,
p=0,014 0,05.
Penelitian yang dilakukan oleh Hari Wahjono 2011 . Dengan judul Korelasi Antara Iklim Organisasi, Pengalaman kerja , Motivasi berprestasi dan
kepuasan kerja Guru Sekolah Menengah Atas SMA Negeri di Kabupaten Pasuruan. populasi sebanyak 319 guru yang tersebar di 6 SMA Negeri Kabupaten
Pasuruan, dengan jumlah sampel 167 guru. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara: 1 Iklim organisasi
dengan kepuasan kerja guru, koefisien korelasinya sebesar r= 0.2121, 2 Pengalaman kerja dengan kepuasan kerja guru,3 Motivasi berprestasi dengan
kepuasan kerja guru, koefisien korelasinya sebesar r=0.1604. Dari pengujian regresi berganda diketahui terdapat korelasi positif yang signifikan antara iklim
organisasi sekolah, pengalaman kerja, dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru, dengan koefisien korelasi sebesar r-
=0.5482 Penelitian yang dilakukan Amiruddin 2012. Dengan judul Hubungan
Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kab. Deli Serdang yang berjumlah 6 sekolah Negeri dengan jumlah guru sebanyak 311 orang guru. Untuk menentukan sampel digunakan teknik Stratifed
Proforsional Random Sampling sehingga didapatkan sampel sebanya 61 orang guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Hasil Penelitian menunjukkan :
137 1 Terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan
kepuasan kerja guru, dengan t
hitung
= 4,979 t
tabel
= 1,671. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru adalah
sebrsar 9.49 2 Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru, dengan t
hitung
= 9,357 t
tabel
= 1,671. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja
guru adalah sebrsar 5,79 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kepuasan
kerja guru, dengan F
hitung
= 5,23 F
tabel
= 3,15.
Hasil penelitian Baedhowi dalam Hadiyanto 2004:184 menunjukkan bahwa pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru sebesar 0.356.
Penelitian Mufidayanti dalam Hadiyanto 2004:184 menunjukkan bahwa pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja tenaga kependidikan di SD Islam Terpadu
Nurul Fikri. Hasil penelitian Binahati 2009 Terdapat hubungan positif yang signifikan
antara persepsi guru tentang kecerdasan emosional kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru, koefisien korelasi 0,6482. Terdapat
hubungan positif yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru koefisien korelasi 0,492. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
persepsi guru tentang kecerdasan emosional kepala sekolah secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kecamatan Gunung Sitoli Kabupaten
Nias dengan koefisien korelasi 0,757
138
C. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja Guru
Motivasi berprestasi merupakan dorongan bagi guru untuk bekerja lebih baik. Pekerjaan guru merupakan pekerjaan mulia, guru mengabdi kepada negara
yakni menjadikan anak bangsa cerdas dan berahklak mulia dan berbudi pekerti luhur. Berdasarkan Guru harus mau dan mampu membangkitkan motivasi dalam
dirinya. Tanpa adanya motivasi berprestasi maka mustahil guru tersebut mau untuk bekerja lebih baik. Ketika guru memiliki motivasi berprestasi dalam dirinya maka
guru tersebut akan mau dan berusaha untuk bekerja lebih baik , bertanggung jawab dan memperoleh hasil kerja yang optimal.
Motivasi berprestasi menjadi pendorong guru untuk produktif. Produktifitas ini tentu memberi dampak positif terhadap sekolah, hal ini tentu akan membuat
sekolah menjadi produktif sehingga sekolah mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru yang memperoleh prestasi merasa berhasil dalam pekerjaannya.
Keberhasilan ini menjadikan guru bangga mendapat pujian , pengakuan dari atasan dan rekan kerja. Hal ini menjadikan guru merasa puas atas pekerjaannya.
Berdasarkan uraian di atas diduga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berpretasi guru dengan kepuasan kerja guru. Hubungan
motivasi berprastasi berbanding lurus dengan kepuasan kerja, semakin tinggi motivasi berpresatasi maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan guru.
2. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru
Iklim organisasi merupakan keadaan internal yang dirasakan oleh anggota. Anggota organisasai menginginkan iklim organisasi yang terbuka dan kondusif.
Iklim organisasi yang terbuka dan kondusif membuat guru merasa aman dan
139 nyaman dalam bekerja , terdapat hubungan yang positif antara atasan dengan
bawahan, antara sesama rekan kerja. Juga adanya keadilan dalam bekerja . kodusifitas ini akan memengaruhi individu dan kelompok anggota organisasi dalam
bekerja. Ketika iklim organisasi kondusif maka kinerja dan produktifitas anggota akan menjadi baik dan meningkat.
Kondusifitas ini akan memengaruhi anggota organisasi, baik individu maupun kelompok dalam bekerja. Ketika iklim organisasi kondusif maka kinerja
dan produktifitas anggota akan menjadi baik dan meningkat. Ketika produktifitas meningkat maka kepuasan kerja akan tercapai.
Berdasarkan uraian di atas diduga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru. Iklim organisasi
memberi kontribusi bagi kepuasan kerja guru.
3. Hubungan Motivasi berprestasi dan Iklim Organisasi secara bersama- sama dengan Kepuasan Kerja Guru.
Sekolah menginginkan tujuan yang ditetapkan dapat dicapai, untuk mencapainya maka perlu produktifitas yang baik dan berkesinambungan.
Produktifitas akan baik ketika guru berada dalam iklim organisasi yang terbuka dan kondusif . Untuk tercipta iklim terbuka dan kondusif diperlukan peran serta seluruh
warga sekolah. Kondusifitas ini menimbulkan motivasi bagi guru untuk bekerja. Semakin
tinggi motivasi semakin tinggi produktifitas guru . Guru yang produktifitasnya tingi menginginkan prestasi dalam bekerja dan menjadikan guru memiliki motivasi
berprestasi .Kondisi ini menjadikan guru bekerja dengan baik penuh percaya diri dan berorientasi pada tujuan serta mencapai prestasi. Guru yang mencapai prestasi
140 merupakan guru yang berhasil dalam bekerja. Keberhasilan ini menjadikan guru
puas akan pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas diduga terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi berprestasi dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru.
D.Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.
5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.
6. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Medan Kota.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN