Analisis regresi ganda dan korelasi ganda antara Motivasi berprestas X
180 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, menunjukkan ketiga
hipotesis yang diajukan dapat diterima secara signifikan. Uraian masing-masing hipotesis yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut :
Pengujian hipotesis pertama: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di
Kecamatan Medan Kota. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien korelasi ganda ditemukan harga koefisien antara variabel motivasi berpretasi X
1
dengan kepuasan kerja guru Y sebesar 0,587 dengan r
tabel
pada α= 0,05 adalah 0,148 maka r
hitung
r
tabel
yaitu 0,587 0,148, sedangkan F
hitung
F
tabel
yaitu F
hitung
= 63,027. Sedangan, F
tabel
= 6,79 pada dk = 1171 dan α = 0,01. Hasil ini
menunjukkan F
hitung
F
tabel
atau 63,027 6,79. Hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa motivasi berprestasi yang
dimiliki guru sangat membantu guru dalam melaksanakan tugas sehingga tercipta proses belajar dan mengajar yang baik dan efektif, semakin tinggi motivasi
berpretasi yang dimiliki guru maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.
Kurikulum menuntut guru untuk selalu melakukan inovasi dan kreasi dalam mengefektifkan proses belajar, untuk melakukan inovasi dan kreasi tersebut tentu
dibutuhkan dorongan dari dalam diri guru. Dorongan itu merupakan motivasi berprestasi guru. Motivasi berpretasi guru dapat ditandai dengan adanya kreatifitas
guru, tindakan, perilaku dan ketekunan guru dalam dalam proses belajar dan mengajar yang sejalalan dengan tujuan pendidikan.
Pengujian hipotesis kedua: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan
181 Medan Kota. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien korelasi ditemukan
harga koefisien antara variabel iklim organisasi X
2
dengan kepuasan kerja guru Y sebesar 0,586 dengan r
tabel
pada α= 0,05 adalah 0,148 maka r
hitung
r
tabel
yaitu 0,586 0,148, sedangkan F
hitung
F
tabel
yaitu F
hitung
= 88,883. Sedangan, F
tabel
= 6,79 pada dk = 1170 dan
α = 0,01. Hasil ini menunjukkan F
hitung
F
tabel
atau 88,883 6,79.
Hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa iklim organisasi yang ada disekolah merupakan suasana yang berlangsung dirasakan dan dimiliki guru,
meliputi struktur organisasi, pengambilan keputusan, tanggung jawab dan standar pekerjaan juga hubungan antar personal. semakin baik iklim organisasi yang
dirasakan dan dimiliki guru maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.
Iklim organisasi yang kondusif merupakan harapan bagi seluruh guru dalam melaksanakan tugas di sekolah. Iklim organisai yang kondusif menjadikan guru
merasa bebas dalam mengekspresikan inovasinya dan menjadikan guru merasa nyaman, hal ini berhubungan dengan kepuasan kerja guru. Semakin baik iklim
organisasi disekolah maka semakin tinggi kepuasan kerja guru. Pengujiaan hipotesis ketiga: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara motivasi berprestasi dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota, hal ini dapat dilihat
dari analisis korelasi ganda dengan nilai sebesar 0,738, bernilai positif dan kekuatan hubungan variabel-variabek tersebut dengan memperhatikan nilai
koefisien determinasi R
2
sebesar 0,5446 serta F
hitung
Dari hasil perhitungan diperoleh F
hitung
= 100,918. Sedangkan, F
tabel
pada = 0,05 dan dk = 2 170
182 diperoleh 3,00, sehingga diperoleh F
hitung
F
tabel,
atau 100,918 3,00. Hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa semakin baik motivasi berprestasi dan iklim
organisasi maka kepuasan kerja guru semakin baik. Tantangan guru semakin kompleks, diperlukan guru yang mampu
menghadapi tantangan zaman, dengan inovasi dan kreasi. Guru yang mampu menjadi pendidik, pengajar, pembimbing dan pelatih. Untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas tersebut diperlukan dorongan dari dalam diri guru berupa motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi memacu guru untuk selalu berinovasi dan pembelajaran, motivasi berprestasi itu berasal dari dalam diri guru. Dikarenakan
motivasi ini muncul dari dalam diri guru itu sendiri maka pencapaian tujuan pembelajaran menjadi lebih baik. Tercapainya tujuan pembelajaran memberi
dampak positif terhadap kepuasan kerja guru. Motivasi berprestasi yang terdapat dalam diri guru tidak semata-mata
menjadi faktor yang menyebabkan guru memperoleh kepuasan dalam bekerja. Iklim organisasi juga merupakan satu faktor bagi guru dalam memperoleh
kepuasan kerja, juga terdapat faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerj guru.
Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hari wahjono 2011
Korelasi Antara
Iklim Organisasi,
Pengalaman Kerja, Motivasi Berprestasi dan Kepuasan Kerja Guru Sekolah
Menengah Atas SMA Negeri di Kabupaten Pasuruan dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhadiyono 2007, Hubungan Antara Iklim Organisasi Sekolah
Dan Kepuasan Kerja Guru Dengan Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Magelang.