52 yang terkait adalah pihak dari marga calon pengantin laki-laki dan marga dari pihak calon
pengantin perempuan. Dengan adanya kumpulan marga yang sudah terbentuk dari tahun 1975 akan memudahkan masyarakat Batak Toba dalam mengurus adat Perkawinan.
Kemudian marga dari pihak calon pengantin laki-laki dan marga dari pihak calon
perempuan akan merundingkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara perkawinan. Mulai dari uang mahar, waktu pelaksanaan upacara, parjambaron pembagian jambarberkat
berupa daging, jumlah ulos yang akan diberikan pihak calon pengantin perempuan kepada kedua pengantin beserta keluarga dekat dari pihak calon pengantin laki-laki. Perundingan ini
disebut juga dengan upacara-upacara sebelum perkawinan pra perkawinan, yaitu membicarakan segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara pelaksanaan perkawinan dan
upacara setelah perkawinan pasca perkawinan
4.5 Tata Cara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Timbang Deli
Pada umumnya tata cara adat perkawinan yang terjadi pada masyarakat Batak Toba berbeda satu sama lain, artinya kebiasaan tata cara adat perkawinan masyarakat Batak Toba di
satu tempat berbeda dengan kebisaan tata cara di tempat lain. Demikian halnya tata cara yang terjadi di Kelurahan Timbang Deli, namun prinsipnya tetap sama yaitu berdasarkan prinsip
Dalihan Na Tolu tungku nan tiga. Dalihan Na Tolu tungku nan tiga merupakan tiang penopang yang memegang peranan dalam Batak Toba termasuk adat perkawinan.
Perbedaan ini disebabkan adanya pergeseran pandangan masyarakat Batak Toba akan nilai-nilai adat perkawinan tersebut dan tingginya tingkat kongnitif masyarakat Batak Toba.
Dampaknya masyarakat Batak Toba dimanapun berada akan selalu menyesuaikan tata cara pelaksanaan adat perkawinan tersebut dengan cara pandang mereka dan kebiasaan yang terjadi di
Universitas Sumatera Utara
53 daerah tersebut. Demikian halnya dengan tata cara adat perkawinan yang terjadi di Kelurahan
Timbang Deli juga mempunyai perbedaan dan tata cara adat perkawinan masyarakat Batak Toba di daerah lain. Perbedaan yang terjadi di Kelurahan Batak Toba yang menetap di Kelurahan
Timbang Deli disebabkan masyarakat Batak Toba yang menetap di kelurahan ini berasal dari berbagai daerah dengan kebiasaan adat yang berbeda pula, tingkat pendidikan semakin tinggi
dan pergeseran pandangan terhadap adat perkawinan tersebut. Salah satu pergeseran pandangan masyarakat Batak Toba di Kelurahan Timbang Deli
terhadap pelaksanaan adat perkawinan ditandai dengan adanya penyesuaian masyarakat dengan kepentingan mereka sendiri, salah satu bentuk penyesuaian tersebut adalah efisien
waktu.Masyarakat Batak Toba yang menetap di Kelurahan Timbang Deli umumnya mempunyai kesibukan yang padat, sehingga waktu menjadi sangat penting dalam pembinaan kehidupan.
Artinya masyarakat Batak Toba Kelurahan Timbang Deli akan memprioritaskan kebutuhan ekonomi rumah tangga dibandingkan dengan hal-hal lain termasuk adat-istiadat dan pergaulan
sosial lainnya.
4.6 Profil Informan