Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

92

a. Siklus I

1 Perencanaan a Observasi Berdasarkan hasil wawancara, observasi proses belajar mengajar, dan pengisian angket peserta didik, terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi dalam pembelajaran keterampilan membaca. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti dan kolaborator sependapat bahwa masalah-masalah yang dialami peserta didik akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas dan keterlibatan peserta didik di dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Namun demikian, masalah-masalah yang timbul tersebut dianggap bukan dikarenakan karakteristik peserta didik semata melainkan dapat juga dikarenakan faktor lain. Faktor tersebut antara lain, belum menggunakannya metode pembelajaran yang bervariasi, belum maksimalnya kemampuan guru dalam hal pengelolaan kelas, pemilihan materi pembelajaran, dan penggunaan sarana dan prasarana yang belum optimal bagi peserta didik. Dari observasi tersebut, masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut. 1 meskipun motivasi dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman telah dikatakan tinggi, namun masih terdapat peserta didik yang memiliki minat dan motivasi rendah, 2 peserta didik kesulitan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman, 3 pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik masih belum optimal, 4 peserta didik mengalami kesulitan dalam kosakata dan pemahaman terhadap teks, 5 guru belum menggunakan metode pembelajaran yang variatif dalam mengajar keterampilan membaca bahasa Jerman. Guru banyak menggunakan metode 93 ceramah sehingga keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran kurang, 6 frekuensi latihan membaca peserta didik belum optimal, 7 penggunaan fasilitas sekolah belum optimal.

b Penyeleksian Masalah

Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, peneliti bersama guru berkolaborasi dan berdiskusi dalam menentukan permasalahan yang diprioritaskan untuk segera ditangani. Adapun masalah- masalah yang dipilih serta perlu dicarikan solusi dan pemecahannya, adalah sebagai berikut. 1 masih terdapat peserta didik yang memiliki tingkat motivasi dan keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran, sehingga mempengaruhi aktivitas peserta didik dikelas, 2 pembelajaran keterampilan membaca yang dilakukan guru bahasa Jerman dirasa masih monoton, guru belum menggunakan metode pembelajaran yang variatif sehingga keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran kurang, 3 peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mengartikan kosakata, 4 latihan membaca bahasa Jerman peserta didik dalam pembelajaran belum optimal, sehingga rasa percaya diri peserta didik untuk membaca menggunakan bahasa Jerman masih rendah.

c Penentuan Perencanaan

Setelah guru dan peneliti menentukan masalah yang hendak diselesaikan, peneliti dan guru menentukan beberapa gagasan pemecahan masalah. Atas dasar hal ini, peneliti dan guru membuat perencanaan tindakan guna memecahkan permasalahan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Perencanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut. 1 menggunakan metode pembelajaran yang 94 variatif yaitu metode ETH dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Dari hal tersebut, diharapkan akan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, serta meningkatkan prestasi keterampilan membaca bahasa Jerman mereka. Metode tersebut merupakan sebuah pembelajaran aktif, sehingga diharapkan peserta didik akan lebih senang, aktif dan termotivasi dalam belajar bahasa Jerman. Metode ETH merupakan metode belajar yang berpusat pada peserta didik, karena metode ini menekankan semua peserta didik adalah guru bagi teman- temannya, mereka mengalami proses pembelajaran secara alamiah melalui pembelajaran ini. Peserta didik dimungkinkan dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam proses tersebut, peserta didik lebih banyak aktif mengemukakan pendapat, membuat pertanyaan dari teks, tanya jawab dengan peserta didik lain, dan mempresentasikan hasil pekerjaannya. Peneliti dan guru sepakat untuk menggunakan metode ETH yang diatur secara ketat. Hal tersebut dipilih karena disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yaitu untuk melatih keterampilan membaca peserta didik dalam aspek memahami teks. Metode ETH adalah pembelajaran aktif yang menekankan kepada peserta didik. Hal ini diharapkan bisa menambah frekuensi latihan membaca peserta didik serta menambah rasa percaya diri mereka dalam membaca menggunakan bahasa Jerman. Adapun metode ETH yang spontanitas digunakan pada saat penilaian keterampilan membaca peserta didik. Hal tersebut dilaksanakan guna mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan membaca yang dialami peserta didik. Disamping itu metode ETH membutuhkan waktu yang banyak untuk pelaksanaanya, 2 mengartikan kosakata secara mandiri dan peserta 95 didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, 3 metode ceramah dikurangi dan menambah frekuensi latihan membaca serta mengartikan kosakata dan membuat pertanyaan dari teks secara mandiri. Dengan hal tersebut diharapkan peserta didik akan terlibat aktif dalam pembelajaran, serta interaksi antara peserta didik satu dan peserta didik lain menjadi lebih intensif dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. d Merancang dan Menyusun Tindakan Peneliti dan guru bersama-sama merencanakan tindakan siklus I dengan menyusun strategi pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 peneliti dan guru bersama-sama mendiskusikan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ETH sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. Peneliti menjelaskan kepada guru dan peserta didik bagaimana menggunakan metode pembelajaran ETH dalam pembelajaran keterampilan membaca. Kelayakan materi disesuaikan dengan kurikulum dan silabus di SMA Negeri 1 Jetis Bantul, serta tingkat kemampuan peserta didik yang mudah dipahami oleh peserta didik. Adapun prosedur penggunaan metode ETH ini antara lain. 1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai kepada peserta didik. 2. Guru memberikan apersepsi dan melakukan eksplorasi tentang materi yang akan dipelajari dan mengantar peserta didik masuk ke dalam materi kennenlernen . 3. Guru membagikan materi yang sudah di fotokopikan. 4. Guru meminta peserta didik untuk membaca teks secara bersama- sama. 96 5. Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan teks tersebut. 6. Guru memperbaiki Aussprache cara bebricara peserta didik. 7. Guru meminta peserta didik untuk memahami teks bacaan dan menandai kata- kata yang sukar. 8. Guru memberi contoh membuat pertanyaan menggunakan kalimat W-Fragen untuk memahami isi teks tersebut. 9. Guru membagikan kartu indeks yang pertama dan meminta peserta didik untuk membacakan kata yang sukar. 10. Guru membagikan kartu indeks yang kedua pada peserta didik dan meminta mereka untuk membacakan sebuah pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari dari teks. 11. Guru mengumpulkan kartu indeks tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing- masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan. 12. Guru meminta peserta didik membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing- masing, sambil memikirkan jawabannya. 13. Guru mengundang sukarelawan volunter untuk membacakan pertanyaan yang ada dalam kartu indeks beserta dengan jawabannya. 14. Guru meminta peserta didik untuk memberikan respon jawabanpenjelasan atas pertanyaan, kemudian meminta kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya, Apabila ada kesalahan jawaban yang diberikan oleh peserta didik, maka guru meminta peserta didik lain untuk memberikan jawaban atau tanggapan, 97 apabila semua peserta didik tidak mengetahui jawabannya, maka guru menjelaskan terkait pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik yang bersangkutan. 15. Guru memberi apresiasi terhadap setiap jawaban atau tanggapan peserta didik agar termotivasi dan tidak takut salah. 16. Guru mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara peserta didik bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing- masing sesuai waktu yang tersedia. Materi disesuaikan dengan kurikulum dan silabus di SMA Negeri 1 Jetis Bantul, serta tingkat kemampuan peserta didik yang mudah dipahami peserta didik, 2 menyediakan soal evaluasi richtigfalsch atau soal pilihan ganda yang harus mereka jawab, 3 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini dilaksanakan pada saat penelitian oleh guru dan peneliti bertugas sebagai observer pengamat. Kemudian dari hasil tindakan dievaluasi secara bersama-sama oleh peneliti, guru, dan peserta didik baik yang positif maupun yang negatif. Berdasarkan dari hasil evaluasi tersebut akan menentukan rancangan tindakan selanjutnya. Hal yang sesuai dengan indikator keberhasilan akan dipertahankan untuk pengembangan rancangan pembelajaran siklus berikutnya, sedangkan hasil yang negatif akan direduksi kemudian diperbaiki pada siklus berikutnya, 4 menyusun jadwal pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I yaitu hari rabu tanggal 26 Maret, 2 dan 23 April 2014. 98

2. Pelaksanaan Tindakan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI MEDIA KOMIK.

3 8 368

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 IMOGIRI BANTUL MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

13 48 411

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO.

1 2 209

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 1 SMA N 1 SEDAYU BANTUL MELALUI KARTU DOMINO.

2 5 506

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383