Sumbangan Relatif SR persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebesar 40,09,
persepsi penerima manfaat tentang program pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan sebesar 33,96 dan persepsi penerima manfaat
tentang pembangunan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebesar 25,95. Sedangkan Sumbangan Efektif SE persepsi
penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebesar 24,21, persepsi penerima manfaat
tentang program pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan sebesar 20,51 dan persepsi penerima manfaat tentang pembangunan
infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebesar 15,67. Besarnya Sumbangan Efektif SE secara bersama-sama antara
variabel persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir, program pelatihan dan pembangunan infrastruktur PNPM Mandiri
Perkotaan adalah
sebesar 60,4
terhadap keberhasilan
penanggulangan kemiskinan dan sisanya sebesar 39,6 dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dibahas pada penelitian ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Persepsi Penerima Manfaat tentang Pinjaman Bergulir
PNPM Mandiri Perkotaan terhadap Keberhasilan Penanggulangan Kemiskinan
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat diketahui bahwa dari sampel sebanyak 35 orang, mayoritas persepsi penerima manfaat tentang
pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan termasuk dalam kategori sangat positif yaitu sebanyak 21 orang atau 60. Jadi dapat dikatakan
sebagian besar penerima manfaat PNPM Mandiri Perkotaan memiliki persepsi tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan yang sangat
positif Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan terhadap keberhasilan penanggulangan kemiskinan di
Kecamatan Klaten Tengah Kota Klaten. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan t
hitung
sebesar 2,625 dengan nilai signifikansi 0,05 dan nilai koefisien regresi b1 sebesar 0,651. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa semakin positif persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan maka akan semakin tinggi
keberhasilan penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Klaten Tengah Kota Klaten. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya jika persepsi
penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan negatif maka keberhasilan penanggulangan kemiskinan di Kecamatan
Klaten Tengah Kota Klaten juga negatifrendah. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ervina
Sulistyowati 2013. Dalam penelitian Ervina Sulistyowati diperoleh bahwa pinjaman bergulir berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat. Hal ini mencerminkan keberhasilan penanggulangan kemiskinan karena sesuai dengan konsep dasar pinjaman bergulir yaitu
berupaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses kesumberdaya kunci untuk peningkatan pendapatan. Dalam hal ini, persepsi penerima
manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan dapat digunakan
untuk memprediksi
keberhasilan penanggulangan
kemiskinan. Persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM Mandiri Perkotaan adalah proses penginderaan, pengorganisasian,
penginterpretasian informasi tentang pinjaman dalam PNPM Mandiri Perkotaan yang diberikan kepada masyarakat miskin melalui Kelompok
Swadaya Masyarakat KSM dalam hal ini mencakup ketentuan pinjaman bergulir, sistem pemberian bantuan modal dan angsuran yang diperoleh
dari proses belajar dan pengalaman masyarakat. Penerima manfaat PNPM Mandiri Perkotaan yang memandang
pinjaman bergulir dapat menjadi bantuan modal akan berpendapat bahwa pinjaman bergulir ini akan membantu penerima manfaat untuk lepas dari
jerat kemiskinan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi penerima manfaat tentang pinjaman bergulir PNPM
Mandiri Perkotaan
maka akan
semakin besar
keberhasilan penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Klaten Tengah Kota Klaten
dapat diwujudkan, begitu pula sebaliknya.
2. Pengaruh Persepsi Penerima Manfaat tentang Program Pelatihan