I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data dalam penelitian yang meliputi penyajian mean, median, modus, standar deviasi SD,
skor maksimum dan skor minimum dan untuk mengetahui pengkategorian masing-masing variabel. Saifuddin Azwar 2015: 148
membagi tiap variabel menjadi 5 kategori sebagai berikut:
Tabel 9. Pedoman Pengkategorian No
Kategori Skor
1 Sangat tinggi
X Mi+1,5 SDi
2 Tinggi
Mi + 0,5 SDi X Mi + 1,5 Sdi
3 Cukup
Mi - 0,5 SDi X Mi + 0,5 Sdi
4 Rendah
Mi - 1,5 SDi X Mi - 0,5 Sdi
5 Sangat rendah
X Mi – 1,5 Sdi
Keterangan: Mi Mean Ideal
= ⁄ skor tertinggi + skor terendah
SDi Standar Deviasi Ideal = 6
⁄ skor tertinggi - skor terendah X
= skor yang dicapai penerima manfaat
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis ini digunakan untuk menguji apakah data yang terkumpul memenuhi persyaratan untuk dianalisis atau tidak. Dalam
melakukan analisis regresi diperlukan pengujian asumsi klasik seperti uji normalitas, uji liniearitas, uji multikoliniearitas dan uji heterokedastisitas.
a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.
Jika data tidak berdistribusi normal maka tidak dapat menggunakan analisis parametrik sebagai alat analisisnya. Untuk mengetahui apakah
distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. Jika Asymp. Sig lebih
dari atau sama dengan 0,05 maka data berdistribusi normal, begitupun sebaliknya jika nilai Asymp. Sig kurang dari 0,05 maka distribusi data
tidak normal Ali Muhson, 2012: 21. b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas X dan variabel terikat Y mempunyai hubungan linear garis
lurus atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5 pada kedua jenis variabel tersebut. Jika nilai sig F
≥ 5 maka hubungannya linear, sebaliknya jika nilai sig F 5 maka
hubungannya tidak linear. Ali Muhson, 2012: 25 c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel bebas dalam model
regresi linear berganda. Jika terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji multikolinearitas menggunakan uji VIF Variance Inflation Factor. Jika nilai VIF
kurang dari 4 maka tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2012:
26. d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksaman variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen
signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
Jika nilai signifikansi dari F ≥ 0,05 maka asumsi tidak terjadi heterokedastisitas, tetapi jika nilai signifikansi dari F 0,05 maka
terjadi heterokedastisitas. Ali Muhson, 2005: 61
3. Pengujian Hipotesis