kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang da
kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Dalam PNPM Mandiri Perkotaan pelatihan masuk kedalam
kegiatan sosial bidang pengembangan kapasitas. Jenis-jenis kegiatan sosial pengembangan kapasitas adalah sebuah menu terbuka bagi
masyarakat, yang menentukan tentunya adalah masalah sosial yang dialami oleh warga miskin PS-2 yang telah diidentifikasi semenjak
pelaksanaan Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya dan dirumuskan dalam dokumen PJM Pronangkis kelurahan. Dengan sistem yang
demikian maka sebuah kegiatan sosial yang dipilih harusnya bisa dirunut ulang asal muasalnya. Guratno Hartono, 2008: 13. Program pelatihan
dalam PNPM Mandiri Perkotaan artinya keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan masalah sosial yang
dialami oleh warga miskin PS-2 yang telah diidentifikasi semenjak pelaksanaan Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya dan dirumuskan
dalam dokumen PJM Pronangkis kelurahan.
b. Tujuan Program Pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan
Tujuan kegiatan sosial terintegrasi dengan tujuan PNPM Mandiri
Perkotaan yaitu:
1 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin dengan membuka kesempatan kerja.
2 Menguatkan modal sosial masyarakat. 3 Meningkatkan angka harapan hidup masyarakat dalam mengakses
layanan kesehatan, sumberdaya dan kesempatan pendidikan. 4 Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan. Dalam
Pedoman Teknis
Kegiatan Tridaya
‘Sosial, EkonomiLingkungan’ Guratno Hartono, 2008: 7 pelaksanaan program
pelatihan diharapkan dapat meningkatkan danatau mengurangi pengeluaran warga miskin dan dapat mendorong terciptanya kegiatan
usaha produktif. Program Pelatihan ini dalam bingkai penanggulangan kemiskinan yang secara umum bertujuan untuk memberikan bekal dasar
atau meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari warga miskin kelurahan PS-2.
c. Sasaran Program Pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan
Sasaran kegiatan Program Pelatihan adalah KK miskin yang masih berusia produktif tetapi tidak memiliki pendapatan tetap, tidak memiliki
akses terhadap pekerjaan yang layak, asset, pendidikan maupun kesehatan.KK miskin ini dalam program PNPM-MP termasuk kedalam
kategori miskin produktif. Miskin produktif pada umumnya berisikan kelompok umur usia bekerja 17-65 tahun, mempunyai kemampuan untuk
menekuni suatu pekerjaan, mempunyai pekerjaan tetaptidak tetap. Guratno Hartono, 2008: 4
d. Tahap-tahap Program Pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan
Menurut Faustino Cardoso Gomes 2003, 204-208 dalam pelaksanaan program pelatihan mempunyai beberapa tahap pelatihan
yaitu: 1 Penentuan kebutuhan pelatihan Assesing Training Needs
Penentuan kebutuhan pelatihan merupakan program dalam mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk
mengetahui apakah perlu adanya latihan untuk masyarakat atau tidak. Apabila dalam penentuan tersebut diperlukan adanya pelatihan maka
kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan, kemampuan-kemampuan seperti apa yang kecakapan jenis apa dan karakteristik-karakteristik
yang bagaimana yang harus diberikan kepada para peserta masyarakat yang akan dilatih. Sehingga dengan adanya penentuan
dalam pelatihan yang diperlukan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan juga bisa dimanfaatkan dan dipraktekan dalam
kehidupan mereka. Dalam program pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan pelatihan
yang akan dilaksanakan akan diidentifikasi semenjak pelaksanaan Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya dan dirumuskan dalam
dokumen PJM Pronangkis kelurahan. Pelatihan yang dilakukan
hasrus sesuai dengan kegiatan yang diprogramkan dalam PJM Pronangkis yang dihasilkan melalui Pemetaan Swadaya dan secara
rutin direview melalui tinjauan partisipatif. Dalam penentuan kebutuhan pelatihan dapat dijelaskan bahwa
tahap ini terdapat tiga macam kebutuhan akan pelatihan yaitu: a General Treatment Need, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan
bagi semua pegawai dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data mengenai kinerja seorang pegawai. Dalam
program pelatihan yang diberikan PNPM Mandiri Perkotaan ini tidak memperhatikan kinerja dari pekerjaan penerima manfaat,
pelatihan diberikan kepada semua anggota kelompok KSM tertentu.
b Observable performance discrepancies, yaitu jenis penilaian pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap
berbagai permasalahan, wawancara, daftar pernyataan dan evaluasi kinerja. Penentuan kebutuhan pelatihan dalam PNPM
Mandiri Perkotaan dimulai dari identifikasi masalah sosial yang dialami oleh warga miskin PS-2 semenjak pelaksanaan Refleksi
Kemiskinan, Pemetaan Swadaya dan dirumuskan dalam dokumen PJM Pronangkis Kelurahan.
c Future human resources needs, jenis kebutuhan ini tidak berkaitan dengan kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan keperluan
sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang. Program pelatihan dari PNPM Mandiri Perkotaan diharapkan dapat
bermanfaat langsung bagi KK Miskin yang tercatat dalam PS2, berkelanjutan dan berkesinambungan karena kebutuhan dasar KK
miskin bersifat menerus. Pelatihan yang diterima diharapkan dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan KK miskin
mendatang. 2 Mendesain program pelatihan Designing a Training Program
Pelatihan merupakan solusi terbaik maka para manager atau supervisor harus menentukan program pelatihan yang tepat yang
bagaimana harus dilakukan. Ketepatan metode pelatihan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini LKMBKM bersama
dengan UPS dan KSM diharapkan dapat menentukan metode pelatihan yang tepat agar tujuan pelatihan dapat tercapai.
a Metode pelatihan Bernandi dan Russel mengelompokkan metode-metode pelatihan
atas dua kategori yaitu: Informational methods metode ini biasanya dipakai untuk
mengajarkan hal-hal faktual, ketrampilan atau sikap tertentu. Para peserta biasanya tidak diberi kesempatan untuk mempraktekkan
atau untuk memperlihatkan diri dalam hal-hal yang diajarkan dalam pelatihan. Teknik yang dipakai dalam metode ini seperti
kuliah dan presentasi audiovisual. Experimental methods adalah metode yang mengutamakan komunikasi yang luwes, fleksible
dan lebih dinamis baik dengan instruktur, dengan sesama peserta dan langsung mempergunakan alat-alat yang tersedia. Metode ini
biasanya digunakan untuk mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan, serta kemampuan-kemampuan, baik
yang bersifat software maupun hardware. Dalam
program pelatihan
PNPM Mandiri
Perkotaan menggunakan Experimental methods karena setelah pelatihan
para penerima manfaat diharapkan dapat mengaplikasikan semua pelatihan yang diberikan. Sehingga saat pelatihan berlangsung
peserta pelatihan langsung praktek pelatihan yang diberikan hingga para peserta dapat melakukan sendiri kegiatan pelatihan
yang diberikan. b Prinsip umum dari metode pelatihan
Metode pelatihan harus memenuhi prinsip-prinsip seperti: 1 Memotivasi para peserta pelatihan untuk belajar ketrampilan
yang baru. 2 Memperlihatkan ketrampilan-ketrampilan yang diinginkan
untuk dipelajari. 3 Harus konsisten dengan isi.
4 Memungkinkan partisipasi aktif.
5 Memberikan kesempatan
berpraktek dan
perluasan ketrampilan.
6 Memberikan feedback mengenai performansi selama pelatihan 7 Mendorong adanya pemindahan yang positif dari pelatihan
dan pekerjaan. 8 Harus efektif dari segi biaya.
e. Kriteria Keberhasilan