Tanggung Jawab Para Pihak dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan

Dengan ditandatanganinya Surat Pesanan, maka CV. Avansa selaku penyedia barang dapat memulai pekerjaannya. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam SPK yang telah disepakati bersama-sama. Syarat umum SPK sebagaimana merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada suatu SPK, mensyaratkan bahwa pekerjaan pengadaan jenis ikan nilai ekonomi tinggi ini harus dilaksanakan dengan itikad baik. Artinya baik PPK, Panitia Pengadaan BarangJasa Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi, maupun CV. Avansa selaku penyedia barang harus bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK. Dengan menandatangani SPK juga berarti para pihak setuju untuk melaksanakan SPK dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak, dan bilamana salah satu pihak merasa dirugikan maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

C. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan mana yang mengharuskan untuk menaggung segala sesuatunya, bisa karena dipersalahkan, dituntut, diperkarakan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, berbicara mengenai tanggung jawab tentu tidak akan terlepas dari konsep hak dan kewajiban. Secara sederhana tanggung jawab berarti siap dan konsisten dalam menerima dan menjalani kewajiban, sedangkan hak adalah kekuasaan untuk berbuat atau mendapatkan sesuatu, bisa jadi karena telah melaksanakan suatu Universitas Sumatera Utara kewajiban atau karena telah ditentukan oleh undang-undangperaturan yang berlaku. Mengenai tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan khususnya pemborongan pengadaan barang, KUH Perdata tidak memberi pengaturannya secara lengkap dan jelas. Namun, secara tersirat Pasal 1601 b KUH Perdata memberikan pengaturan bahwa kewajiban pemborong adalah menyelenggarakan suatu pekerjaan yang merupakan hak bagi pihak lain pihak yang memborongkan, dan kewajiban pihak yang memborongkan adalah memberikan upah pembayaran yang menjadi hak si pemborong atas pekerjaan yang telah ia laksanakan. Berpedoman pada petunjuk teknis pengadaan barang dan jasa pemerintah, bahwa dalam pelaksanaan kontrak pengadaan barangjasa terdapat kewajiban- kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dan penyedia barangjasa. Berorientasi pada kewajiban-kewajiban tersebut, maka tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan pengadaan ikan nilai ekonomi tinggi antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi dengan CV. Avansa adalah sebagai berikut : 74 1. Tanggung jawab PPK a. Bertanggung jawab atas pembayaran pekerjaan, tidak boleh melebihi atau kurang dari nilai yang telah ditetapkan dalam kontrak. Selain itu sesuai dengan ketentuan dalam SPK, bahwa pembayaran harus 74 Wawancara dengan Bapak Rusydi, Sekretaris merangkap Anggota Panitia Pengadaan BarangJasa Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2011, pada 7 April 2014, pukul 09.10 WIB, Universitas Sumatera Utara dilakukan secara lunas sesegera mungkin setelah pekerjaan diselesaikan. b. Bertanggung jawab memenuhi fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia. Artinya PPK sedapat mungkin memberi dukungannya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang disediakan dalam keadaan baik dan layak, sehingga dapat digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak. 2. Tanggung jawab penyedia a. Bertanggung jawab untuk melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK. Laporan yang diberikan harus sesuai dengan keadaan di lapangan, berikut dengan rincian pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. b. Bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya secara profesional, dengan berorientasi pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; c. Bertanggung jawab dalam memberikan keterangan-keterangan yang valid guna mendukung kegiatan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan PPK. d. Bertanggung jawab untuk menyerahkan hasil pekerjaanbarang dalam keadaankondisi yang baik, dan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. Universitas Sumatera Utara e. Bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia dengan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk itu. Dalam SPK pengadaan ikan jenis nilai ekonomi tinggi antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi dengan CV. Avansa, pembayaran atas hasil pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara sekaligus setelah pelaksanaan pekerjaan mencapai 100 yang dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pengadaan Barang dan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang yang diterbitkan Oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi. Dalam hal penyedia tidak memenuhi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan karena kesalahan atau kelalaian penyedia, maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 11000 satu per seribu dari bagian tertentu nilai SPK tidak termasuk PPN, dihitung setiap hari kalender keterlambatan. Mengenai hak dan kewajiban para pihak, SPK memuat ketentuan tambahan yang menentukan bahwa PPK memiliki hak memeriksa untuk kemudian menolak penerimaan barang yang tidak memenuhi spesifikasi dalam SPK setelah surat serah terima barang diterbitkan. Selain itu PPK juga memiliki hak untuk memutuskan SPK dengan pemberitahuan tertulis kepada penyedia barang, apabila SPK diputuskan sebelum waktu pelaksanaan berakhir danatau karena keadaan kahar atau bukan karena kesalahan maupun kelalaian penyedia maka pihak Universitas Sumatera Utara penyedia berhak atas pembayaran pekerjaan sesuai dengan prestasi pengadaan yang diterima oleh PPK.

D. Mekanisme Penyelesaian Perselisihan yang Terjadi dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pt.Indonesia Asahan Aluminium Dengan Pt.Putra Tanjung Lestari Dalam Pengandaan Tenaga Keeja Outsourcing Setelah Pt.Inalum Bumn

1 53 110

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Konstruksi Antara Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air Dengan Perusahaan Rekanan ( Studi Di Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara)

1 67 98

Analisa Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Gedung Dibawah Tangan Terhadap Hal-Hal Yang Tidak Diperjanjikan Secara Tegas

2 83 126

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase Antara Dinas Bina Marga Kota Medan Dengan Cv.Teratai 26

8 122 120

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata Antara PT. Lingga Jati Al Manshurin Dengan P.O. Karona

2 56 102

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Jual-Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Antara PTPN I DAN PT. Bagun Sempurna Lestari (BSL)

12 132 123

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Antara Dinas Pekerjaan Umum KIMPRASWIL Kabupaten Toba Samosir Dengan CV. Bagas Belantara (Studi Kasus Pada CV. Bagas Belantara)

3 106 112

Tinjauan Yuridis Perjanjian Franchise Berdasarkan Undang-Undang Tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual

2 43 88

Tinjauan Yuridis Mengenai Penggunaan Perjanjian Standar Dalam Kontrak Bisnis Waralaba Local (Analisa Terhadap Kontrak PT. Ultra Disc Prima Internasional)

2 43 119

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Kontrak Kerja Pembangunan Irigasi Antara Cv. Raut Agung Group Dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tebing Tinggi

0 10 86