Berakhirnya Perjanjian Pemborongan Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengadaan Jenis Ikan Nilai Ekonomi Tinggi Antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi Dengan CV. Avansa

Mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, dalam tahap pelaksanaan kontrak dengan metode pengadaan langsung terdapat ketentuan sebagai berikut: 69 a. Dalam pelaksanaan kontrak, Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran hanya bertindak pasif, yaitu menerima dan mengevaluasi laporan, mengawasi dan melakukan tindakan turun tangan, serta menerbitkan Surat Perintah Pembayaran atas tagihan penyedia. b. PPK bertindak aktif dengan secara langsung terlibat dan menjalankan kontrak sesuai dengan hak dan kewajiban para pihak. Untuk melaksanakan tugas kesehariannya, ditunjuk direksi lapangan guna mengawasi dan menyelaraskan pelaksanaan pekerjaan antara penyedia dengan konsultan pengawas. c. PejabatPanitia Pemeriksa yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran, melakukan pemeriksaan pekerjaan yang telah diselesaikan 100 oleh penyedia barangjasa yang mencakup pemeriksaan teknis dan administrasi. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan, dan Berita Acara Serah Terima yang disahkan oleh PPK.

F. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan

Perjanjanjian pemborongan pekerjaan umumnya dapat berakhir dalam hal-hal sebagai berikut : 70 69 Bangarna Sianipar, Cara Sehat dan Sukses Pengadaan BarangJasa, Rumah Indonesia, Jakarta, 2013, hal. 70 F. X. Djulmialdji, Perjanjian Pemborongan, op.cit.,. hal. 66. Universitas Sumatera Utara 1. Pekerjaan telah diselesaikan oleh pemborong setelah masa pemeliharaan selesai atau dengan kata lain pada penyerahan kedua dan harga telah dibayarkan oleh pihak yang memborongkan. 2. Pembatalan perjanjian pemborongan, menurut pasal 1611 KUH Perdata pihak yang memborongkan boleh menghentikan pemborongannya, meskipun pekerjaannya telah dimulai, dengan memberikan ganti rugi sepenuhnya kepada si pemborong untuk segala biaya yang telah dikeluarkannya guna pekerjaannya serta untuk keuntungan yang terhilang karenanya. 3. Kepailitan 4. Pemutusan perjanjian pemborongan yang disebabkan karena adanya wanprestasi. Pemutusan perjanjian ini untuk waktu yang akan datang, dengan kata lain pekerjaan yang belum dikerjakan yang diputuskan, namun pekerjaan yang telah dikerjakan akan tetap dibayar. 5. Kematian pemborong, menurut ketentuan pasal 1612 KUH Perdata pekerjaan berhenti dengan meninggalnya si pemborong. Dalam hal ini pihak yang memborongkan harus membayar pekerjaan yang telah diselesaikan beserta bahan-bahan yang telah disediakan. Meninggalnya pihak yang memborongkan tidak membuat perjanjian pemborongan berakhir. Oleh karena itu ahli waris dari yang memborongkan harus melanjutkan pekerjaan tersebut atas izin pihak yang memborongkan atau membatalkan dengan kesepakatan kedua belah pihak. Universitas Sumatera Utara Dalam pengadaan barangjasa pemerintah, perjanjian pemborongan juga dapat berakhir akibat adanya pemutusan kontrak yang dilakukan oleh PPK. Hal- hal yang menyenyebabkan pemutusan kontrak tersebut diatur dalam Pasal 93 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2012, yaitu : a. kebutuhan barangjasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak; b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia barangjasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 lima puluh hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan; c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 lima puluh hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, penyedia Barangjasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; d. penyedia barangjasa lalaicidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; e. Penyedia BarangJasa terbukti melakukan KKN, kecurangan danatau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; danatau f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN danatau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan BarangJasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. Universitas Sumatera Utara Jika pemutusan kontrak dilakukan karena kesalahan penyedia barangjasa maka : 1. Jaminan pelaksanaan dicairkan; 2. Sisa uang muka yang harus dilunasi oleh penyedia atau jaminan uang muka dicairkan; 3. Penyedia dimasukkan dalam daftar hitam. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN danatau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara BAB IV TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN PENGADAAN IKAN JENIS NILAI EKONOMI TINGGI ANTARA DINAS PERTANIAN KOTA TEBING TINGGI DENGAN CV. AVANSA A. Gambaran Umum Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi dan CV. Avansa 1. . Gambaran Umum Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi Berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Tebing TInggi Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah kota Tebing Tinggi, pada Pasal 33 Ayat 1 dinyatakan bahwa Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dibidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Selanjutnya dalam Ayat 2 dinyatakan bahwa Dinas Pertanian mempunyai tugas dibidang pertanian, yang meliputi hal-hal sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Dalam Pasal 20A Peraturan Daerah Kota Tebing TInggi Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Dinas-Dinas Daerah kota Tebing Tinggi dinyatakan bahwa pelaksanaan tugas dibidang perikanan darat di Balai Benih Ikan Kota Tebing Tinggi merupakan tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan UPTD-BBI, yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat danatau Universitas Sumatera Utara melaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dinas Pertanian. Selanjutnya dalam Ayat 3 dinyatakan bahwa UPTD-BBI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pembenihan ikan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pembenihan ikan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pembenihan ikan; d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pengadaan barangjasa Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi, Kepala Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi bertindak sebagai Pengguna Anggaran, untuk kemudian menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen PPK dan Pejabat Pengadaan dalam pengadaan barangjasa. Yang ditetapkan sebagai PPK pada pengadaan jenis ikan nilai ekonomi tinggi pada Tahun Anggaran 2011 adalah Heri Santoso, dan sebagai Panitia Pengadaan BarangJasa adalah Tigor Dolly Simarmata selaku ketua merangkap anggota, Rusydi selaku sekretaris merangkap anggota, dan Gernato Sirait selaku anggota. Menurut Pasal 12 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 dinyatakan bahwa penetapan dilakukan berdasarkan integritas, kedisiplinan, rasa tanggung jawab, kompetensi dan telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa. 2. Gambaran Umum CV. Avansa CV. Avansa merupakan perseroan komanditer yang didirikan pada tanggal 29 Januari 2007 berdasarkan akta notaris Aznurli, SH., yang berkedudukan di Universitas Sumatera Utara kantornya jalan K.F. Tandean, kota Tebing Tinggi. Akta tersebut telah mengalami perubahan anggaran dasar perseroan komanditer pada 27 Agustus 2011, dan telah didaftarkan kepada notaris Aznurli, SH. CV. Avansa berkedudukan di jalan Danau Laut Tawar, kelurahan Lubuk Baru, kecamatan Padang Hulu, kota Tebing Tinggi. CV. Avansa menjalankan usaha pemborongan umum general contractor untuk segala jenis dan berbagai macam pekerjaan pembangunan; usaha perdagangan pada umumnya, termasuk import dan eksport barang; mendirikan dan menjalankan usaha jasa telemunikasi; menjalankan usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan; dan usaha-usaha lainnya yang dapat membawamemberikan keuntungan bagi perseroan. Mengenai Commanditaire Vennootschap yang disingkat CV, menurut Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD adalah persekutuan yang didirikan oleh satu orang atau lebih yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab seluruhnya solider pada pihak pertama sekutu komplementer, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang sekutu komanditer pada pihak lain. Dasar pemikiran dari pembentukan perseroan ini ialah seorang atau lebih mempercayakan uang atau barang untuk digunakan di dalam perniagaan atau perusahaan pada orang lain yang menjalan kan perusahaan tersebut, dan oleh sebab itu orang yang menjalankan perusahaan itu saja yang berhubungan dengan pihak ketiga. 71 Mengenai tata cara pendirian CV tidak ada ketentuan yang tegas dalam KUHD, namun dalam Pasal 16 KUHD jo 1618 KUH Perdata disebutkan bahwa 71 C. S. T. Kansil dan Christine S. T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hal. 84. Universitas Sumatera Utara untuk mendirikan persekutuan firma tidak diisyaratkan adanya akta, tetapi Pasal 22 KUHD mengharuskan adanya akta otentik berupa akta notaris. Akta notaris tersebut merupakan akta pendirian yang dibuat di hadapan notaris yang memuat anggaran dasar perseroan. Akta tersebut kemudian didaftarkan di kepanitraan Pengadilan Negeri setepat, kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara. Dalam CV terdapat dua macam sekutu, yang pertama adalah sekutu komanditer sekutu diam; mitra pasif; sleeping partners dan yang kedua adalah sekutu komplementer sekutu kerja; mitra aktif; mitra biasa; pengurus; working partners. Kedua sekutu tersebut memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjalankkan suatu CV, yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 72 1. Sekutu komanditer adalah sekutu yang tidak bertanggung jawab pada pengurusan persekutuan, sekutu ini hanya menempatkan modal uang atau barang pada persekutuan dan mempunyai hak mengambil bagian dalam aset persekutuan bila ada untung sebesar nilai kontribusinya, dan sebaliknya dia akan menanggung kerugian sebesar nilai kontribusinya. Meskipun demikian, sekutu komanditer tidak boleh campur tangan dalam setiap tindakan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan perseroan tersebut. 2. Sekutu komplementer adalah sekutu pengurus yang bertanggung jawab atas jalannya persekutuan, bahkan ia harus menanggung pertanggungjawaban tersebut sampai kepada harta pribadinya. Selain menjalankan persekutuan, sekutu komanditer juga bertanggung jawab 72 Mulhadi, Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hal. 58. Universitas Sumatera Utara sepenuhnya terhadap hubungan hukum antara persekutuan dengan pihak ketiga. Sesuai dengan Akta pendirian CV. Avansa pada 27 Januari 2007 dan perubahannya pada 27 Agustus 2011, yang menjabat sebagai Direktur yaitu Tuan Agus Muslim; Wakil Direktur I yaitu Tuan Muhammad Amri Nasution SE.; Wakil Direktur II yaitu Tuan Iwan Maulana Lubis; Wakil Direktur III Tuan Dolly Parlindunagan Sagala; Wakil Direktur IV yaitu Tuan Viktor Silitonga; dan sebagai Komisaris yaitu Tuan Sunaryo. Dalam hal ini Direktur dan Wakil Direktur merupakan sekutu komplementer, yang berhak untuk mewakili perseroan dalam segala hal dan segala tindakan baik melakukan perbuatan pemilikan maupun perbuatan pengurusan serta berhak mengikat perseroan pada pihak lain pihak ketiga dalam suatu perbuatan hukum. Sedangkan penjabat Komisaris, merupakan sekutu komanditer yang hanya bertanggung jawab sampai jumlah modal yang dimasukkannya ke dalam perseroan.

B. Tahap Pembuatan dan Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pt.Indonesia Asahan Aluminium Dengan Pt.Putra Tanjung Lestari Dalam Pengandaan Tenaga Keeja Outsourcing Setelah Pt.Inalum Bumn

1 53 110

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Konstruksi Antara Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air Dengan Perusahaan Rekanan ( Studi Di Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara)

1 67 98

Analisa Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Gedung Dibawah Tangan Terhadap Hal-Hal Yang Tidak Diperjanjikan Secara Tegas

2 83 126

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase Antara Dinas Bina Marga Kota Medan Dengan Cv.Teratai 26

8 122 120

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata Antara PT. Lingga Jati Al Manshurin Dengan P.O. Karona

2 56 102

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Jual-Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Antara PTPN I DAN PT. Bagun Sempurna Lestari (BSL)

12 132 123

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Antara Dinas Pekerjaan Umum KIMPRASWIL Kabupaten Toba Samosir Dengan CV. Bagas Belantara (Studi Kasus Pada CV. Bagas Belantara)

3 106 112

Tinjauan Yuridis Perjanjian Franchise Berdasarkan Undang-Undang Tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual

2 43 88

Tinjauan Yuridis Mengenai Penggunaan Perjanjian Standar Dalam Kontrak Bisnis Waralaba Local (Analisa Terhadap Kontrak PT. Ultra Disc Prima Internasional)

2 43 119

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Kontrak Kerja Pembangunan Irigasi Antara Cv. Raut Agung Group Dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tebing Tinggi

0 10 86