professional sesuai dengan yang telah disepakati di dalam SPK. Pada kenyataannya, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kerap tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku, sehingga menimbulkan penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
10
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas perjanjian pemborongan pekerjaan antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi
dengan CV. Avansa, yang di tuangkan di dalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengadaan Jenis Ikan Nilai Ekonomi
Tinggi antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi dengan CV. Avansa”. Contoh konkritnya adalah dalam
proses pemilihan metode penyediaan barang dalam praktiknya sering terjadi kekeliruan, padahal tiap-tiap metode pemilihan penyedia barang memiliki
kualifikasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan pihak penyedia barangjasa kerap tidak melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik dan hanya mengejar keuntungan semata, bahkan melanggar asas itikad baik dalam perjanjian. Bila hal tersebut sampai terjadi maka
akan rentan timbul wanprestasi, dan tentu saja pihak penyedia barangjasa harus bertanggungjawab dengan membayar ganti rugi atas wanprestasi tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dan analisa yang dilakukan terhadap perjanjian pemborongan pekerjaan pengadaan jenis ikan nilai ekonomi tinggi antara Dinas
10
Berdasarkan data Bank Dunia atas penyidikan Unit Penyidikan Korupsi dan Penyelewengan Corruption and Fraud Investigations Unit, diakses dari http:www.downtoearth-
indonesia.orgold-siteAif27.htm., berdasarkan situs resmi Bank Dunia perwakilan Indonesia : http:www.worldbank.orgincountryindonesia , pada tanggal 5 Maret 2014, pukul 08.21 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Pertanian Kota Tebing Tinggi dengan CV. Avansa, rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Apakah penunjukan CV. Avansa sebagai pemborong pekerjaan pengadaan
barang oleh Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku?
2. Bagaimana tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan perjanjian
pemborongan pekerjaan? 3.
Bagaimana mekanisme penyelesaian perselisihan dan pembayaran ganti rugi bilamana terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian
pemborongan pekerjaan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas akhir dalam mencapai gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
sedangkan tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memastikan bahwa penunjukan CV. Avansa
sebagai pemborong pekerjaan pengadaan barang oleh Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku;
2. Untuk mengetahui tanggung jawab kedua belah pihak dalam pelaksanaan
perjanjian pemborongan pekerjaan; 3.
Untuk mengetahui mekanisme yang ditempuh oleh para pihak dalam penyelesaian perselisihan dan pembayaran ganti rugi bilamana terjadi
wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu :
1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis
khususnya dan kepada pihak-pihak yang menjadikan skripsi ini sebagai bahan bacaan maupun bahan kajian guna menambah wawasan,
pengetahuan, dan memberikan pemahaman mengenai hukum perjanjian terkhusus perjanjian pemborongan pekerjaan yang dilakukan oleh badan
publik dengan pihak ketiga. 2.
Secara praktis, diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan atau sumbangan pemikiran kepada setiap pihak yang terlibat dalam perjanjian,
khususnya dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian pemborongan pekerjaan antara badan publik dengan pihak ketiga.
E. Keaslian Penulisan