Austin 1962:98-99 juga menyebutkan bahwa pada dasarnya ketika seseorang mengatakan suatu tuturaan, ia juga melakukan sesuatu. Ungkapan
tersebut senada dengan yang diungkapkan Searle 1969:16 bahwa the production or issuance of a sentence token under certain conditions is a speech
act, and speech acts are the basic or minimal units of linguistic communication produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu adalah tindak tutur
dan tindak tutur merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi linguistik. Selain itu, Yule 2006:82 juga mengatakan bahwa tindakan-tindakan yang
ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur. Searle 1996:23-24 membagi tindak tutur ke dalam tiga macam, yaitu
tindak lokusi locutionary act, tindak ilokusi illocutionary act dan tindak perlokusi perlocutionary act. Berikut akan dijelaskan mengenai ketiga
macam tindak tutur tersebut menurut Rohmadi 2010:33-34.
a. Tindak Tutur Lokusi locutionary act
Tindak lokusi adalah tindak tutur yang digunakan untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ini disebut juga sebagai The Act of Saying Something.
Tindak lokusi ini merupakan jenis tindak tutur yang paling mudah diidentifikasi
karena dalam
pengidentifikasiannya tidak
perlu memperhitungkan konteks tuturannya Rohmadi, 2010:33. Seperti pada
contoh berikut ini. 1
Mamad belajar membaca. Rohmadi, 2010:33
Tuturan 1 diungkapkan oleh penutur kepada mitra tuturnya semata- mata hanya untuk memberikan informasi bahwa Mamad sedang belajar
membaca. Tuturan tersebut tidak bermaksud untuk melakukan suatu tindakan yang lain, apalagi untuk mempengaruhi mitra tuturnya. Tindak lokusi juga
dapat ditemukan dalam bahasa Prancis, seperti pada contoh berikut ini.
Gambar 2. Ketika dua orang wanita dan seorang teman laki-laki mereka sedang mengunjungii sebuah pameran lukisan
2 Femme 1 : Qui est-ce?
“Siapa ini?” L’homme : C’est Dora Mar. Une amie de Picasso.
“Ini Dora Mar. Teman Picasso” Femme 2 :
J’aime les tableaux de Picasso. “Saya suka lukisan-lukisan Picasso.
Girardet Pecheur, 2008:16 Dialog 2 terjadi antara seorang dengan dua temannya yang sedang
mengunjungi sebuah pameran lukisan. Pada dialog 2, femme 2
mengatakan tuturan “J’aime les tableaux de Picasso” untuk memberikan
informasi kepada femme 1 dan l’homme bahwa femme 2 menyukai lukisan-
lukisan karya Picasso.
b. Tindak Tutur Ilokusi Illocutionary Act
Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang berfungsi untuk melakukan sesuatu di samping fungsinya untuk mengatakan atau menginformasikan
sesuatu. Tindak ilokusi ini disebut juga sebagai The Act of Doing Something. Untuk mengidentifikasi tindak ilokusi, kita harus mempertimbangkan siapa
penutur dan mitra tuturnya terlebih dahulu, oleh karena itu, tindak ilokusi ini sangat sulit untuk diidentifikasi Rohmadi, 2010:33. Contoh tindak ilokusi
dapat dilihat pada tuturan berikut ini. 3
Santoso sedang sakit. Rohmadi, 2010:33 Pada tuturan 3, apabila tuturan tersebut diucapkan kepada teman yang
sedang menghidupkan radio dengan volume tinggi, maka tuturan tersebut tidak hanya bermaksud untuk memberikan informasi bahwa Santoso sedang sakit,
tetapi juga bermaksud untuk menyuruh teman tersebut agar mengecilkan volume atau mematikan radionya karena Santoso sedang sakit. Berikut
merupakan contoh dalam bahasa Prancis. 4
Bertrand : Bonjour. On a une reservation au nom de
Rochard. “Selamat siang. Kami telah melakukan
reservasi atas nama Rochard ”.
La réceptionniste : Rochard … vous avez dit Rochard. R-O-C-
H-A-R-D ? “Rochard. Anda berkata Rochard. R-O-C-H-
A-R-D ?”
Bertrand :
C’est ça. Bertrand Rochard. “Ya, itu. Bertrand Rochard”.
La réceptionniste : Je n’ai pas de réservation à ce nom.
“Saya tidak memiliki reservasi atas nama tersebut”.
Bertrand :
Attendez. J’ai réservé la semaine dernière. J’ai votre confirmation.
“Tunggu. Saya telah melakukan reservasi minggu kemarin. Saya telah menerima
konfirmasi anda ”.
La réceptionniste : Je peux voir ? “Bisa saya lihat ?”
Bertrand : Tenez. Il fait voir la confirmation à la
Réceptionniste “Ini
silakan”. Dia
menunjukkan konfirmasinya pada resepsionis
Girardet Pecheur, 2008:58 Dialog 4 terjadi di sebuah rumah makan dan diungkapkan oleh
seorang pelayan kepada pelanggannya untuk menanyakan bukti reservasi. Pada Dialog 4 La réceptionniste
mengatakan “Je peux voir ?” tidak semata-mata
untuk bertanya apakah pelanggan tersebut bisa melihat bukti reservasi, tetapi juga bermaksud agar pelanggannya menunjukkan atau memberikannya. Hal
tersebut ditunjukkan oleh reaksi yang diberikan Bertrand yaitu Bertrand memperlihatkan bukti konfirmasi reservasinya kepada La réceptionniste.
c. Tindak Tutur Perlokusi Perlocutionary Act