yaitu maksud untuk melarang Odi le masuk ke dapur dengan mengatakan “On
a dit : pas de filles dans la cuisine”.
D. Jenis Tindak Tutur Direktif
Menurut Ibrahim 1993:27, tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang digunakan untuk mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan
yang akan dilakukan oleh mitra tutur. Yule 1996:54 mengatakan bahwa directives are those kinds of speech acts that speakers use to get someone to do
something tindak tutur direktif merupakan jenis tindak tutur yang digunakan oleh penutur untuk membuat seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa tindak tutur direktif akan menimbulkan efek berupa tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur sebagai reaksi atas tuturan yang
diungkapkan oleh penutur. Ibrahim 1993:27-33 juga mengklasifikasikan tindak tutur direktif ke
dalam enam jenis, yaitu: 1 requestives, 2 questions, 3 requirements, 4 prohibitives, 5 permissives, dan 6 advisories. Berikut akan dipaparkan
mengenai ke-enam jenis tersebut.
1. Requestives
Jenis ini merupakan ekspresi keinginan penutur sehingga mitra tutur melakukan sesuatu. Dengan mengungkapkan tuturan ini, diharapkan mitra
tutur melakukan apa yang menjadi permintaan atau keinginan penutur. Yang termasuk ke dalam fungsi ini adalah meminta, mengemis, memohon, menekan,
mengundang, mendoa, mengajak, dan mendorong. Berikut merupakan contoh requestives.
39 A. Bossard : Vous venez prendre un verre avec moi?
“apakah kau mau pergi minum bersama ku ?” Zoé : Elle va au café avec A. Bossard
pergi bersama A Bossard Girardet Pecheur, 2008 :183
Dialog 39 terjadi antara A. Bossard yang merupakan mengamat lukisan dan Zoé yang merupakan jurnalis di sebuah pameran lukisan. A. Bossard
mengatakan “ Vous venez prendre un verre avec moi?” ketika ia mengetahui bahwa Zoé menginginkan informasi yang ia miliki. Tuturan tersebut
merupakan contoh bentuk tindak tutur direktif requestives yang bertujuan untuk mengajak atau mengundang. A. Bossard mengajak mitra tuturnya Zoé
untuk pergi ke café bersama.
2. Questions
Questions pertanyaan merupakan request atau permohonan dalam kasus yang khusus. Pada fungsi ini, yang dimohon kepada mitra tutur adalah
pemberian informasi tertentu kepada penutur. Contoh :
Gambar 7. Kamel dan Clémentine sedang mencari restauran untuk makan setelah casting
40 Kamel
:
… Tu n’as pas une petite faim ?
“… Kau tak merasa sedikit lapar ? ” Clémentine : Je meurs de faim.
“Aku hampir mati kelaparan ” Kamel
:
Qu’est-ce que te ferait plaisir comme restau ?
“Restauran mana yang kau suka ?” Clémentine
: Celui-là ira très bien “Yang di sana sepertinya bagus”.
Kamel et Clémentine : Ils vont au restau mereka pergi ke restauran
Girardet Pecheur, 2008 :66 Dialog 40 terjadi antara Kamel dan Clémentine setelah mereka
melakukan casting. Pada dialog 40
Kamel mengatakan “ Qu’est-ce que te ferait plaisir comme restau ?
” agar Clémentine memberikan informasi tentang restauran mana yang dia suka dan Clémentine memberikan reaksi berupa
jawaban “ Celui-là ira très bien ” sambil menunjuk ke arah restauran yang dia
suka. Dialog tersebut merupakan contoh bentuk tindak tutur direktif berjenis requestives bertujuan untuk untuk meminta Clémentine memberikan informasi
dan menunjukkan restauran mana yang dia suka. 3.
Requirements
Pada tuturan direktif yang merupakan requirements berarti tuturan tersebut merupakan ekspresi maksud penutur sehingga mitra tutur menyikapi
tuturan tersebut sebagai alasan baginya untuk bertindak. Hal itu didasarkan pada status atau kedudukan penutur. Berikut adalah contoh requirements.
41 Agnès : Cédric, tu peux venir une seconde. . . Je prépare le
casting de la pub Klinor. J’ai fait une sélection de photos.
“Cédric, kau bisa ke sini sebentar ? aku sedang mempersiapkan pemeran pub Klinor. Aku telah
memilih fotonya”.
Cédric : Il s’approche d’Agnès La pub Klinor, c’est
le jeune couple qui doit nettoyer le taches dans l’appartement, celle du bébé, du chien. . .
Ia menghampiri Agnès “Pub Klinor, itu adalah anak muda yang harus membersihkan apartemen
yang kotor karena bayi, karena anjing…”
Girardet Pecheur, 2008:66 Dialog 41 terjadi antara Agnès dan Cédric di ruang redaksi ketika
sedang memilih siapa yang akan dijadikan pemeran dalam drama yang akan mereka buat. Agnès merupakan sutradara drama dan Cédric merupakan
rekannya. Ungkapan “tu peux venir une seconde” yang diungkapkan oleh
Agnès yang merupakan seorang sutradara adalah sebuah requirements yang menjadikan alasan Cédric untuk mendekat atau menghampiri Agnès.
4. Prohibitives