50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan film Ernest et Célestine karya Daniel Pennac sebagai sumber data. Film ini merupakan film yang
berdurasi selama 81 menit dan dirilis pada 28 Februari 2014 di Prancis. Subjek penelitian ini adalah semua tuturan yang terdapat dalam film Ernest et Célestine
karya Daniel Pennac. Objek penelitiannya yaitu semua tuturan yang merupakan tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Ernest et Célestine karya Daniel
Pennac. Data pada penelitian ini berupa frasa atau kalimat yang mengandung tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Ernest et Célestine.
B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindak tutur direktif dalam film Ernest et Célestine karya Daniel Pennac adalah metode
simak. Metode simak dilakukan dengan cara menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 2015 :203. Selanjutnya, metode simak ini
diwujudkan dengan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap SBLC, karena peneliti tidak terlibat langsung dalam dialog yang terjadi di
dalam film. Alat yang digunakan dalam teknik Teknik Simak Bebas Libat Cakap
SBLC adalah diri peneliti sendiri. Peneliti tidak dilibatkan langsung untuk ikut menentukan pembentkan dan pemunculan data, kecuali hanya sebagai
pemerhati saja, pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada di luar dirinya Sudaryanto, 2015:204.
Dalam praktiknya, pada tahap penyimakan peneliti menonton film Ernest et Célestine dan mendengarkan dengan seksama setiap percakapan yang
terdapat dalam film tersebut. Proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang untuk membuat transkrip dialog yang tepat yang nantinya akan digunakan oleh
peneliti untuk mencari data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Setelah membuat transkrip dialog film Ernest et Célestine, peneliti kemudian
memahami secara cermat konteks setiap tuturan untuk menentukan tuturan yang diduga merupakan tindak tutur direktif. Tarigan 1986:35 mengatakan bahwa
konteks adalah setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui oleh pembicara dan penyimak serta yang menunjang interpretasi
penyimak terhadap apa yang dimaksudkan pembicara dengan suatu ucapan tertentu.
Kemudian peneliti menggunakan teknik lanjutan kedua, yaitu teknik catat. Pada teknik catat, setiap tuturan yang merupakan tindak tutur direktif akan
dicatat. Kemudian data tersebut dikumpulkan dan diklasifikasian berdasarkan bentuk dan jenisnya. Berdasarkan data yang ditemukan, bentuk tindak tutur
direktif dalam film Ernest et Célestine dapat diklasifikasikan menjadi : 1 tindak tutur langsung literal direct literal speech act, 2 tindak tutur tidak
langsung literal indirect literal speech act, 3 tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech act, dan 4 tindak tutur tidak langsung tidak
literal indirect nonliteral speech act. Sedangkan berdasarkan jenisnya, tindak
tutur direktif dapat diklasifikasikan menjadi tindak tutur direktif yang berjenis : 1 perintah requestives, 2 pertanyaan questions, 3 persyaratan
requirements, 4 larangan prohibitives, 5 pemberian ijin permissives, dan 6 saran advisories.
Setelah diklasifikasian berdasarkan bentuk dan jenisnya, data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tebel klasifikasi data. Contoh tabel klasifikasi
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Contoh Tabel Klasifikasi Data No
Data Konteks
Bentuk Tuturan Jenis Tindak Tutur
LL LT L
TL L
TL TL
Rq Qu Rqr Pro Per
Adv
01 Souris 8: Moi je comprends
rien? “Aku tidak mengerti
apa-apa? ”
Souris 6: Même quand on comprend,
tu comprends rien.
“Bahkan jika kami memahaminya kau
tak memahami
apapun ”
Souris 8 : Répète “ Ulangi”
Souris 6:Même quand on comprend...
“Bahkan jika kami memahaminya. . .
”
S: Malam hari di kamar tidur les souris. P : Souris 6 P 1 dan souris 8 P2. E :