digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu sesuai konteksnya. Selain konteks, Hymes 1972:59-65 membagi komponen tutur menjadi 8 yang
disingkat menjadi SPEAKING, yaitu settings, participants, ends, act of sequence, keys, instrumentalities, norms dan genres.
1. Settings
Settings merupakan latar tuturan. Di dalamnya termasuk latar tempat, waktu terjadinya tuturan serta kondisi psikologis dan kultural yang menyangkut
pertuturan tersebut.
2. Participants
Participants adalah pihak-pihak yang terlibat dalam tuturan. Yang termasuk dalam participants adalah penutur dan mitra tutur.
3. Ends
Ends merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam situasi tutur. Dengan kata lain, ends merupakan hasil yang ingin diperoleh dalam suatu tuturan.
4. Act of sequence
Act of sequence merujuk bentuk pesan dan bagaimana pesan tersebut diungkapkan.
5. Keys
Keys menujukkan cara ataupun jiwa dari pertuturan yang dilangsungkan. Hal tersebut dilihat dari isyarat, gerak tubuh, raut muka dan lain-lain.
6. Instrumentalities
Instrumentalities menunjukkan pada bagaimana tuturan tersebut diungkapkan. Instrumentalities dapat berupa lisan atau tulis.
7. Norms
Terdapat dua norm dalam sebuah tuturan, yaitu norm of interpretation dan norm of interaction. Norma interpretasi berkaitan dengan system
kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat dan norma interaksi berkaitan dengan kaidah yang mengatur tuturan.
8. Genre
Genre merupakan kategori tuturan, dapat berupa puisi, surat, artikel, komik, dan lain sebagainya.
Berikut merupakan contoh SPEAKING dalam data tindak tutur direktif.
Gambar 10. Ernest sedang lapar dan ingin memakan tikus Célestine yang ia temukan di dalam tong sampah
45 Ernest
: J’ai faim.
“Aku lapar”. Célestine
: Non Ne me mange pas Ne me mange pas
“Tidak Jangan makan aku Jangan makan aku”
Ernest : Mais moi, jai faim. Il ne mange pas
Célestine “Tapi aku lapar”. Dia tidak jadi memakan
Célestine Ernest et Célestine, 2012
Dialog 45 terjadi di depan toko, ketika Ernest yang sedang kelaparan mencari sisa-sisa makanan yang bias ia makan di dalam tong
sampah. Kemudian Ernest menemukan seekor tikus Célestine yang tergeletak di dalam tong sampah. Melihat hal itu, Ernest yang sedang kelaparan ingin
segera memakannya. Pada dialog 45, apabila dianalisis menggunakan komponen tutur
SPEAKING maka akan diperoleh hasil sebagai berikut. S Setting: latar tempat
tuturan tersebut adalah di depan toko yang masih tutup, dan latar waktunya
adalah siang hari. P Participats: P1 adalah Ernest dan P2 adalah Célestine. E Ends: untuk meminta pada Ernest agar tak memakan Célestine. A Act: tuturan
tersebut diungkapkan secara lisan. K Key : tuturan “Non Ne me mange pas
Ne me mange pas
” diungkapkan dengan nada tinggi serta dengan raut wajah yang takut karena mitra tutur tak ingin dimakan oleh Ernest dan berteriak agar
Ernest tak memakannya. I Instruments: tuturan tersebut diungkapkan dengan
menggunakan kalimat imperatif untuk meminta pada Ernest agar tak memakan
Célestine. N Norms: penutur Célestine berusaha meminta atau memohon pada mitra tutur Ernest agar tak memakannya karena tak ingin mati. G Genre:
tuturan 45 merupakan dialog.
G. Penelitian Yang Relevan