Tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech

langsung karena penutur untuk meminta mitra tuturnya berhenti bernyanyi menggunakan tipe kalimat interogatif, dan tuturan tersebut merupakan bentuk literal karena makna kata penyusunnya sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur yaitu maksud bertanya apakah penuturnya tidak bisa berhenti bernyanyi karena itu sangat mengganggu dengan men gatakan “Vous ne pouvez pas arrêter de chanter ? C’est très énervant ”.

c. Tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech

Tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech adalah tindak tutur yang diutarakan dengan tipe kalimat yang sesuai dengan maksud tuturan, tetapi kata-kata yang menyusunnya tidak memiliki makna yang sama dengan maksud penuturnya Rohmadi, 2010:37. Berikut merupakan contoh tindak tutur langsung tidak literal. 35 Sepedamu bagus, kok. Rohmadi, 2010:37 Tuturan 35 diungkapkan oleh penutur bukan untuk memuji sepeda mitra tutur yang bagus, melainkan untuk mengatakan bahwa sepeda mitra tuturnya jelek. Berdasarkan maksud tersebut, tuturan 35 merupakan contoh tindak tutur langsung tidak literal karena menggunakan kalimat berita untuk menyampaikan informasi, namun makna kata-kata penyusunnya tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penutur. Bentuk tindak tutur langsung tak literal juga dapat dilihat pada contoh berikut ini. Gambar 5. Célestine marah kepada Ernest yang ingin memakannya 36 Célestine : Comment tu tappelles? “Siapa namamu ?” Ernest : Ernest. “Ernest” Célestine : Moi, cest Célestine. Il faut quon parle sérieusement, Ernest. Tu peux pas me manger. Cest dans les contes que les ours mangent les souris. Me dis pas que tu crois aux contes, Ernest. Tes pas un ourson débile. “Aku Célestine. Kita harus berbicara serius Ernest. Kau tak boleh memakanku. Beruang memakan tikus hanya ada dalam dongeng. Jangan bilang kau percaya dongeng, Ernest. Kau tak sebodoh itu ” Ernest : Il ne croie pas aux contes Mais oui, mais jai faim dia tidak percaya pada dongeng “Ya, tapi aku lapar. ” Ernest et Célestine, 2012 Dialog 36 terjadi di depan sebuah toko yang masih tutup antara Ernest dan Célestine. Célestine sedang marah kepada Ernest karena Ernest ingin memakannya. Pada dialog 36 Célestine berkata “Me dis pas que tu crois aux contes, Ernest ” untuk menyuruh Ernest agar tidak percaya pada cerita dongeng karena Ernest bukan merupakan beruang yang bodoh. Tuturan tersebut merupakan bentuk tuturan langsung non literal karena menggunakan kalimat perintah untuk menyampaikan suatu perintah namun makna kata-kata penyusunnya tidak sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur yaitu maksud untuk melarang Ernest percaya pada cerita dongeng dengan mengatakan “Me dis pas que tu crois aux contes, Ernest”.

d. Tindak tutur tidak langsung tak literal indirect nonliteral speech act