Bertrand :
Attendez. J’ai réservé la semaine dernière. J’ai votre confirmation.
“Tunggu. Saya telah melakukan reservasi minggu kemarin. Saya telah menerima
konfirmasi anda ”.
La réceptionniste : Je peux voir ? “Bisa saya lihat ?”
Bertrand : Tenez. Il fait voir la confirmation à la
Réceptionniste “Ini
silakan”. Dia
menunjukkan konfirmasinya pada resepsionis
Girardet Pecheur, 2008:58 Dialog 4 terjadi di sebuah rumah makan dan diungkapkan oleh
seorang pelayan kepada pelanggannya untuk menanyakan bukti reservasi. Pada Dialog 4 La réceptionniste
mengatakan “Je peux voir ?” tidak semata-mata
untuk bertanya apakah pelanggan tersebut bisa melihat bukti reservasi, tetapi juga bermaksud agar pelanggannya menunjukkan atau memberikannya. Hal
tersebut ditunjukkan oleh reaksi yang diberikan Bertrand yaitu Bertrand memperlihatkan bukti konfirmasi reservasinya kepada La réceptionniste.
c. Tindak Tutur Perlokusi Perlocutionary Act
Tindak perlokusi adalah tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi mitra tutur. Tindak perlokusi disebut juga
The Act of Affecting Someone. Sebuah tuturan dapat memiliki daya pengaruh atau efek bagi yang mendengarnya baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Berikut merupakan contoh tindak perlokusi. 5
Kemarin ayahku sakit. Rohmadi, 2010:34 Tuturan 5 diucapkan seorang yang tidak dapat menghadiri undangan
temannya, maka ilokusi dari tuturan tersebut adalah untuk meminta maaf atas
ketidaksanggupannya menghadiri undangan dan perlokusinya adalah agar temannya dapat memaklumi ketidakhadirannya tersebut. Selain pada contoh
tersebut, tindak perlokusi juga dapat dilihat dari contoh berikut ini.
Gambar 3. Ketika seorang calon walikota sedang berkampanye di depan warga kota.
6 Les citoyens : Nous voulons qu’il y ait des pistes pour les vélos
il faut que vous développiez les transports en commun Il faut que vous recrutiez des
policiers “Kami ingin ada banyak jalur untuk sepeda.
Anda harus mengembangkan transportasi umum dan merekrut polisi”
Le candidat de Maire :
Je dis qu’il y aura 40 km de pistes pour v
élos. N’oubliez pas que nous développerons les transports en commun. Je
sais que l’insécurité augmente.
“Saya berkata bahwa akan nada 40 km jalur untuk sepeda, jangan lupa, bahwa kami akan
mengembangkan transportasi umum serta keamanan akan meningkat”.
Girardet Pecheur, 2008 :144 Dialog 6 diungkapkan oleh seorang calon walikota yang sedang
berkampanye di sebuah gedung dan mendengar keinginan warga. Perlokusi dari dialog 6 adalah Le candidat de Maire
mengatakan “Je dis qu’il y aura 40 km de pistes pour vélos. N’oubliez pas que nous développerons les
transports en commun. Je sais que l’insécurité augmente” untuk
mempengaruhi les citoyens agar memilihnya pada pemilihan kota nanti. Selain perlokusi, tuturan tersebut juga merupakan bentuk tindak tutur lokusi yang
bertujuan untuk menyatakan suatu informasi bahwa akan nada 40 km jalur untuk sepeda, akan ada pengembangan transportasi umum serta peningkatan
keamanan. Dari contoh tersebut maka dapat diketahui bahwa dalam suatu tuturan,
di dalamnya dapat terkandung lokusi saja, ilokusi saja atau perlokusi saja. Namun tidak menutup kemungkinan suatu tuturan mengandung dua atau
bahkan ketiganya sekaligus. Dari ketiga jenis tindak tutur yang telah diungkapkan tersebut, tindak
tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang memiliki beragam fungsi dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari. Illocution sendiri memiliki arti
tuturan yang ingin disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur selain memiliki makna semantic juga memiliki daya force tuturan atau maksud
tuturan di dalam arti untuk apa tuturan tersebut diungkapkan. Secara singkat, tindak ilokusi dapat di definisikan sebagai tindak tutur yang mengandung
maksud dan fungsi atau daya tuturan Sulistyo, 2014:7
2. Jenis Tindak Tutur Ilokusi