Intrinsik merupakan unsur-unsur rohani dari karya sastra mengenai tema dan arti tersirat di dalamnya yang harus diangkat. Unsur intrinsik ada yang
masuk ke dalam intrinsik inti, intrinsik ulasan, dan intrinsik impresif.
6
Burhan Nurgiantoro menjelaskan bahwa unsur intrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra. Unsur-unsur ini secara faktual akan ditemukan
seorang pembaca karya sastra. Intrinsik merupakan unsur langsung dari sebuah karya sastra. Keterpaduan antarunsur intrinsik yang akan membuat
novel berwujud sehingga karya sastra hadir sebagai karya sastra.
7
Novel dibangun atas unsur-unsur hingga terbentuk satu kesatuan yang saling
terpadu. Unsur intrinsik novel adalah sebagai berikut.
a. Tema
Tema merupakan gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Segala persoalan yang ada dalam cerita diangkat dalam tema. Penggambaran tema
cerita dapat terletak di unsur cerita seperti penokohan, alur, atau latar.
8
Robert Stanton mengungkapkan tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna pengalaman manusia, artinya sesuatu pengalaman yang mudah
diingat. Beberapa cerita yang dialami manusia dimaksudkan untuk memberi label baik atau buruk kepada tindakan karakter-karakter di dalam.
9
P.Suparman Natawidjaja mengungkapkan tema merupakan bagian dari unsur intrinsik inti bersama dengan maksud dan tujuan.
10
Identitas tema haruslah sejalan dengan maksud dan tujuan dari cerita yang ditulis pengarang. Seperti yang diungkapkan Robert Stanton bahwa
tema seperti makna pengalaman manusia yang membuat cerita lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak. Dengan tema, bagian awal dan akhir
cerita akan menjadi pas.
11
6
P. Suparman Natawidjaja, Apresiasi Sastra dan Budaya, Jakarta: Intermasa. 1982, h.102.
7
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995, h. 23.
8
E. Kosasih, op. cit., h. 55.
9
Robert Stanson, op. cit., h. 36.
10
P. Suparman, op. cit.,h. 102.
11
Robert Stanton, op. cit., h. 37.
E. Kosasih menjabarkan cara-cara penemuan tema. Setidaknya ada empat unsur intrinsik yang digunakan pengarang untuk menjabarkan tema ceritanya.
1. Melalui Alur Cerita
Alur cerita kerap kali dipakai oleh pengarang untuk membimbing pembaca dalam mengenali tema dalam cerita yang ditulisnya.
2. Melalui Tokoh Cerita
Tokoh cerita dengan bermacam-macam sifat dan wataknya sengaja diciptakan oleh pengarang untuk dimuati tema. Tokoh jahat antagonis
biasanya dipertentangkan dengan tokoh baik protagonis. Jika pengarang hendak menunjukkan kepada pembaca bahwa kebaikan tidak selamanya
benar, pengarang dapat saja mengalahkan pemain dengan watak baik. Akan tetapi, bahwa pengarang bertujuan menyatakan bahwa kejahatan
pasti punah, pengarang tentu akan memenangkan tokoh protagonis. 3.
Melalui Bahasa yang Digunakan oleh Pengarang Melalui dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokoh cerita dan komentar
pengarang terhadap peristiwa-peristiwa, pengarang dapat menyampaikan pernyataan-pernyataan yang dapat dijadikan rumusan tema.
12
Hampir sama dengan E. Kosasih, Robert Stanton juga mengungkapkan cara mengenali tema sebuah cerita. Menurutnya, cara paling efektif untuk
mengenali tema sebuah karya adalah dengan mengamati secara teliti setiap konflik yang ada di dalamnya. Tema dan konflik memiliki hubungan yang
sangat erat. Konflik utama biasanya mengandung sesuatu yang sangat berguna dan benar-benar dirunut.
13
Hal ini menjelaskan bahwa tema dan konflik merupakan satu kesatuan yang sejalan. Tema tidak mungkin terlepas
dari konflik yang dialami tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara konflik juga tidak mungkin berada jauh dari tema cerita.
b. Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya hanya terbatas pada peristiwa-peristiwa kausal, artinya
12
E. Kosasih, op. cit., h. 56-57.
13
Robert Stanton, op. cit., h. 42.