memberikan kesan realistis kepada pembaca dan menciptakan suasana yang sungguh-sungguh ada.
21
1. Latar Tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar tempat berhubungan dengan kondisi
ruang dan bentuk. Pengunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah mencerminkan atau tidak bertentangan dengan sifat dan keadaan
geografis tempat yang bersangkutan. 2.
Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa
dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan biasanya dihubungkan dengan waktu faktual dan kaitannya dengan peristiwa sejarah.
3. Latar Sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
karya fiksi.
22
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan ketiga latar di atas dalam penelitian. Ketiga latar tersebut erat kaitannya dengan objek penelitian, yakni
kritik sosial.
d. Penokohan
Penokohan adalah salah satu cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita.
23
Aminudin menjelaskan penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku.
24
Dalam penokohan, pembaca dapat menemukan karakter-karakter dari tokoh yang
ditampilkan pengarang di ceritanya. Untuk menggambarkan karakter tokoh, pengarang dapat menggunakan
teknik berikut. 1.
Penggambaran Cakapan
21
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 217.
22
Ibid., h. 227-233.
23
E. Kosasih, op. cit., h. 61.
24
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Sastra, Bandung: Penerbit Sinar Baru, 1987, h. 79.
Percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita biasanya juga dimaksudkan untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan.
2. Penggambaran Fisik atau Perilaku Tokoh
Apa yang dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku, dapat dipandang menunjukkan reaksi, sifat, dan sikap yang mencerminkan
dirinya. Sedangkan perlukisan fisik seseorang sering berkaitan dengan keadaan
kejiwaannya atau
pengarang sengaja
mencari dan
menghubungkan adanya keterkaitan itu. 3.
Penggambaran Lingkungan Kehidupan Tokoh Pelukisan suasana latar dapat mengidentifikasikan sifat kedirian tokoh.
Lingkungan kehidupan tokoh dapat menjelaskan secara tersirat seperti apa tokoh tersebut. Seseorang yang sering berada dalam lingkungan
masjid, biasanya digambarkan sebagai tokoh yang baik. 4.
Pengungkapan Jalan Pikiran Tokoh Merupakan teknik pikiran dan perasaan yang tak pernah dilakukan secara
konkret dalam bentuk tindakan dan kata-kata. Jalan pikiran tokoh dapat juga hal yang terlintas dalam benak si tokoh tersebut.
5. Penggambaran oleh Tokoh Lain
Merupakan teknik reaksi yang diberikan tokoh lain terhadap tokoh utama atau tokoh yang dipelajari kediriannya, yang berupa pandangan,
pendapat, sikap, komentar, dan lain-lain.
25
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan ceritanya.
26
Abrams dalam Nurgiyantoro menjelaskan sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana mejadikan tokoh,
tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang berbentuk cerita dalam karya fiksi.
27
Sudut pandang menjadi bagian yang tidak dapat terlepas dari cerita. Hal ini dapat menjelaskan kedudukan pengarang dalam cerita yang dibuatnya.
Macam-macam sudut pandang dijelaskan oleh Burhan Nurgiantoro.
25
Burhan Nurgiantoro, op. cit., 201-209.
26
E. Kosasih, op. cit., h. 62.
27
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 248.