Manfaat Penelitian Metode Penelitian

E. Kosasih menjabarkan cara-cara penemuan tema. Setidaknya ada empat unsur intrinsik yang digunakan pengarang untuk menjabarkan tema ceritanya. 1. Melalui Alur Cerita Alur cerita kerap kali dipakai oleh pengarang untuk membimbing pembaca dalam mengenali tema dalam cerita yang ditulisnya. 2. Melalui Tokoh Cerita Tokoh cerita dengan bermacam-macam sifat dan wataknya sengaja diciptakan oleh pengarang untuk dimuati tema. Tokoh jahat antagonis biasanya dipertentangkan dengan tokoh baik protagonis. Jika pengarang hendak menunjukkan kepada pembaca bahwa kebaikan tidak selamanya benar, pengarang dapat saja mengalahkan pemain dengan watak baik. Akan tetapi, bahwa pengarang bertujuan menyatakan bahwa kejahatan pasti punah, pengarang tentu akan memenangkan tokoh protagonis. 3. Melalui Bahasa yang Digunakan oleh Pengarang Melalui dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokoh cerita dan komentar pengarang terhadap peristiwa-peristiwa, pengarang dapat menyampaikan pernyataan-pernyataan yang dapat dijadikan rumusan tema. 12 Hampir sama dengan E. Kosasih, Robert Stanton juga mengungkapkan cara mengenali tema sebuah cerita. Menurutnya, cara paling efektif untuk mengenali tema sebuah karya adalah dengan mengamati secara teliti setiap konflik yang ada di dalamnya. Tema dan konflik memiliki hubungan yang sangat erat. Konflik utama biasanya mengandung sesuatu yang sangat berguna dan benar-benar dirunut. 13 Hal ini menjelaskan bahwa tema dan konflik merupakan satu kesatuan yang sejalan. Tema tidak mungkin terlepas dari konflik yang dialami tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara konflik juga tidak mungkin berada jauh dari tema cerita.

b. Alur

Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya hanya terbatas pada peristiwa-peristiwa kausal, artinya 12 E. Kosasih, op. cit., h. 56-57. 13 Robert Stanton, op. cit., h. 42. tidak terbatas pada ujaran dan tindakan tetapi juga perubahan sikap, pandangan, dan keputusan karakter tokoh. Setiap adegan yang dilakukan tokoh, akan mempengaruhi hubungannya dengan karakter-karakter lain. Akhirnya, reaksi yang ditimbulkan karakter lain itu akan balik mempengaruhinya. 14 E. Kosasih memaparkan alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Dalam novel, jalan ceritanya terkadang berbelit-belit dan penuh kejutan, sehingga novel memiliki jalan cerita yang lebih panjang. 15 Alur merupakan tulang punggung cerita. Ia dapat membuktikan dirinya sendiri meskipun jarang diulas panjang dalam analisis. Tanpa adanya pemahaman-pemahaman yang mempertautkan alur, sebuah cerita tidak akan pernah seutuhnya dimengerti. 16 Keberadaan alur dapat dikatakan elemen penting dalam sebuah cerita karena alur dapat menjelaskan isi keseluruhan cerita tersebut. Secara umum jalan cerita terbentuk atas bagian-bagian berikut ini. 1. Pengenalan Situasi Cerita exposition Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh. 2. Pengungkapan Peristiwa complication Dalam bagian ini disebutkan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 3. Menuju pada Adanya Konflik rising action Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, atau pun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh. 4. Puncak Konflik turning point 14 Ibid., h. 26. 15 E. Kosasih, op. cit., h. 58. 16 Robert Stanton, op. cit., h. 28. Bagian ini disebut pula klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula ditentukan perubahan nasib beberapa tokohnya, misalnya berhasil-tidaknya menyelesaikan masalah. 5. Penyelesaian ending Sebagai akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokoh setelah mengalami peristiwa puncak. Namun, ada pula novel yang menyelesaikan akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembaca. Jadi, akhir cerita dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian. 17 Setidaknya berdasarkan bagian-bagian alur di atas, Robert Stanton menjelaskan dua elemen dasar yang membangun alur, yaitu konflik dan klimaks. Konflik internal yang tampak jelas yang hadir melalui hasrat dua orang karakter atau hasrat seorang karakter dengan lingkungannya setidaknya dimiliki dalam karya fiksi. 18 Konflik utama selalu terikat teramat intim dengan tema cerita. Seperti yang diungkapkan dalam bagian tema, bahwa konflik dan tema merupakan satu kesatuan yang sejalan. Sementara klimaks adalah saat konflik terasa sangat intens sehingga akhir cerita tidak dapat dihindarkan lagi. Klimaks muncul dari perkumpulan konflik dalam cerita. Klimaks utama sering berwujud satu peristiwa yang tidak terlalu spektakuler. 19

c. Latar

Latar adalah lingkungan yang melingkupi peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Biasanya latar dilukiskan dengan menggunakan kalimat-kalimat deskriptif. Latar dapat merangkum oang-orang yang menjadi karakter dalam cerita. 20 Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini dapat 17 E. Kosasih, op. cit., h. 58. 18 Robert Stanton, op. cit., h. 31. 19 Ibid., h. 32. 20 Ibid., h. 35.