Menurut BapakIbu apakah kualitas Raskin layak untuk dikonsumsi?
Jawaban Bapak Adi Hartono “Beda-bedalah gak sama ini kalau tanggalnya”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, semua informan mengatakan bahwa pendistribusian Raskin setiap bulannya dilakukan pada tanggal yang berbeda, hal
ini juga dikatakan oleh kepala desa dan masing-masing kepala dusun, dan juga dibenarkan oleh pihak kecamatan, mereka mengatakan bahwa distribusi raskin
baru bisa dilakukan jika setoran pembayaran raskin bukan sebelumnya telah diserahkan minimal 80 kepada pihak Bulog, jika masih ada tunggakan yang
terjadi, maka distribusi raskin belum bisa dilkakukan, hal inilah yang menyebabkan perbedaan tanggal realisasi raskin setiap bulannya, semakin cepat
setiap desa menyelesaikan administrasi nya makan semakin cepat pendistribusian raskin dilakukan.
6. Menurut BapakIbu apakah kualitas Raskin layak untuk dikonsumsi?
Jawaban Ibu Mulyani “Kadang-kadang layak, kadang-kadang enggak lah, tapi kan tetap
dimakan juga, kalau dapet yang jelek terus ditukar tukarannya pun sama aja.”
Jawaban Ibu Yusni “Gimana ya, ya layak juga lah, dibilang gak layak nanti sombong kali lah,
kadang dapat yang kuning, jelek, udah bau, mungkin itu beras yang udah lama kali jadi dia udah kayak berbubuk gitu berasnya, tapi belakangan ini
lumayan bagus juga berasnya”.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Effendi Bukit “Sebagian layak kualitasnya sebagian enggak layak juga, kadang tiga
bulan sekalinya baru bagus bisa dimakan, kalau udah hancur kali berasnya itu gak bisa lagi dimakan”.
Jawaban Ibu Sulastri “Cemana ya dibilang, kalau saya orang gak mampu ini ya layak lah
dikonsumsi, pernah juga 4 kali dapat yang udah hancur berasnya, tapi gak bau dan gak berkutu”.
Jawaban Bapak Edison Tarigan “Kadang layak kadang enggak, beda-beda juga, kadang enak kadang
enggak, tapi kami selalu kami campur sama beras yang bagus, kalau gak dicampur payah juga makannya”.
Jawaban Ibu Fitriani “Sebetulnya gak layak juga karena seringan yang jelek, mau makannya
pun berat, jadi dicampur sama beras yang bagus, lebih banyak campurannya daripada raskinnya, kadang pun dibagi-bagi sama kawan
yang gak dapet, nanti kami bagi 3 orang jadi masing-masing 5 kilo, tapi di data tetap atas nama saya”.
Jawaban Bapak Syamsul Bahri “Masih layak lah, tapi seenak-enak nya beras bulog itu ya seberapa lah,
kalau dibilang jelek kali pun enggak juga, masih bisa lah dimakan, kadang dicampur juga makannya, kasian anak-anak, kalau saya udah
biasa makan beras gitu dari kecil”.
Jawaban Bapak Muhammad Rajali “Layak lah, karena kan gak ada yang lain juga”.
Jawaban Bapak Idaman Sinuhaji “Layak lah kalau yang sekarang ini, sejak dua tahun belakangan ini
kualitas nya bagus, tapi kalau yang dulu gak layak, kadang bauk apek, patah-patah berasnya warnanya pun udah kuning”.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Adi Hartono “Layak lah, waktu dulu saya ambil pun saya makan, tapi itupun anak-
anak saya masih kecil-kecil, kasian juga melihatnya makan beras gitu, makanya gak saya ambil lagi”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, informan memberikan jawaban yang berbeda, sebagian informan mengatakan beras raskin layak untuk dikonsumsi,
tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa kualitas raskin tidak layak konsumsi, ada juga yang mengatakan bahwa kualitas raskin kadang layak dan kadang tidak layak
konsumsi, tergantung kondisi beras yang didistribusikan.
7. Apakah BapakIbu pernah mengetahui adanya penerima Raskin yang tidak tepat sasaran?