Apakah BapakIbu pernah mengetahui adanya penerima Raskin yang tidak tepat sasaran?
Jawaban Bapak Adi Hartono “Layak lah, waktu dulu saya ambil pun saya makan, tapi itupun anak-
anak saya masih kecil-kecil, kasian juga melihatnya makan beras gitu, makanya gak saya ambil lagi”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, informan memberikan jawaban yang berbeda, sebagian informan mengatakan beras raskin layak untuk dikonsumsi,
tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa kualitas raskin tidak layak konsumsi, ada juga yang mengatakan bahwa kualitas raskin kadang layak dan kadang tidak layak
konsumsi, tergantung kondisi beras yang didistribusikan.
7. Apakah BapakIbu pernah mengetahui adanya penerima Raskin yang tidak tepat sasaran?
Jawaban Ibu Mulyani “Enggak pernah tau lah saya kalu masalah gak tepat sasaran, kayaknya
disini sih gak ada”. Jawaban Ibu Yusni
“Kayaknya disini gak ada, kami semua sama gak ada yang terlalu menonjol kali ekonominya”.
Jawaban Bapak Effendi Bukit “Kalau gak tepat sasaran gak adalah, lagian sekarang rumah kami udah
jauh dari sana, kami pun sibuk tiap hari, jadi gak pernah lagi kesana, gak tau lagi siapa-siapa aja yang dapat beras ini”.
Jawaban Ibu Sulastri “Saya rasa adalah, karena lihat lah rata-rata orang dusun I itu kaya nya
semua, tapi paling banyak dusun I yang dapat, kami pun mungkin karena suami saya orang lama disini makanya dapat, orang yang kenal sama
kepala desa banyak yang dapat”.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Edison Tarigan “Itu gak tau lah, karena kan di daerah sini layak juga lah semua yang
dapat, kalau dusun lain gak tau juga siapa-siapa aja yang dapat”. Jawaban Ibu Fitriani
“Kayaknya kalau di dusun sini semua sama tepat sasaran yang dapet”. Jawaban Bapak Syamsul Bahri
“Saya rasa kalau didusun ini gak adalah, masih biasa-biasa aja, kalaupun dibilang gak layak berarti semua nya lah gak layak, karena disini gak
adanya yang susah kali, kalau masih mau kerja masih bisanya makan”.
Jawaban Bapak Muhammad Rajali “Ada lah kalau disini ada juga beberapa juga yang gak layak, tapi dapet
beras raskin”. Jawaban Bapak Idaman Sinuhaji
“Tidak ada kalau di dusun ini”. Jawaban Bapak Adi Hartono
“Ada lah kalau menurut saya, kalau di dusun ini gak banyak kali yang gak tepat sasaran, tapi ada lah beberapa”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, informan memeberikan jawaban yang berbeda, sebagian mengatakan bahwa raskin pendistribusian sudah tepat sasarn
sebagain lagi mengatakan bahwa ada penerima raskin yang tidak tepat sasaran, hal ini juga dibenarkan oleh kepala Desa Lau Gumba, beliau membenarkan bahwa
distribusi raskin yang dilakukan memang sudah sesuai dengan data BPS, tetapi data BPS ada juga yang tidak sesuai kriteria, karena ada warga yang memiliki
rumah bagus dengan kondisi ekonomi yang bagus juga tetapi beliau masih tertera di data BPS hingga saat ini.
Universitas Sumatera Utara
8. Menurut BapakIbu apakah ada warga yang seharusnya berhak menerima raskin, tetapi ia tidak termasuk sebagai sasaran penerima
raskin ?
Jawaban Ibu Mulyani “Gak ada jugalah, karena kan disini rata-rata kayaknya orangnya mampu
lah ya, mungkin pun saya dapat Raskin ini karena masih banyak tanggungan anak sekolah, makanya kami diutamakan”.
Jawaban Ibu Yusni “Ada, kalau menurut saya ya gimana ya datanya, karena disini ada ibu
warni itu ia sangat membutuhkan tapi dia gak dapat raskin, tapi kata kadus data yang dapat ini bukan dari sini, tapi dari pusat, jadi gimana
mau disalahkan, karena kadus nya pun gak dapet raskin juga”.
Jawaban Bapak Effendi Bukit “Gimana ya saya bilangnya, program Raskin ini kan berkelanjutan dari
dulu hingga sekarang,jadi mungkin dia sistemnya digilir dan dialihkan, jadi gantian yang dapat. Memang belum tepat sasaran, tapi ada keadilan,
karena menurut saya, saya pun gak layak untuk dapat Raskin, tapi kalau kita lihat lagi secara keseluruhan di Tanah karo ini gak ada yang layak
menerima Raskin ini”.
Jawaban Ibu Sulastri “Kalau ini saya gak tau, karena saya nerima di tempat, jadi gak tau
siapa-siapa yang gak dapat”. Jawaban Bapak Edison Tarigan
“Ya banyak lah, namanya juga kita tinggal di rumah petak sewaan kayak gini, tapi payahnya disini kadang banyak juga yang pindah-pindah, gak
ada KTP tetap, jadikan gak mungkin dapat, kalau kami memang udah penduduk tetap”.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Ibu Fitriani “Adalah, banyak juga yang mau raskin ini tapi dia gak dapet, namanya
gak ada di data, kadang ada juga yang suka minta ke kami yang dapet jatah, yaudah berasnya dibagi-bagi lah, namanya pun kawan, kasian juga
yang gak dapet”.
Jawaban Bapak Syamsul Bahri “Saya rasa gak ada disini, walaupun istilahnya dia di data gak dapet, tapi
kan bisa gantian sama kami yang dapet, kadang kami bagi-bagi juga biar rata, ganti-gantian lah”.
Jawaban Bapak Muhammad Rajali “Ada juga kalau itu, lumayan banyak juga disini yang seharusnya dapet
beras murah tapi malah gak dikasi ”. Jawaban Bapak Idaman Sinuhaji
“Memang ada beberapa orang yang sekarang ini dia gak dapat raskin, tapi dia dulu pernah dapat kok, karena sekarang saya lihat raskin ini
berdasarkan kartu BLSM, karena kan BLSM berdasarkan BLT, BLT itukan yang mendata dari pusat statistik, jadi mungkin datanya sama,
mungkin pas di data kerumah dia rumahnya udah bagus, jadi gak dapat raskin lagi”.
Jawaban Bapak Adi Hartono “Iya, ada juga kalau disini beberapa rumah tangga yang gak dapet raskin
padahal harusnya dapat”. Berdasarkan hasil wawancara diatas, diketahui bahwa informan
memberikan jawaban beragam mengenai adanya warga yang seharusnya berhak menerima raskin tetapi tidak menerima raskin, sebagian informan mengatakan ada
dan sebagian informan mengatakan tidak ada. Diketahui pula di dusun IV, masyarakat yang di data tidak mendapatkan raskin masih bisa membeli raskin ini,
yaitu dengan adanya rasa sosial yang tinggi di dusun tersebut, setiap bulannya
Universitas Sumatera Utara
selalu ada warga yang berbagi raskin dengan warga lain yang dianggap membutuhkan beras tersebut.
Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia
9. Menurut BapakIbu apakah pendistribusian Raskin di Desa Lau Gumba telah berjalan dengan efektif?