Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian Informan Penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskiptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisis untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. 16 16 Danin, Sudarman. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung. Pustaka Setia. Hal 41 Dalam penelitian ini, bentuk yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam. Peneliti memilih penelitian ini karena bersifat menyeluruh holistic, dinamis dan tidak menggeneralisasi. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian dalam melihat bagaimana implementasi program beras untuk keluarga miskin di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi yang merupakan fenomena sosial yang memerlukan informasi mendalam dan menyeluruh dari masing-masing informan agar terlihat jelas apa yang sebenarnya terjadi dilapangan.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Lau Gumba, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi ini karena Desa Lau Gumba merupakan salah satu daerah target program Raskin. Universitas Sumatera Utara

2.3 Informan Penelitian

Adapun informan yang menjadi objek penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu informan kunci dan informan utama. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. 17 1. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Camat Berastagi, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan Hidup Kecamatan Berastagi, Kepala Desa Lau Gumba, Kepala Dusun di Desa Lau Gumba. 2. Sedangkan yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mendapat Raskin karena mereka adalah orang-orang yang terlibat langsung dan merasakan program Raskin. Penentuan jumlah informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling atau teknik bola salju. Teknik sampling bola salju adalah teknik penarikan sampel yang pada awalnya sangat kecil jumlahnya, lalu kemudian jumlah responden semakin banyak 18 Dalam penelitian ini, yang akan dijadikan informan kunci adalah Camat Berastagi selaku penanggung jawab kegiatan pengimplementasian Raskin di . Hal ini ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Penarikan sampel dilakukan secara berantai, mulai dari responden yang dianggap paling tahu mengenai masalah yang akan diteliti oleh peneliti. 17 Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Kencana Prenada Media Group 18 Singarimbun, op. cit, hal 173 Universitas Sumatera Utara wilayah penelitian, dan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan Hidup selaku pelaksana distribusi Raskin di wilayah penelitian, setelah itu dilanjutkan dengan Kepala Desa Lau Gumba yang dan Kepala Dusun di Desa Lau Gumba selaku pelaksana program Raskin di wilayah ini dan dilanjutkan dengan menarik informan utama yaitu masyarakat yang menerima Raskin di Desa Lau Gumba untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian.

2.4 Teknik Pengumpulan Data