Komunikasi Dan Koordinasi Antar Instansi

Mengenai Sumber Daya finansial masyarakat penerima Raskin di Desa Lau Gumba, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, semua penerima Raskin memiliki sumber daya finansial yang mencukupi untuk membeli jatah Raskin mereka, hal ini dibuktikan karena warga tidak pernah tidak membeli Raskin dengan alasan tidak memiliki uang untuk menebus raskin nya, jika pun ada warga yang tidak membeli Raskin, biasanya karena memang tidak ingin membeli dan karena ketinggalan informasi tentang Raskin, sehingga raskin sudah dialihkan kepada warga lain. Selain itu, masyarakat Desa Lau Gumba yang menerima Raskin juga mengaku tidak merasa terbebani dengan harga Raskin yang harus dibayar, walaupun ada beberapa masyarakat yang merasa selisih harga jual di titik distribusi dan dilapangan dianggap cukup besar jika hanya digunakan untuk biaya transportasi, tetapi secara umum mereka merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Hal ini dapat menunjukkan bahwa masyarakat penerima Raskin di Desa Lau Gumba telah ikut berpartisiasi dalam melancarkan program Raskin, karena kontribusi masyarakat memang begitu berarti dalam menyukseskan program ini, apabila masyarakat tidak memiliki dana untuk menebus beras murah ini maka dapat dipastikan pelaksanaan program ini akan tersendat, dan akan berdampak langsung dengan penyaluran Raskin di bulan- bulan berikutnya.

5.1.3 Komunikasi Dan Koordinasi Antar Instansi

Keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementator mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi sasaran dan tujuan harus dikomunikasikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi distorsi Universitas Sumatera Utara implementasi. Komunikasi dapat terjadi secara internal maupun secara eksternal. Untuk komunikasi internal diadakan Rakor rapat koordinasi secara berjenjang di setiap tingkat pemerintahan, dari tingkat provinsi hingga tingkat Desakelurahan. Dalam pengimplementasian program Raskin, komunikasi internal terjadi antara sesama pelaksana distribusi Raskin, seperti antara pihak kecamatan dengan petugas pelaksana program Raskin desa. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk komunikasi internal dilakukan melalui sosialisasi yang dilakukan pada setiap rapat koordinasi dan pada setiap pengambilan raskin di Kecamatan, komunikasi dan koordinasi dilakukan secara langsung maupun melalui alat komunikasi, komunikasi yang biasanya dilakukan adalah mengenai waktu datang beras, pengambilan beras dan penyerahan laporan realisasi penjualan beras sekaligus penyetoran uang penjualan Raskin. Untuk komunikasi internal antar pelaksana distribusi Raskin di Desa Lau Gumba, biasanya hanya mengenai masalah harga raskin, penyetoran uang penjualan Raskin dan tanggal kedatangan Raskin dari titik distribusi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tidak semua kepala dusun di desa ini memperoleh informasi yang sama mengenai raskin, hal ini disebabkan karena dalam proses distribusi Raskin hanya 1 orang kepala dusun yang langsung terlibat dengan pihak kecamatan, baik dalam pengambilan jatah raskin maupun dalam hal penyetoran dan penyerahan laporan, yaitu kepala dusun I, sedangkan kepala dusun yang lain hanya menunggu informasi dari kepala dusun I dan dari kepala desa saja. Meskipun begitu, setiap kepala dusun sudah mengerti apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab nya sebagai pelaksana distribusi Raskin kepada RTS- Universitas Sumatera Utara PM. Karena distribusi Raskin memang sudah dilakukan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Untuk komunikasi dan koordinasi eksternal komunikasi yang dilakukan kepada masyarakat, berdasarkan hasil penelitian di Desa Lau Gumba disimpulkan bahwa, warga penerima Raskin tidak mendapatkan informasi secara formal mengenai apa yang menjadi maksud dan tujuan dari program ini, tetapi secara keseluruhan mereka mengetahui bahwa program ini bertujuan baik yaitu untuk membantu dan untuk mengurangi beban hidup masyarakat miskin. Komunikasi yang biasanya dilakukan oleh kepala desa dan kepala dusun kepada masyarakat adalah komunikasi mengenai harga Raskin, dan pemberitahuan jika Raskin sudah datang dan sudah dapat diambil setiap bulannya. Hal ini senada dengan pernyataan kepala desa bahwa setiap ada informasi mengenai Raskin akan langsung diinformasikan langsung kepada masyarakat ataupun melalui papan pengumuman di kantor kepala desa. Informasi mengenai perubahan data penerima Raskin tidak ada dilakukan kepada masyarakat karena memang dalam beberapa tahun terakhir data penerima Raskin di Desa Lau Gumba tidak pernah mengalami perubahan, baik pengurangan, pengalihan maupun penambahan warga penerima manfaat.

5.1.4 Disposisi Implementator