Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

dua variabel yaitu, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas independent dalam penelitian ini adalah model pengajaran langsung Direct InstructionDI. Variabel terikat dependent adalah hasil belajar fisika siswa.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini akan diperoleh data yang berupa skor hasil belajar fisika siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar fisika. Adapun tes hasil belajar yang diberikan berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest. Tes awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan, sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dari proses pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar fisika. Tes hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Tes yang akan diberikan merupakan tes objektif, dengan alasan bahwa penggunaan tes objektif dapat mencakup bahan pelajaran secara luas. Adapun bentuknya yaitu berupa soal pilihan ganda multiple choice dengan empat pilihan options. Instrumen tes ini harus memenuhi empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan harus melalui pengujian dan perhitungan.

a. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk memvalidasi intrumen hasil belajar yaitu menggunakan rumus koefesien korelasi biserial γ pbi untuk menentukan validitas tiap-tiap item butir soal dengan rumus sebagai berikut 6 : 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001, h. 79 q p S M M t t p pbi − = γ Keterangan : γ pbi : Koefisien korelasi biserial M p : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t : Rerata skor total S t : Standar deviasi dari skor total p : Proporsi siswa yang menjawab benar p = banyaknya siswa yang benar jumlah seluruh siswa q : Proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 – p Tabel 3. 2 Kriteria Validitas No. Rentang Nilai Kriteria 1. 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 2. 0,600 – 0,800 Tinggi 3. 0,400 – 0,600 Cukup 4. 0,200 – 0,400 Rendah 5. 0,000 – 0,200 Sangat rendah Perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada Lampiran 22. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data bahwa dari 40 soal yang diujicobakan terdapat 26 soal yang dinyatakan valid. Diantara 26 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan pada tes hasil belajar menggunakan metode KR-20. Metode Kuder Richardson-20 KR-20 yang digunakan untuk mencari reliabilitas, dengan rumus sebagai berikut 7 : ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∑ 2 2 11 1 S pq S n n r Keterangan : r 11 : Reliabilitas secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n : Banyak item S : Standar deviasi dari tes Nilai korelasi reliabilitas yang sudah diperoleh kemudian dibandingkan dengan kategori interpretasi korelasi reliabilitas adalah : Tabel 3. 3 Kriteria Reliabilitas No. Rentang Nilai Kriteria 1. 0,90 – 1,00 Tinggi sekali 2. 0,70 – 0,90 Tinggi 3. 0,40 – 0,70 Cukup 4. 0,20 – 0,40 Rendah 5. 0,00 – 0,20 Kecil Perhitungan nilai reliabiltas ini terdapat pada lampiran 23 bersama dengan uji validitas. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0,71. Nilai ini termasuk kategori tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian ini. 7 Ibid., h. 100-101

c. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal itu sukar, sedang, atau mudah maka soal-soal tersebut diujikan taraf kesukarannya terlebih dahulu. Indeks kesukaran butir-butir soal ditentukan dengan rumus 8 : JS B P = Keterangan : P : Indeks Kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh peserta tes Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran No. Rentang Nilai Kriteria 1. 0,70 – 1,00 Mudah 2. 0,30 – 0,70 Sedang 3. 0,00 – 0,30 Sukar Perhitungan pemenuhan kriteria ini terdapat pada Lampiran 25. Kriteria soal yang dianggap layak untuk digunakan adalah soal yang memiliki derajat kesukaran sedang atau mudah.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal item tes hasil belajar untuk dapat membedakan mendiskriminasi antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Cara perhitungan daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut 9 : B A B B A A P P J B J B D − = − = 8 Ibid., h. 208 9 Ibid., h. 213 Keterangan : D : Daya pembeda B A : Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B : Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal yang benat J A : Jumlah peserta kelompok atas J B : Jumlah peserta kelompok bawah A A A J B P = : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar B B B J B P = : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda No. Rentang Nilai Kriteria 1. 0,00 – 0,20 Jelek 2. 0,20 – 0,40 Cukup 3. 0,40 – 0,70 Baik 4. 0,70 – 1,00 Baik Sekali Perhitungan daya pembeda ini terdapa pada Lampiran 26. kriteria soal yang layak digunakan adalah soal yang memiliki daya pembeda yang baik sekali, baik, atau cukup. Dari keseluruhan soal yang diujicobakan, jumlah soal yang digunakan dalam penelitian adalah 25 soal. Pemilihan 25 soal ini di samping didasarkan pada keempat kriteria di atas juga didasarkan pada keterwakilan semua indikator materi pembelajaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.6 kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian. Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Aspek Kognitif Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah M unt elakukan percobaan uk menunjukkan sifat-sifat perambatan cahaya 1,2 3,6 4,7 8,9 8 Menjelaskan hukum emantulan yang diperoleh melalui percobaan p 9,15 10, 12 11, 13 14, 16 8 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat- sifat bayangan pada cermin datar, cermin kung, dan cermin cembung ce 18, 20 17, 19 22, 24 21, 23 8 Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh melalui percobaan 25, 27 26, 30 28, 29 31, 32 8 SK : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari KD : Menyelidik sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat- sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa cembung 33, 36 34, 35 39, 40 37, 38 8 Jumlah 10 10 10 10 40 Catatan : tanda adalah nomor soal yang digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh penerapan model active learning dengan strategi gruop resume terhadap hasil belajar kimia siswa: penelitian kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

1 41 94

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak: penelitian kuasi eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatanso

0 71 166

Pengaruh model pemeblajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar fisika siswa; studi quasi eksperimen di SMPN 48 Jakarta

0 3 192

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246