itu, respon siswa pada kelas kontrol dalam proses pembelajaran sangat kurang. Hal ini disebabkan penyajian materi oleh guru kurang menarik oleh siswa,
sehingga siswa merasa bosan dan kegiatan belajar mengajar tidak berjalan efektif dan kondusif.
Karakter siswa yang menggunakan model direct instruction sangat antusias. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata posttest 63,7
nilai rata-rata pretest 53,6. Singkatnya, siswa yang menggunakan model direct instruction mengalami peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
diperkuat dengan penelitian Muh. Makhrus dan Satutik Rahayu, menyatakan hasil analisis statistik uji-t diperoleh bahwa hasil belajar produk siswa yang
diajarkan dengan model direct instruction lebih baik daripada hasil belajar produk siswa yang diajarkan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan
sekolah dengan penggabungan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.
4
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pengajaran langsung pada
konsep cahaya dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
D. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan dan kelemahan keterbatasan penelitian diantaranya sebagai berikut :
1. Penentuan sampel ditentukan oleh guru di sekolah, peneliti tidak memiliki
otoritas penuh karena sudah dalam pertimbangan guru. 2.
Perolehan nilai rata-rata kelas kontrol, pretest lebih besar daripada posttest. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas kontrol berkategori
rendah dalam pencapaian penguasaan materi, sehingga rendahnya pengetahuan dalam menjawab soal.
4
Muh. Makhrus dan Satutik Rahayu, Pengembangan Kompetensi Merancang dan Melakukan Eksperimen bagi Siswa kelas X dengan Model Pengajaran Langsung pada Pokok
Bahasan Hukum-hukum Newton tentang Gerak di MA Mu’allimat NW Pancor, Tersedia ; http:satutikrahayu.blogspot.com200811pdm.html [09 Agustus 2010], h. 66
3. Ketidaksesuaian model yang digunakan oleh guru pada kelas kontrol yang
mengakibatkan penurunan hasil posttest yang sangat buruk. 4.
Tidak adanya instrumen pendukung lainnya seperti lembar observasi, yaitu untuk mengetahui ketercapaian proses belajar mengajar dalam
menggunakan model direct instruction.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada siswa kelas VIII SMP Islamiyah Ciputat. Untuk hasil pengujian hipotesis, terdapat pengaruh yang signifikan
antara model pengajaran langsung Direct InstructionDI terhadap hasil belajar Fisika siswa. Hal ini terlihat pada keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh model direct instruction.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah model pengajaran langsung Direct InstructionDI memiliki peran yang sangat penting sebagai
penunjang pelaksanaan proses pembelajaran Fisika, diantaranya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Dengan demikian, model pengajaran ini perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para guru Fisika dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
61