sebesar -1,37737.10
-15
dan 1,131. Rata-rata residual sangat kecil karena mendekati 0. Nilai statistik Kolmogorov Smirnov pengamatan adalah 0,166 dan nilai p uji normal
residual grafik melebihi 15. Nilai statistik Kolmogorov Smirnov yang diperoleh dari
pengamatan kurang dari nilai statistik Kolmogorov Smirnov pada Lampiran 4, yaitu
0,294. Oleh karena itu, kesimpulan hasil uji kenormalan residual adalah residual model regresi linier yang dibuat telah mengikuti distribusi normal. Sehingga, asumsi
kenormalan residual pada suatu model regresi telah dipenuhi oleh model regresi linier sehingga model regresi yang dibuat telah sesuai dan dapat digunakan.
4.3 Analisa Plot dan Kontur Hasil Penelitian Utama Amidasi ALSD Menjadi
Dietanolamida Menggunakan Rhizomucor meihei
4.3.1 Pengaruh Konsentrasi Rhizomucor meihei Terhadap Rasio Mol
DietanolaminaALSD
Interaksi dari tiga variabel percobaan dalam desain central composite design CCD dianalisa melalui respon permukaan surface response dan countur. Respon
permukaan dan grafik kontur tiga dimensi untuk pengaruh konsentrasi Rhizomucor meihei
terhadap rasio mol dietanolaminaALSD dapat diplot dengan menggunakan Rhizomucor meihei
sebagai sumbu y dan rasio mol dietanolamina terhadap ALSD sebagai sumbu x dan respon konversi pada sumbu z dengan temperatur reaksi tetap.
Dari respon tersebut akan diketahui level variabel yang dapat digunakan untuk mendapatkan konversi dietanolamida optimum.
1
Konversi
65 70
75 80
Kons R.meihei b b
-2 -1
-1 -2
1
Rasio Mol Dietanolamina ALSD
Gambar 18. Respon Permukaan dari Plot Konsentrasi Rhizomucor meihei Terhadap
Rasio Mol DietanolaminaALSD
Respon permukaan menunjukkan bahwa konversi dietanolamida meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi biokatalis dan rasio mol dietanolamina
hingga batasan tertentu. Plot permukaan ini mengekspresikan bahwa peningkatan konversi dietanolamida lebih tajam pada peningkatan rasio mol dietanolamina
dibandingkan dengan bertambahnya konsentrasi Rhizomucor meihei. Bertambahnya rasio dietanolamina akan menyebabkan peningkatan konsentrasi campuran. Pada
konsentrasi substrat yang tinggi peluang terjadinya tumbukan antar partikel semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi amidasi semakin besar.
Hal ini bersesuaian dengan hasil analisis statistika, bahwa variabel yang memberikan signifikansi terbesar dan positif adalah rasio mol dietanolamina terhadap
asam lemak sawit distilat sebesar 1,9040. Hal ini ditunjukkan pada kondisi reaksi dengan konsentrasi biokatalis yang rendah level -2, memberikan kisaran konversi
sebesar 75 bila rasio mol dietanolamina terhadap asam lemak sawit distilat dinaikkan.
Rasio Mol Dietanolamina ALSD K
o n
s e
n tr
a s
i R
h iz
om u
c o
r m
e ih
e i
81 78
78 75
72 69
1.5 1.0
0.5 0.0
-0.5 -1.0
-1.5 1.5
1.0
0.5
0.0 -0.5
-1.0 -1.5
Gambar 19. Kontur dari Plot Konsentrasi Rhizomucor meihei Terhadap Rasio Mol
DietanolaminaALSD
Permukaan kontur menunjukkan bahwa untuk nilai maksimum konversi dietanolamida dapat diperoleh apabila rasio mol dietanolaminaALSD berada pada
level 0,5 rasio mol dietanolaminaALSD pada 11,5:1, sedangkan konsentrasi biokatalis pada level antara 0 hingga 0,5 10-11. Pada kondisi reaksi ini, dapat
diperoleh konversi dietanolamida mencapai 81. Hal ini diikuti dengan tinjauan bahwa untuk penggunaan rasio mol dietanolamina yang lebih besar dari level 0,5
baik pada level konsentrasi biokatalis yang rendah atau tinggi diperoleh penurunan konversi produk.
Kondisi ini merupakan hasil interaksi antara Rhizomucor meihei dengan rasio mol dietanolamina yang bernilai negatif tetapi tidak signifikan. Hal ini
dimungkinkan oleh reaksi antara biokatalis dengan ALSD, yang diiringi dengan peningkatan rasio dietanolamina sehingga terjadi pembatasan oleh substrat terhadap
reaksi amidasi enzimatis ini. Batasan oleh substrat adalah kondisi dimana seluruh substrat telah membentuk kompleks enzim substrat. Sehingga tidak ada lagi ruang
aktif active site dalam enzim untuk dapat berikatan atau mengadakan kontak dengan substrat. Setelah membentuk enzim substrat yang aktif dan bersifat sementara, maka
akan terurai kembali apabila reaksi yang diinginkan untuk pembentukan produk telah terjadi. Kondisi ini menyebabkan peningkatan rasio substrat tidak lagi mampu
meningkatkan konversi produk.
1
4.3.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Konsentrasi Biokatalis