5.2.3. Pembuatan Tabel Limiting Matriks
Tabel limiting matriks diperoleh dengan memasukkan tabel supermatriks yang telah terbobot. Tabel supermatriks yang telah terbobot diperoleh dari tabel
supermatriks, dimana nilainya diperoleh dari seluruh nilai matriks perbandingan berpasangan perhitungan rata-rata yang terdapat pada tabel 5.20 sampai tabel 5.35
dikalikan dengan nilai bobot dari setiap cluster lalu dipangkatkan. Pemangkatan bertujuan agar diperoleh nilai bobot yang stabil.
Tabel supermatriks belum terbobot, tabel supermatriks sudah terbobot dan tabel limiting matriks dapat dilihat pada tabel 5.22. – tabel 5.24. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Supermatriks Belum Terbobot Penilaian
Kinerja FLX
SCF SCT
TW IU
AT INT
OC CSO
ACH FLX
SCF SCT
TW IU
1.0000 0.6310
1.9653 0.9189
2.1409 0.8850
0.3831 0.4807
1.9486 0.4256
1.5847 1.0000
1.9885 1.5264
3.4599 0.7833
0.5131 0.5431
0.8850 0.7833
0.5089 0.5029
1.0000 0.8049
0.6551 0.9449
0.5131 1.3510
0.6933 0.8362
1.0883 0.6551
1.1000 1.0000
2.1501 0.6933
0.4291 1.4422
0.5131 0.6933
0.6551 0.8362
0.8362 0.5431
1.0000 0.4256
0.3831 0.6933
1.9485 0.4258
AT INT
OC CSO
ACH
2.3501 1.0000
1.9486 1.0674
2.3501 1.0000
0.7901 2.6350
1.7099 0.7901
3.3320 2.0623
2.4873 2.3301
3.3320 1.6157
1.0000 2.8370
1.7394 3.1510
1.2765 1.0674
1.0000 0.8850
0.7833 0.3794
0.3524 1.0000
0.4807 0.6189
0.6933 1.2766
1.4422 1.2766
0.6933 0.6189
0.7339 0.7901
1.0000 0.6189
2.3501 1.0000
1.9486 1.0674
2.3501 0.6993
0.7901 2.6350
1.7099 1.0000
Keterangan : FLX = Fleksibilitas
AT = Berpikir Analitis SCF = Percaya Diri
INT = Proaktif Inisiatif SCT = Pengendalian Diri
OC = Komitmen Terhadap Organisasi
TW = Kerjasama Kelompok CSO = Orientasi Terhadap Pelanggan IU
= Empati ACH = Semangat Berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Supermatriks Sudah Terbobot Penilaian
Kinerja FLX
SCF SCT
TW IU
AT INT
OC CSO
ACH FLX
SCF SCT
TW IU
0.2171 0.1370
0.4267 0.1995
0.4648 0.1728
0.0748 0.0938
0.3804 0.0831
0.5003 0.3157
0.6278 0.4819
1.0923 0.1498
0.0982 0.1039
0.1693 0.1498
0.0638 0.0630
0.1253 0.1009
0.0821 0.2199
0.1194 0.3144
0.1613 0.1946
0.2182 0.1313
0.2206 0.2005
0.4311 0.1391
0.0861 0.2894
0.1030 0.1391
0.0926 0.1182
0.1182 0.0768
0.1414 0.0766
0.0690 0.1248
0.3507 0.0766
AT INT
OC CSO
ACH
0.4794 0.2040
0.3975 0.2177
0.4794 0.2198
0.1737 0.5792
0.3758 0.1737
1.0922 0.6760
0.8153 0.7638
1.0922 0.5513
0.3412 0.9680
0.5935 1.0751
0.1592 0.1331
0.1247 0.1104
0.0977 0.0347
0.0322 0.0915
0.0440 0.0566
0.0967 0.1781
0.2012 0.1781
0.0967 0.0834
0.0989 0.1065
0.1348 0.0834
0.4794 0.2040
0.3975 0.2177
0.4794 0.1487
0.1680 0.5602
0.3635 0.2126
Keterangan : FLX = Fleksibilitas
AT = Berpikir Analitis SCF = Percaya Diri
INT = Proaktif Inisiatif SCT = Pengendalian Diri
OC = Komitmen Terhadap Organisasi
TW = Kerjasama Kelompok CSO = Orientasi Terhadap Pelanggan IU
= Empati ACH = Semangat Berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Limiting Matriks Penilaian
Kinerja FLX
SCF SCT
TW IU
AT INT
OC CSO
ACH FLX
SCF SCT
TW IU
0.0471 0.0188
0.1820 0.0398
0.2160 0.0298
0.0056 0.0088
0.1447 0.0069
0.2503 0.0997
0.3941 0.2322
1.1931 0.0225
0.0096 0.0108
0.0287 0.0225
0.0041 0.0040
0.0157 0.0102
0.0067 0.0483
0.0143 0.0988
0.0260 0.0379
0.0476 0.0173
0.0486 0.0402
0.1858 0.0194
0.0074 0.0838
0.0106 0.0194
0.0086 0.0140
0.0140 0.0059
0.0200 0.0059
0.0048 0.0156
0.1230 0.0059
AT INT
OC CSO
ACH
0.2298 0.0416
0.1580 0.0474
0.2298 0.0483
0.0302 0.3354
0.1413 0.0302
1.1930 0.4570
0.6648 0.5834
1.1930 0.3039
0.1164 0.9370
0.3522 1.1559
0.0253 0.0177
0.0156 0.0122
0.0095 0.0012
0.0010 0.0084
0.0019 0.0032
0.0094 0.0317
0.0405 0.0317
0.0094 0.0070
0.0098 0.0113
0.0182 0.0070
0.2298 0.0416
0.1580 0.0474
0.2298 0.0221
0.0282 0.3138
0.1322 0.0452
Keterangan : FLX = Fleksibilitas
AT = Berpikir Analitis SCF = Percaya Diri
INT = Proaktif Inisiatif SCT = Pengendalian Diri
OC = Komitmen Terhadap Organisasi
TW = Kerjasama Kelompok CSO = Orientasi Terhadap Pelanggan IU
= Empati ACH = Semangat Berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel limiting matriks kemudian dilakukan normalisasi untuk mendapatkan bobot setiap penilaian kinerja. Normalisasi limiting matriks perlu
dilakukan agar diketahui seberapa besar tingkat kepentingan dari setiap penilaian kinerja terhadap kriterianya dan juga bagi perusahaan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan normalisasi limiting matriks adalah dengan menjumlahkan semua nilai-nilai di setiap kolom limiting
matriks pada tabel 5.25., setelah diperoleh hasil penjumlahan dari masing-masing kolom limiting matriks maka langkah selanjutnya adalah dengan membagi
masing-masing angka di setiap kolom dengan jumlah kolom masing-masing untuk mendapatkan matriks normalisasi.
Setelah matriks normalisasi diperoleh maka dilakukan pembobotan pada masing-masing baris dengan cara merata-ratakan jumlah dari tiap elemen baris
dari matriks yang dinormalisasikan. Tabel normalisasi limiting matriks dan bobot tiap penilaian kinerja dapat
dilihat pada tabel 5.26. berikut :
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Penjumlahan Nilai Per Kolom Limiting Matriks Penilaian
Kinerja FLX
SCF SCT
TW IU
AT INT
OC CSO
ACH FLX
SCF SCT
TW IU
0.0471 0.0188
0.1820 0.0398
0.2160 0.0298
0.0056 0.0088
0.1447 0.0069
0.2503 0.0997
0.3941 0.2322
1.1931 0.0225
0.0096 0.0108
0.0287 0.0225
0.0041 0.0040
0.0157 0.0102
0.0067 0.0483
0.0143 0.0988
0.0260 0.0379
0.0476 0.0173
0.0486 0.0402
0.1858 0.0194
0.0074 0.0838
0.0106 0.0194
0.0086 0.0140
0.0140 0.0059
0.0200 0.0059
0.0048 0.0156
0.1230 0.0059
AT INT
OC CSO
ACH
0.2298 0.0416
0.1580 0.0474
0.2298 0.0483
0.0302 0.3354
0.1413 0.0302
1.1930 0.4570
0.6648 0.5834
1.1930 0.3039
0.1164 0.9370
0.3522 1.1559
0.0253 0.0177
0.0156 0.0122
0.0095 0.0012
0.0010 0.0084
0.0019 0.0032
0.0094 0.0317
0.0405 0.0317
0.0094 0.0070
0.0098 0.0113
0.0182 0.0070
0.2298 0.0416
0.1580 0.0474
0.2298 0.0221
0.0282 0.3138
0.1322 0.0452
Jumlah 2.0450
0.7433 1.6913
1.0504 3.2933
0.5084 0.2273
1.8238 0.9787
1.3339
Keterangan : FLX = Fleksibilitas
AT = Berpikir Analitis SCF = Percaya Diri
INT = Proaktif Inisiatif SCT = Pengendalian Diri
OC = Komitmen Terhadap Organisasi
TW = Kerjasama Kelompok CSO = Orientasi Terhadap Pelanggan IU
= Empati ACH = Semangat Berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Normalisasi Limiting Matriks dan Bobot Tiap Penilaian Kinerja Perusahaan Penilaian
Kinerja FLX
SCF SCT
TW IU
AT INT
OC CSO
ACH Bobot
FLX SCF
SCT TW
IU
0.0230 0.0252
0.1076 0.0379
0.0656 0.0587
0.0246 0.0048
0.1478 0.0052
0.0501 0.1224
0.1341 0.2330
0.2211 0.3623
0.0442 0.0424
0.0059 0.0293
0.0168 0.1211
0.0020 0.0053
0.0093 0.0097
0.0020 0.0951
0.0627 0.0542
0.0266 0.0284
0.0295 0.0233
0.0232 0.0288
0.0383 0.0564
0.0381 0.0326
0.0459 0.0108
0.0145 0.0312
0.0042 0.0188
0.0083 0.0056
0.0061 0.0115
0.0209 0.0085
0.1257 0.0044
0.0214
AT INT
OC CSO
ACH
0.1124 0.0560
0.0934 0.0451
0.0698 0.0950
0.1327 0.1839
0.1443 0.0226
0.0955 0.5833
0.6148 0.3931
0.5554 0.3622
0.5978 0.5122
0.5138 0.3599
0.8666 0.5359
0.0124 0.0238
0.0092 0.0116
0.0029 0.0024
0.0046 0.0046
0.0020 0.0024
0.0076 0.0046
0.0427 0.0239
0.0302 0.0028
0.0137 0.0431
0.0062 0.0186
0.0052 0.0191
0.1124 0.0560
0.0934 0.0451
0.0698 0.0435
0.1241 0.1721
0.1350 0.0339
0.0885
Jumlah 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
Keterangan : FLX = Fleksibilitas
AT = Berpikir Analitis SCF = Percaya Diri
INT = Proaktif Inisiatif SCT = Pengendalian Diri
OC = Komitmen Terhadap Organisasi
TW = Kerjasama Kelompok CSO = Orientasi Terhadap Pelanggan IU
= Empati ACH = Semangat Berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Setelah semua bobot penilaian kinerja perusahaan diperoleh maka dapat dibuat bobot hasil hierarki penilaian kinerja perusahaan seperti yang terlihat pada
gambar 5.2 berikut :
Gambar 5.2. Bobot Hasil Hierarki Penilaian Perusahaan
Penilaian Prestasi Kinerja
Manajerial 25,33
Teknis 74,66
Fleksibilitas 5,01
Percaya Diri 12,11
Pengendalian Diri 2,95
Kerjasama Kelompok
3,12 Empati
2,14 Berpikir Analitis
9,55 Proaktif Inisiatif
53,59 Komitmen
Terhadap Organisasi
0,76 Orientasi
Kepuasan Pelanggan
1,91 Semangat
Berprestasi 8,85
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.2. di atas dapat dilihat bobot kriteria level 2 yang tertinggi adalah kriteria teknis 74,66 , dilanjutkan dengan kriteria manajerial 25,33 .
Untuk penilaian kinerja level 3 yang memiliki bobot tertinggi adalah proaktifinisiatif 53,59 , dilanjutkan dengan percaya diri 12,11 , berpikir
analitis 9,55 , semangat berprestasi 8,85 , fleksibilitas 5,01 , kerjasama kelompok 3,12 , pengendalian diri 2,95 , empati 2,14 , orientasi
kepuasan pelanggan 1,91 , komitmen terhadap organisasi 0,76 .
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa Hasil Pembobotan 6.1.1. Analisis Hasil Pembobotan level 2 elemen
Hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh bobot masing- masing kriteria dan berapa besar pengaruh tiap kriteria terhadap penilaian kinerja
dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Peringkat dan Bobot Elemen Level 2
Elemen yang memiliki bobot terbesar dan yang paling berpengaruh terhadap penilaian prestasi kinerja pada level 2 adalah kemampuan teknis, yaitu
74,66 , ini berarti seorang karyawan harus memiliki kemampuan teknis yang besar untuk melaksanakan pekerjaannya.
Sedangkan kriteria kompetensi untuk kelompok teknis, kriteria yang mempunyai bobot terbesar adalah kriteria kompetensi proaktif inisiatif. Hal
tersebut dikarenakan, setiap karyawan dituntut untuk lebih memupuk kreatifitas, untuk melakukan lebih dari yang diperlukan proaktif, mengambil inisiatif, dan
untuk mendapat lebih banyak informasi. Ini dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan, mencegah timbulnya permasalahan atau menciptakan peluang.
Peringkat Elemen
Bobot ElemenPrioritas Persentase
1 Manajerial
0,2533 25,33
2 Teknis
0,7466 74,66
Universitas Sumatera Utara