Metode Pengembangan Alat Ukur Expert Panel

3.3. Metode Pengembangan Alat Ukur Expert Panel

Expert Panel merupakan metode pengumpulan informasi yang bertujuan menggali informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan dalam profesi yang menjadi objek penelitian yang didasarkan pada pendapat orang – orang ahli yang memiliki kemampuan untuk memahami dan mengerti mengenai profesi tersebut dan kebutuhan terhadap kompetensinya untuk mendukung kesuksesan dan produktivitas pekerjaan tersebut. Metode ini merupakan proses bainstorming untuk menghasilkan informasi tentang karakteristik apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. a. Merupakan cara yang efesien dan cepat untuk mengidentifikasi kompetensi yang diharapkan. Kelebihan metode Expert Panel : b. Anggota dari Expert Panel ini adalah orang yang memahami dengan baik konsep kompetensi profesi yang diteliti, penilaian terhadap kinerja, sekaligus keterlibatan mereka dapat membantudalam mengembangkan konsensus dan penemuan karakteristik lainnya. a. Kelainan dari faktor kritis kompetensi untuk anggota panel yang kurang pengetahuan psikologis dan teknik bahasa khususnya terhadap kompetensi tertentu yang tidak umum. Kelemahan metode Expert Panel : b. Kemungkinan untuk mengidentifikasi antara karakteristik utama dan sub karakteristik lain yang tidak diperlukan cukup sulit. Universitas Sumatera Utara Metode Survei 9 Metode survei lebih menitikberatkan pada keterampilan – keterampilan khusus seseorang pada suatu waktu dan menanyakan : a. Keterampilan – keterampilan apa saja yang memberikan hasil kinerja berbeda antara pekerja superior dan pekerja rata – rata. b. Apakah kegagalan yang terjadi akan serupa bagi pekerja yang tidak memiliki kompetensi tertentu yang berbeda. Misalnya kejujuran dan kemampuan berhitung merupakan kompetensi yang diperlukan bagi seorang teller . c. Apakah cukup akal mengharapkan pekerja baru mempunyai karakteristik kompetensi yang diharapkan. d. Apakah keterampilan dapat dikembangkan atau tidak core competence seperti achievement orientation dan initiative sulit dikembangkan sedangkan pengetahuan spesifik tentang hal tertentu lebih mudah untuk diajarkan. Pedoman yang digunakan dalam mengembangkan kompetensi dengan metode survei adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi tingkah laku karakteristik dari pekerja bukan pekerjaannya. 2. Berikan gambaran singkat dan sederhana. 3. Responden harus merupakan orang yang melakukan pekerjaan yang bersangkutan, para karyawan yang berprestasi superior dan para ahli yang mengetahui pekerjaan yang baik. 9 Lily M. Spencer dan Signe M. Spencer, 1993 : Competence at Work Model for SuperiorPerformance, Jhon Willey and Son Inc. Canada, 1993 page : 99 – 100 Lily M. Spencer dan Signe M. Spencer, 1993 : Competence at Work Model for SuperiorPerformance, Jhon Willey and Son Inc. Canada, 1993 page : 100 – 101 Universitas Sumatera Utara a. Merupakan cara yang paling cepat dan murah untuk mngumpukan data yang di butuhkan. Berbagai jenis pekerjaan dapat dipelajari dengan efesien untuk mengidentifikasi kecenderungan kebutuhan kompetensi. Kelebihan metode survei : b. Memungkinkan responden untuk memberikan input untuk keperluan penelitian. a. Survei tidak bisa mengidentifikasi kompetensi – kompetensi baru yang belum terdeteksi oleh model kompetensi semula. Kelemahan metode survei : b. Metode bisa jadi tidak efesien. Survei sering menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang sama kepada setiap orang pada semua tingkatan, padahal hanya sedikit dari pertanyaan itu yang relevan dengan pekerjaan yang ditinjau. Teknik Pengambilan Sampel Cara Keputusan Judgment Sampling Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena ada bagian tertentu yang secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Cara keputusan pada sebagian buku teks sama dengan purposive sampling, dapat dipakai misalnya kita ingin mengetahui pandapat karyawan tentang produk yang akan dibuat. Beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang – orang lain, sehingga telah melakukan pertimbangan cara ini lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif. 10 10 Husein Umar, Drs., SE. MM. MBA., 1998, Metode Penelitian Untuk Skripsi Tesis Bisnis, Divisi Buku Perguruan Tinggi Jakarta. Universitas Sumatera Utara

3.4. Proses Hierarki Analitik Analytical Hierarcy Process

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Perancangan Penilaian Kinerja Instruktur Komputer Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process.

1 55 140

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77

Usulan Perbaikan Metode Kerja Dan Fasilitas Dengan Studi Gerak Dan Waktu Pada Bagian Teller Di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU

3 43 123

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29

this PDF file PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI SPENCER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(Studi Kasus di Sub Dinas Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo) | Nurmianto | Jurnal Teknik Industri 1 PB

0 0 14