Elemen – elemen Kompetensi Prestasi kerja

3.2.2. Karakteristik Dasar Kompetensi

7 1. Motif : adalah hal – hal yang diinginkan atau dipikirkan seseorang secara konsistensi yang menyebabkan terjadinya tindakan. Motif mendorong, mengarahkan dan memilih perilaku kepada suatu tindakan atau tujuan. Kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang mengindikasikan, cara bersikap, berpikir, menarik kesimpulan dan bertindak yang dapat dilakukan seseorang untuk periode waktu yang cukup panjang tidak sekedar kebetulan. Lima karakteristik dasar kompetensi yaitu : 2. Faktor Bawaan : yaitu karakteristik fisik dan respon yang diberikan secara konsisten dalam menghadapi suatu situasi atau informasi. 3. Pengetahuan Akademik : adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam suatu bidang tertentu. 4. Konsep Diri : adalah sikap, nilai – nilai yang dianut dan self image yang dimiliki seseorang. 5. Keterampilan : adalah kemampuan dalam melaksanakan suatu kegiatan fisik atau mental.

3.2.3. Elemen – elemen Kompetensi

8 7 Lily M. Spencer dan Signe M. Spencer, 1993 : Competence at Work Model for SuperiorPerformance, Jhon Willey and Son Inc. Canada, 1993 page : 9 – 11 8 Lily M. Spencer dan Signe M. Spencer, 1993 : Competence at Work Model for SuperiorPerformance, Jhon Willey and Son Inc. Canada, 1993 page : 25 – 86 Dalam bukunya Spencer membagi kompetensi atas beberapa kelompok yaitu : Universitas Sumatera Utara

A. Kesuksesan dan Tindakan Achievement Orientation, ACH yang terdiri atas :

1. Semangat untuk berprestasi Achievement Orientation, ACH Semangat untuk berprestasi yaitu derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya, sehingga ia terdorong untuk bekerja dengan baik atau melebihi standar yang telah ditentukan. Kompetensi ini terdiri atas tiga dimensi yaitu : Dimensi A : Intensitas dan kelengkapan dalam tindakan. Dimensi B : Besarnya pengaruh atau dampak dari usaha yang dilakukan Dimensi C : Inovasi, yaitu usaha untuk membuat sesuatu yang baru atau berbeda, baik berupa tindakan maupun ide. 2. Perhatian terhadap kerapihan, kualitas dan ketelitian Concern for order, quality and accuracy, CO. Faktor ini berkaitan dengan dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi ketidakpastian di lingkungan sekitarnya, berkaitan dengan pengaturan kerja, instruksi, data dan informasi. 3. Inisiatif proaktif Inisiative, INT Inisiatif proaktif yaitu dorongan bertindak melebihi dari yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah dulu, yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau untuk menghindari timbulnya suatu masalah, atau untuk menciptakan peluang – peluang baru. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Universitas Sumatera Utara Dimensi A : Waktu Dimensi B : Dorongan dari dalam diri sendiri, besarnya usaha yang dilakukan. 4. Pengumpulan Informasi Information seeking, INFO Kompetensi ini menunjukkan berapa besar usaha yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi.

B. Menolong dan Melayani Konsumen Helping And Human Service

1. Empati Interpersonal Understanding, IU. Empati yaitu kemampuan untuk mendengarkan dan memahami hal – hal yang tidak diungkapkan. Hal ini bisa dalam bentuk pemahaman dalam perasaan, pemikiran dan keinginan orang lain. Kompetensi ini terdiri dari dua dimensi yaitu : Dimensi A : Kedalaman pemahaman terhadap orang lain Dimensi B : Mendengar dan merespon orang lain 2. Kepedulian Terhadap Kepuasan Pelanggan Customer Service Orientation, CSO Yaitu keinginan untuk menolong dan melayani orang lain pelanggan dalam memenuhi keinginannya. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Berfokus kepada kebutuhan konsumen Dimensi B : Usaha yang dilakukan untuk melayani orang lain

C. Dampak dan Pengaruh Impact and Influence, IMP

1. Mempengaruhi Impact and Influence, IMP Universitas Sumatera Utara Yaitu tindakan membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi orang lain sehingga mau mendukung rencana kerja yang telah ditetapkan. Kompetensi ini terdiri dari atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Tindakan untuk mempengaruhi Dimensi B : Keluasan dari pemahaman organisasi 2. Pemahaman Organisasi Organizational Awareness, OA Kemampuan individu untuk memahami hubungan kekuasaan dalam organisasi. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Kedalaman pemahaman organisasi Dimensi B : Keluasan dari pemahaman organisasi 3. Membangun Hubungan Relationship Building, RB Yaitu besarnya usaha yang dilakukan untuk membina hubungan kerja dengan orang – orang yang mungkin akan berguna untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Intensitas tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain Dimensi B : Luasnya dampak dalam membangun hubungan

D. Manajerial

1. Mengembangkan Orang Lain Developing Others, DEV Yaitu keinginan untuk mengajarkan mendorong pengembangan atau proses belajar orang lain. Universitas Sumatera Utara Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Intensitas arah pengembangan dan kelengkapan tindakan pengembangan Dimensi B : Jumlah dan tingkatan orang yang dikembangkan 2. Kemampuan Mengarahkan Directiveness, DIR Yaitu kemampuan memerintah dan mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai posisi dan kewenangannya. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Intensitas pengarahan Dimensi B : Jumlah dan tingkatan orang yang diarahkan 3. Kerjasama Kelompok Teamwork, TW Yaitu keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain atau menjadi bagian dari suatu kelompok. Kompetensi ini terdiri atas tiga dimensi yaitu : Dimensi A : Intensitas yang mendorong untuk kerja kelompok Dimensi B : Ukuran kelompok Dimensi C : Besar usaha untuk mendorong kelompok 4. Memimpin Kelompok Team Leadership, TL Yaitu keinginan dan kemauan untuk berperan sebagai pemimpin kelompok. Kompetensi ini terdiri atas tiga dimensi : Dimensi A : Kekuatan peran kepemimpinan Dimensi B : Ukuran kelompok yang dipimpin Universitas Sumatera Utara Dimensi C : Besar usaha untuk memimpin kerja kelompok

E. Cognitive

1. Berpikir Analitis Analytical Thinking, AT Yaitu usaha untuk memahami situasi dengan cara memecahkannya menjadi bagian – bagian yang lebih kecil atau mengamati implikasi suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Kompleksitas analisis Dimensi B : Ukuran permasalahan yang dihadapi 2. Berpikir Konseptual Conceptual Thinking, AT Yaitu kemampuan memahami situasi atau masalah sebagai satu kesatuan. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Konpleksitas dan keaslian konsep gagasan Dimensi B : Ukuran permasalahan yang dihadapi 3. Keahlian Teknikal Profesional Managerial Expertise, EXP Yaitu keahlian yang meliputi penguasaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan termasuk motivasi untuk mengembangkan, menggunakan, dan meyebarkannya kepada orang lain. Kompetensi ini terdiri atas empat dimensi yaitu : Dimensi A : Kedalaman pengetahuan Dimensi B : Lingkup kepakaran Dimensi C : Penguasaan keilmuan Dimensi D : Penyebarluasan keahlian yang dimiliki Universitas Sumatera Utara

F. Personal Effectiviness

1. Pengendalian Diri Self Control, SCT Yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi diri agar terhindar dari berbuat sesuatu yang negatif saat situasi tidak sesuai harapan saat berada dibawah tekanan. 2. Percaya Diri Self Confidence, SCF Yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri sendiri dalam melakukan pekerjaan tugasnya. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Keyakinan terhadap diri sendiri Dimensi B : Tanggung jawab menghadapi kegagalan 3. Flexibilitas Flexibility, FLX Yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi orang atau kelompok. Kompetensi ini terdiri atas dua dimensi yaitu : Dimensi A : Besarnya perubahan yang dilakukan untuk beradaptasi Dimensi B : Kecepatan bertindak 4. Komitmen Organisasi Yaitu kemampuan dan kemauan seseorang untuk menyesuaikan prilakunya dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi, untuk bertindak dengan cara yang menunjang tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan organisasi. Universitas Sumatera Utara

3.3. Metode Pengembangan Alat Ukur Expert Panel

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Perancangan Penilaian Kinerja Instruktur Komputer Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process.

1 55 140

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77

Usulan Perbaikan Metode Kerja Dan Fasilitas Dengan Studi Gerak Dan Waktu Pada Bagian Teller Di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU

3 43 123

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29

this PDF file PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI SPENCER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(Studi Kasus di Sub Dinas Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo) | Nurmianto | Jurnal Teknik Industri 1 PB

0 0 14