BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat  ini, persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan
tantangan bisnis yang baru bagi setiap perusahaan. Sehingga, keputusan pembelian  konsumen  akan suatu produk dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh
karena itu,   setiap  perusahaan  dituntut  harus  dapat  membuat strategi yang tepat agar konsumen membuat keputusan untuk membeli produk yang dihasilkannya
tersebut. Keputusan pembelian konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan, sebab  hal tersebut merupakan tujuan akhir yang  ingin dicapai oleh perusahaan. Fenomena tersebut juga terjadi pada industri minuman  berkarbonasi,
dimana terdapat banyak pesaing yang  memasarkan produk sejenis, sehingga perusahaan-perusahaan yang berada pada industri minuman  berkarbonasi harus
dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk mereka agar dapat menguasai pasar  sasaran. Salah satu strategi  perusahaan  minuman
berkarbonasi  agar  dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu dengan memperkuat merek brand.
Memperkuat merek brand  di benak konsumen dalam mempengaruhi konsumen  melakukan  keputusan  pembelian  merupakan strategi yang  tepat  bagi
perusahaan minuman berkarbonasi.  Menurut Kotler dan Keller 2007:332 bahwa merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, ataupun kombinasi dari
semuanya  yang  dimaksudkan  untuk mengidentifikasi barangjasa penjual atau
Universitas Sumatera Utara
kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barangjasa pesaing. Hal ini berarti pada tingkat persaingan yang rendah  merek  hanya  berfungsi untuk
memberikan citra khusus bagi pemakai produk dan membedakan suatu produk dengan produk pesaingnya, sedangkan pada tingkat persaingan yang semakin
kuat, merek memberikan konstribusi untuk  menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Dengan demikian, perusahaan minuman berkarbonasi harus dapat
menciptakan merek yang kuat dibenak konsumen. Merek  yang prestisius memiliki ekuitas merek yang kuat  dibenak
konsumen,  karena semakin kuatnya ekuitas merek  minuman  berkarbonasi  dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi  konsumen untuk mengkonsumsi produk
tersebut dan selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong 2003:224, keputusan pembelian
seseorang merupakan hasil dari suatu proses yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian  informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku setelah pembelian itu sendiri.  Hal ini menunjukkan bahwa  dalam proses keputusan pembelian,  konsumen dipengaruhi beberapa
elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran akan merek brand awareness, asosiasi merek brand association, kesan kualitas terhadap merek perceived
quality, dan loyalitas  merek brand loyalty. Dengan demikian,  merek  minuman berkarbonasi  sangat  erat kaitannya dengan  penciptaan  ekuitas merek  yang kuat
dibenak  konsumen  dan  mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian minuman berkarbonasi.
The Coca-Cola Company  merupakan salah satu perusahaan minuman berkarbonasi yang berhasil memimpin pasar dengan berbagai macam diversifikasi
Universitas Sumatera Utara
produknya  dan menerapkan strategi memperkuat merek dibenak konsumen. Perusahaan ini telah berhasil memperkuat  ekuitas merek bagi konsumen untuk
setiap produknya, tentunya bukan dalam waktu yang singkat serta  membutuhkan perjuangan yang besar untuk mencapainya. Dengan kata lain, perusahaan ini lebih
cenderung bersifat fleksibel mengikuti perubahan yang terjadi sepanjang waktu dalam usaha meningkatkan kesadaran merek, asosiasi merek, kesan  kualitas, dan
loyalitas merek terhadap produk minuman berkarbonasi. Adapun beberapa merek minuman berkarbonasi The Coca-Cola Company yang mendominasi pasar adalah
Coca-Cola, Fanta, Sprite, Coke, dan lain-lain. Fanta adalah salah satu merek minuman berkarbonasi dari The Coca-Cola
Company  yang patut diperhitungkan oleh para kompetitornya.  Fanta merupakan produk dengan ekuitas  merek  yang kuat, di mana memiliki beberapa keunikan
terhadap produknya. Salah satu keunikan yang dimiliki Fanta yaitu bentuk botolkemasan yang menarik dan berbeda dari botolkemasan produk sejenis
lainnya. Keunikan  lainnya adalah  Fanta  merupakan  minuman  berkarbonasi dengan rasa buah-buah  yang sangat khas. Hal ini menunjukkan bahwa Fanta
memiliki  segmentasi pasar dalam kategori niche  minuman berkarbonasi dengan rasa buah-buahan  yang berbeda dari pesaingnya, karena umumnya minuman
berkarbonasi tidak memiliki rasa buah. Dengan demikian,  keberadaan  Fanta menjadi semakin kuat di pasar untuk mengungguli para pesaingnya baik dari jenis
minuman  berkarbonasi maupun jenis minuman ringan lainnya.  Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan survei suara konsumen yang dilakukan Indorating sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Survei Suara Konsumen Kategori Minuman Ringan Untuk
Kwartal  I  Tahun 2010 No.
Merek Poin
1. Fanta
5.00 2.
Frutang 4.67
3. Tebs
4.67 4.
Nutrisari Florida Orange 4.67
5. Coca Cola
4.64 6.
Fruit Tea 4.60
7. You C 1000
4.56 8.
Sprite 4.43
9. Ale-ale
4.43 10.  Coca Cola Zero
4.23
Sumber: www.indorating.com, diakses tanggal 6 Feb 2010, jam 20.00 wib
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Fanta memiliki nilai sempurna yaitu  5.00  poin yang merupakan nilai tertinggi untuk kategori minuman ringan
dalam survei  yang dilakukan Indorating  pada kwartal pertama tahun 2010.  Nilai tersebut  menunjukan  bahwa Fanta merupakan minuman ringan yang paling
disukai konsumen. Hal ini membuktikan bahwa Fanta telah berhasil memperkuat ekuitas merek  produknya  bagi konsumen dibandingkan para pesaingnya serta
memiliki nilai tambah dimata konsumen dalam melakukan keputusan pembelian minuman berkarbonasi.
Keberhasilan Fanta  lainnya dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah membidik para komunitas remaja yang berusia 15-22  tahun.
Kampanye yang menyebutkan Fanta adalah produk fun  telah  membentuk merek yang kuat dibenak konsumen khususnya para remaja dengan logo dan botol yang
unik, serta iklan dengan karakter kartun yang lucu dan menarik perhatian. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
dapat dibuktikan melalui  survei yang dilakukan Spire Research  Consulting pada tahun 2009, di mana Fanta berhasil menduduki peringkat teratas dengan total
angka 85 sebagai merek minuman  berkarbonasi yang dikenal oleh remaja dan total angka 23 sebagai merek minuman  berkarbonasi yang paling disukai oleh
remaja diatas Coca-cola yang hanya mendapat total angka 19. Hal ini menunjukkan  bahwa Fanta berhasil mengelolah  segmentasi pasar para remaja
yang menyukai produknya. Untuk membuktikan hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Persentase Remaja Menyukai Fanta
Kota Persentase
Makasar 50
Medan 38
Surabaya 12
Jakarta 13
Semarang 11
Sumber: www.agungdsp.wordpress.com, diakses pada tanggal 20 Jan 2010, jam 16.00 wib
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa di beberapa kota besar di Indonesia para remajanya sangat menyukai minuman berkarbonasi merek Fanta.
Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya persentase yang diperoleh untuk setiap kota tersebut. Ini juga dapat membuktikan bahwa Fanta berhasil menguasai target
pasarnya yaitu para remaja dengan keunikan-keunikan yang dimilikinya.  Oleh karena itu, dengan besarnya rasa suka para remaja terhadap Fanta dapat terus
mempengaruhi mereka dalam melakukan keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Uraian-uraian  diataslah  yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai pengaruh ekuitas merek  yang dimiliki minuman
berkarbonasi  merek  Fanta terhadap keputusan pembelian konsumen. Peneliti memilih Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara Medan sebagai objek penelitian  karena  berdasarkan fenomena yang terjadi dan pengamatan dari peneliti bahwa mahasiswa merupakan
salah satu target pasar yang dibidik oleh Fanta  dan  merupakan  smart customer dalam mempertimbangkan suatu keputusan pembelian.  Sejalan dengan hal
tersebut,  ternyata  penjualan  minuman  berkarbonasi merek Fanta di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam  cukup tinggi daripada  minuman
berkarbonasi merek Coca-cola dan Sprite. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 1.3 berikut:
Tabel 1.3 Penjualan Minuman Berkarbonasi di FMIPA
Per Bulan Merek
Volume Penjualan
Fanta 230 Botol
Coca-cola 150 Botol
Sprite 100 Botol
Sumber: Wawancara dengan Pemilik Kantin di FMIPA
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek Minuman Berkarbonasi Merek Fanta Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan”.
Universitas Sumatera Utara
B.  Rumusan Masalah