BAB II URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Widayanti 2009 dengan judul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Air Minum Berkarbonasi Merek Fanta, Coca-cola dan
Sprite Terhadap Keputusan Pembelian Survei Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta” menggunakan metode analisis regresi linier berganda.
Adapun variabel penelitian ini adalah ekuitas merek sebagai variabel bebas X terdiri dari brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty,
dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada minuman berkarbonasi merek Fanta keputusan
pembelian konsumen dipengaruhi oleh brand awareness dan brand association. Pada minuman berkarbonasi merek Coca-cola keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh brand awareness dan perceived quality, sedangkan pada minuman berkarbonasi merek Sprite keputusan pembelian konsumen dipengaruhi
oleh brand awareness, brand association dan brand loyalty. Namun, berdasarkan hasil pengujian secara simultan dapat diketahui bahwa ekuitas merek merupakan
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman berkarbonasi merek Fanta, Coca-cola, dan Sprite.
Perbedaan antara penelitian saya dengan penelitian Widayanti yaitu objek penelitian yang digunakan tidak sama sehingga dapat membuat hasil penelitian
antara kedua penelitian ini berbeda. Kemudian merek produk yang diteliti juga berbeda kecuali untuk merek Fanta. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi
perbandingan dan referensi dalam penelitian saya.
Universitas Sumatera Utara
B. Keputusan Pembelian
Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong 2003:224 merupakan hasil dari suatu proses yang terdiri dari lima tahapan yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah membelian.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model dibawah ini Kotler Armstrong, 2003:224:
Gambar 2. 1: Model lima tahap proses pembelian Sumber: Kotler Armstrong, 2003:224
Keterangan :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau luar.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan
konsumen adalah kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, maka konsumen akan membeli objek itu. Jika tidak , kebutuhan
konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya.
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Penilaian Alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku Setelah Membeli
Universitas Sumatera Utara
3. Penilaian Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa
alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh
konsumen waktu, uang, dan informasi maupun resiko keliru dalam penilaian.
4. Keputusan Membeli
Setelah tahap-tahap awal tadi telah dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan, apakah jadi membeli
atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kualitas, dan sebagainya.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Ada kemungkinan bahwa
pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian. Untuk mencapai keharmonisan dan meminimumkan kepuasan pembeli harus
mengeluarkan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan evaluasi sebelum membeli.
Universitas Sumatera Utara
C. Ekuitas Merek 1. Pengertian Ekuitas Merek