xxiv
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tolak
No decision Tolak
No decisions Tidak ditolak
0 d dl dl
≤d≤du 4 – dl d 4
4 - du ≤d≤4 – dl
Du d4 - du
Sumber: Situmorang et al 2008:86 4. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Untuk mengeahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai umum biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0.1 atau nilai VIF 5,
maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al 2008:104
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan menagadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
b.Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Universitas Sumatera Utara
xxv
Metode analisis regresi berganda yang digunakan oleh penulis adalah untuk mengetahui berapa besar variabel bebas sense, feel, think, act,
relate terhadap variabel terikat kepuasan konsumen. Untuk memperoleh
hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows.
Model Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Sugiyono, 2004:211 Keterangan:
Y = Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b
1-5
= Koefisien regresi linear berganda X
1
= Skor dimensi sense X
2
= Skor dimensi feel X
3
= Skor dimensi think X
4
= Skor dimensi act X
5
= Skor dimensi relate e
= Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H
o
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam
daerah dimana H
o
diterima. Dalam analisi regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu
1. Uji Signifikan Parsial uji – t Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
xxvi
H
o
: b
1
= 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
yaitu, berupa variabel sense, feel, think, act, relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y.
H
a
: b
1
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas X
1 ,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
yaitu berupa variabel sense, feel, think, act, relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y.
Kriteria Pengambilan Keputusan: H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. Uji Signifikan Simultan Uji – F
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
H
o
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
yaitu berupa variabel sense, feel, think, act, relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel
terikat Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
yaitu berupa variabel
Universitas Sumatera Utara
xxvii
sense, feel, think, act, relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y.
Kriteria Pengambilan Keputusan: H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
adalah terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Hasil
pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software SPSS versi 16.00 for windows.
Universitas Sumatera Utara
xxviii
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan Customer Experience dilakukan oleh Jhonatan Gea
2007 dengan judul ”Analisa Customer Experience Timezone Thamrin Plaza Medan”, yang bertujuan untuk mencari pengaruh customer experience terhadap
kepuasan konsumen. Penelitian tersebut dilakukan dengan didasarkan pada variabel sense, feel, think, act, dan relate. Kesimpulan penelitian tersebut adalah bahwa secara
simultan variabel sense, feel, think, act dan relate tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Timezone Thamrin Plaza Medan. Namun secara parsial, variabel sense
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen. Selamat O Sianipar 2008 juga melakukan penelitian yang sejenis dengan judul
”Analisis Customer Experience terhadap Kepuasan Konsumen pada Amazone Sun Plaza Medan”, dimana tujuannya adalah untuk mencari pengaruh customer experience
Universitas Sumatera Utara