VI. MATRIKS KESIMPULAN ANALISIS VECM KREDIT INVESTASI
6.1. Matriks Estimasi VECM
Hasil output VECM pertama yang penting untuk dianalisis adalah hasil estimasi VECM yang menunjukkan hubungan jangka pendek dan jangka panjang
antar variabel. Adapun hasil pembahasan mengenai estimasi VECM bagi masing- masing kelompok bank telah dijelaskan secara terperinci pada bab sebelumnya.
Pada bagian ini hanya akan ditampilkan matriks estimasi VECM dari masing- masing kelompok bank untuk memperjelas perbedaan respon variabel endogen
utama yang diamati, yakni kredit investasi terhadap shock variabel lainnya pada masing-masing kelompok bank. Keseluruhan perbedaan respon tersebut
menunjukkan bahwa masing-masing bank memiliki keunikan tersendiri. Matriks estimasi VECM dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Matriks Estimasi VECM
VECM Kredit Investasi
Bank Persero BUSN Devisa
BUSN Non Devisa
Cointeq
Signifikan Bernilai negatif
Signifikan Bernilai negatif
Signifikan
Bernilai negatif
Jangka Pendek
- KI berhubungan negatif
NPL berhubungan negatif
SBI berhubungan positif
SKI berhubungan negatif
-
Jangka Panjang
IP berhubungan negatif
SBI berhubungan negatif
NPL berhubungan negatif
SBI berhubungan positif
SKI berhubungan negatif
DPK berhubungan negatif
IP berhubungan positif SKI berhubungan
positif
IP berhubungan positif
DPK berhubungan
negatif
Sumber : Lampiran 5 Masing-masing Bank. Keterangan : Cetak tebal menunjukkan hubungan variabel terhadap kredit investasi yang
tidak sesuai hipotesis.
Berdasarkan Tabel 6.1. dapat diketahui bahwa hanya BUSN Devisa yang memiliki variabel yang signifikan terhadap kredit investasi dalam jangka pendek,
sedangkan kredit investasi pada Bank Persero dan BUSN Non Devisa tidak mempunyai hubungan jangka pendek dengan variabel-variabel tersebut karena
tidak adanya variabel yang signifikan mempengaruhi kredit investasi dalam jangka pendek. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, lebih
cepatnya respon kredit investasi pada jangka pendek yang dialami oleh BUSN Devisa disinyalir karena transaksinya yang luas meliputi transaksi internasional
dan semakin meningkatnya revenue akibat perluasan pangsa pasar yang disebabkan oleh perbaikan kinerja dan image bank tersebut sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat luas terhadap BUSN Devisa. Pada Tabel 6.1. juga dapat dilihat bahwa masing-masing kelompok bank
memiliki persamaan, yakni sama-sama memiliki kointegrasi yang signifikan dan bernilai negatif yang membuktikan adanya mekanisme penyesuaian dari jangka
pendek ke jangka panjang. Sementara, dalam jangka panjang seluruh variabel yang terdapat dalam model signifikan dalam mempengaruhi kredit investasi
kecuali variabel DPK pada Bank Persero. Meskipun demikian, tidak seluruh variabel mempunyai hubungan yang sesuai dengan hipotesis, dan jika diamati tiap
variabel pada masing-masing kelompok bank bisa mempengaruhi kredit investasi dalam arah yang berbeda misalnya, SBI pada Bank Persero berpengaruh negatif
terhadap kredit investasi, sedangkan pada BUSN Devisa SBI justru berpengaruh positif terhadap kredit investasi. Hal ini karena adanya dinamisasi dalam dunia
perbankan, sehingga perilaku suatu variabel dalam mempengaruhi variabel lainnya belum tentu sesuai dengan teori, tetapi bisa saja lebih cenderung pada
fenomena dan realita yang terjadi pada dunia perbankan atau kondisi internal kelompok bank itu sendiri selama periode penelitian. Ditambah lagi, variabel
endogen utama yang diamati adalah kredit investasi yang notabene memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan total kredit yang pada umumnya diamati dalam
sebuah penelitian.
6.2. Matriks