Jalur Kredit dalam Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

2.2. Kerangka Teori

2.2.1. Jalur Kredit dalam Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

Mekanisme transmisi dari kebijakan moneter terbagi menjadi tiga jalur utama, yakni jalur suku bunga traditional interest-rate effects, jalur harga aset other asset price channels , dan jalur kredit credit view Mishkin, 2001. Jalur suku bunga merupakan pandangan tradisional Keynesian yang menyatakan bahwa suku bunga mempunyai efek yang signifikan terhadap belanja konsumen dan investasi melalui biaya modal. Pandangan tradisional Keynesian ini dikenal dengan structural model, yakni mendeskripsikan bahwa kegiatan perekonomian dapat digambarkan melalui serangkaian urutan tertentu ordering yang menjelaskan bagaimana perilaku perusahaan dan konsumen dalam berbagai sektor perekonomian Mishkin, 2001. Namun, Bernanke dan Gertler 1995 dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat jalur lain yang ternyata lebih baik dalam menstimulus mekanisme transmisi kebijakan moneter, yakni jalur kredit. Bernanke dan Gertler 1995 mengemukakan bahwa jalur kredit ini terbagi menjadi dua jenis, yakni bank lending channel dan balance sheet channel. Bank lending channel sebenarnya didasarkan pada analisis bahwa bank memegang peranan penting dalam sistem finansial. Dengan kata lain, bank lending channel lebih menekankan pengaruh kebijakan moneter pada kredit karena kondisi keuangan bank, khususnya pada sisi aset Warjiyo, 2004. Namun, selain sisi aset, sisi liabilities juga merupakan komponen penting dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur kredit. Liabilities ini terkait pada loanable fund dana yang dapat dipinjamkan oleh pihak bank akibat pengaruh kebijakan moneter tertentu dari Bank Sentral kebijakan ekspansif maupun kebijakan kontraktif. Di samping itu, channel ini mengisyaratkan bahwa beberapa kelompok debitur merupakan bank-dependent dan Bank Sentral memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bank loans pinjaman dari bank melalui kebijakan moneter Peek dan Rosengren, 1995. Karena banyak debitur yang tergantung pada bank loans untuk membiayai berbagai aktivitasnya, maka semakin meningkatnya bank loans ini akan mengakibatkan pembelanjaan untuk investasi juga belanja konsumen akan ikut meningkat Mishkin, 2001. Secara sistematis, efek kebijakan moneter dalam hal ini adalah sebagai berikut : M bank deposits bank loans I Y Misalnya, terjadi ekspansi moneter yang akan meningkatkan jumlah uang yang beredar, maka hal ini akan menyebabkan bank deposits meningkat. Peningkatan ini akan diikuti dengan peningkatan bank loans karena banyak orang yang tergerak untuk melakukan ekspansi usaha. Akibatnya, investasi akan meningkat, dan pada akhirnya output yang dihasilkan dan pendapatan pun akan meningkat.

2.2.2. Keseimbangan dalam Pasar Kredit