Pola Pengeluaran Rumah Tangga Responden Pendapatan Bersih Rumah Tangga Responden

37 Tabel 10. Pendapatan Bersih Usaha Tani PHBM dan Non PHBM Strata Penguasaan Lahan ha Lahan PHBM Rpth Lahan Non PHBM Rpth Total Rpth Total 1 2 1 2 Strata I 0,5 5.205.950 239.559.278 244.765.228 2,13 97,87 100 Strata II 0,25-0,5 1.351.205 6.647.504 7.998.709 16,89 83,11 100 Strata III 0,25 878.222 195.493 1.073.715 81,79 18,21 100 Rata-rata 2.478.459 82.134.091 84.612.551 2,93 97,07 100 Dari tabel terlihat bahwa pendapatan bersih usaha tani PHBM pada strata I sebesar Rp. 5.205.950,-, pada strata II sebesar Rp. 1.351.205,-, dan pada strata III sebesar Rp. 878.222,- per tahun.. Pendapatan bersih rata-rata per tahun mencapai nilai sebesar Rp. 2.478.459,-. Pendapatan bersih untuk usaha tani non PHBM pada strata I sebesar Rp. 239.559.278,-, pada strata II sebesar Rp. 6.647.504,-, dan pada strata III sebesar Rp. 195.493,- per tahun. Pendapatan bersih rata-rata per tahunnya mencapai Rp. 82.134.091,-. Secara umum semakin luas lahan usaha tani PHBM maupun non PHBM maka pendapatan bersih yang diperoleh semakin besar. Dari tabel diatas terlihat pula bahwa pendapatan bersih usaha tani non PHBM lebih besar dibanding dengan usaha tani PHBM yaitu rata-rata sebesar 97,07 dibanding usaha tani PHBM yaitu rata-rata hanya sebesar 2,93 terhadap total pendapatan usaha tani.

4. Pola Pengeluaran Rumah Tangga Responden

Pada dasarnya pendapatan dan pengeluaran merupakan ukuran bagi tingkat hidup suatu rumah tangga. Umumnya semakin besar pendapatan yang diperoleh maka akan semakin besar pula jumlah pengeluarannya. Pola konsumsi rumah tangga yang dimaksud adalah konsumsi untuk pangan dan bukan pangan. Konsumsi untuk bahan pangan terdiri dari makanan pokok beras dan lauk-pauknya. Sedangkan konsumsi untuk bukan pangan meliputi pendidikan, kesehatan, transportasi, dll. Pola pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 11. 38 Tabel 11. Pola Pengeluaran Rumah Tangga Responden Strata Penguasaan Lahan ha Pangan Rpth Non Pangan Rpth Total Rpth Total 1 2 1 2 Strata I 0,5 3.889.796 1.901.184 5.790.979 67,16 32,84 100 Strata II 0,5-0,25 1.291.765 187.765 1.479.529 87,31 12,69 100 Strata III 0,25 610.000 610.000 100 100 Rata-rata 1.930.520 696.316 2.626.836 73,49 26,51 100 Perbedaan tingkat pendapatan pada masing-masing strata juga akan menimbulkan perbedaan pola dasar konsumsi rumah tangga. Dari tabel diatas dapat dilihat pola pengeluaran rumah tangga responden pada masing-masing strata untuk konsumsi pangan 73,49 lebih besar dibanding dengan konsumsi non pangan 26,51, hal tersebut dikarenakan petani tidak memanen komoditinya untuk dikonsumsi sendiri melainkan hasil dari panen usaha tani non PHBM tersebut untuk dijual.

5. Pendapatan Bersih Rumah Tangga Responden

Pendapatan bersih rumah tangga responden merupakan hasil pengurangan antara pendapatan total rumah tangga responden, meliputi pendapatan usaha tani PHBM, usaha tani non PHBM dan pendapatan lain-lain dikurangi dengan total pengeluarannya meliputi konsumsi untuk pangan maupun non pangan. Pendapatan bersih rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Pendapatan Bersih Rumah Tangga Strata Penguasaan lahan Ha Pendapatan Bersih Rumah Tangga Responden Rpth Pendapatan Total Rpth Pengeluaran Rpth Pendapatan bersih Rpth Strata I 0,5 60.133.874 5.790.979 54.342.895 Strata II 0,25-0,5 3.407.023 1.479.529 1.927.494 Strata III 0,25 808.571 594.286 214.285 Rata-rata 21.449.823 2.621.598 18.828.225 39 Dari tabel diatas dapat dilihat pendapatan bersih rumah tangga pada strata I rata-rata sebesar Rp. 54.342.895,-, strata II sebesar Rp. 1.927.494,- dan pada strata III sebesar Rp. 214.286,- per tahun . R umah tangga responden yang berada pada strata I memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibanding dengan strata II dan III hal tersebut berkaitan dengan besarnya luasan penguasaan lahan. Sedangkan rata-rata pendapatan bersih rumah tangga peserta program PHBM adalah sebesar Rp. 18.828.225,- per tahun

6. Proporsi Sumber Pendapatan Terhadap Pendapatan Total

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) TERHADAP TINGKAT KESUBURAN LAHAN DAN PENDAPATAN PESANGGEM RKPH SEKAR BKPH NGANTANG KPH MALANG

1 5 2

Curahan Teuaga Kerja Pesanggem Kayu Putih dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pesanggem di BKPH Sukun KPH Madiun

0 7 150

Kontribusi pendapatan penyadap getah pinus terhadap kebutuhan rumah tangga masyarakat sekitar hutan di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 3 51

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestri: studi kasus usaha agroforestri tanaman kopi di BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 12 453

Kontribusi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Hutan Lindung Terhadap Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Criwik BKPH Gunung Lasem KPH Kebonharjo

1 6 55

Persepsi, Motivasi, dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di RPH Dayeuhluhur BKPH Wanareja KPH Banyumas Barat

2 12 54

Kontribusi Phbm Terhadap Perubahan Luas Hutan Dan Pendapatan Rumah Tangga Di Kph Ngawi, Jawa Timur

1 9 57

AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ).

0 10 30

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di KPH Pasuruan BKPH Lawang Barat

1 1 4