II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat PHBM
Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani
dan masyarakat desa hutan atau Perum Perhutani dengan masyarakat desa hutan dengan pihak yang berkepentingan stakeholder dengan jiwa berbagi
sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional
Perum Perhutani, 2001. Perum Perhutani 2001 menyebutkan bahwa PHBM bertujuan untuk:
1. Meningkatkan tanggung jawab perusahaan, masyarakat desa hutan dan pihak yang berkepentingan terhadap keberlanjutan fungsi dan sumberdaya
hutan. 2. Meningkatkan peran perusahaan, masyarakat desa hutan dan pihak yang
berkepentingan terhadap pengelolaan sumberdaya hutan. 3. Menselaraskan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan sesuai dengan
kegiatan pembangunan wilayah, sesuai dengan kondisi dan dinamika sosial masyarakat desa hutan.
Di dalam keputusan ketua dewan pengawas Perum Perhutani No. 136KptsDIR2001, prinsip-prinsip dasar PHBM adalah:
1. Prinsip keadilan dan demokratis. 2. Prinsip keterbukaan dan kebersamaan.
3. Prinsip pembelajaran bersama dan saling menghargai. 4. prinsip kejelasan hak dan kewajiban.
5. Prinsip pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 6. Prinsip kerjasama kelembagaan.
7. Prinsip perencanaan partisipatif. 8. Prinsip kesederhanaan sistem dan prosedur.
9. Prinsip perusahaan fasilitator. 10. Prinsip kesesuaian pengelolaan dan karakteristik wilayah.
5
B. Kelompok Tani Hutan KTH
Kelompok Tani Hutan KTH adalah perkumpulan orang yang tinggal di sekitar hutan yang menyatukan diri dalam usaha-usaha dibidang sosial
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan ikut serta dalam melestarikan hutan dengan prinsip kerja dari, oleh dan untuk
anggotanya Perum Perhutani, 1991. Perum Perhutani 1991 menyatakan bahwa tujuan dibentuknya KTH
adalah: 1. Membina dan mengembangkan usaha anggota dibidang proses produksi,
pengelolaan, dan pemasaran hasil usaha. 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota.
3. Ikut serta membangun dan melestarikan hutan melalui kerjasama dengan Perhutani.
4. Memberikan pelayanan dan menyalurkan bantuan kepada anggota yang menyangkut kebutuhan usaha produktif seperti bibit, pupuk dan alat-alat
pertanian. 5. Meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
C. Agroforestri